[2] nothing to regret

452 97 16
                                    

Minhee dan Yujin itu adalah dua orang yang sudah kenal sejak lama. Ya, bisa dibilang begitu, karena pertemuan pertama keduanya adalah saat Minhee dan Yujin masih sama-sama duduk di bangku sekolah dasar.

Minhee dan Yujin yang memang tinggal di satu lingkungan yang sama, walaupun bukan dalam satu perumahan tapi satu keluarahan, sering kali melaksanakan sholat tarawih di Masjid besar di pinggir jalan, tak jauh dari perumahan mereka. Minhee tinggal di Bosque Heritage dan Yujin tinggal di Tiktok Square, perumahan yang letaknya bersebelahan tapi dengan fasilitas yang cukup jauh berbeda. Dan hanya jalan sekitar 50 meter dari gerbang perumahan masing-masing, sampai lah di Masjid Tombo Ati. Begitu lah, walaupun tinggal berdekatan keduanya terhitung jarang bertemu. Kenal juga tidak.

Malam itu, Minhee dan Yujin kecil sama-sama lagi mangkir sholat tarawih. Padahal baru rakaat ke lima, tapi Minhee dan Yujin sudah mengeluh capek terus melarikan diri saat yang lain masih sujud. Minhee duduk jongkok di depan pagar masjid sambil minum susu pisang yang dibawanya sebagai bekal dari rumah, dan Yujin yang tiba-tiba datang menghampiri, ikut duduk di samping Minhee, lalu, "Boleh minta?"

Begitu lah awal pertemuan keduanya. Namanya juga anak kecil, tidak harus kenal lama sampai akrab untuk bisa bersenang-senang bersama. Hanya dengan berbagi sebotol susu pisang, dan keduanya bisa berbagi waktu menyenangkan tanpa banyak berpikir. Yujin yang nuker-nukerin sandal yang sudah sengaja disusun rapi. Minhee yang beli petasan sampai bikin kaget orang satu masjid. Minhee dan Yujin yang berakhir dijewer sama Bu Lurah gara-gara bikin onar.

Sampai waktu semakin malam dan kakak Minhee mencari adik laki-lakinya, Yujin juga diseret pulang sama abangnya.

"Dah! Besok main lagi ya!"

Dan besok itu tak pernah datang. Sampai keduanya pun lupa, jika Minhee dan Yujin sama-sama pernah membuat janji untuk bertemu lagi. Malam itu jadi pertemuan pertama juga yang terakhir untuk keduanya.

Tapi, yang namanya takdir itu terkadang memang lucu. Bagaimana bisa dua orang yang sudah berpisah bertahun-tahun lamanya, bisa bertemu lagi?

Satu tahun lalu, saat Yujin masih bertitel sebagai siswa baru di SMA Batarayudha, secara tidak sengaja Yujin melihat Minhee yang lagi beli gorengan di kantin, pas lagi berdiri di sebelahnya. Padahal Yujin dengan jelas melihat kalau Minhee makan lima, tapi cuma bayar dua. Yujin juga bukan bermaksud jadi siswa sok baik, sih, cuma waktu itu Yujin keceplosan aja bilang, "Kakak, bukannya tadi ambil gorengan lima ya?" Yang berakhir Minhee malu karena kegep nilep gorengan.

"Heh, lo anak baru, mau cari masalah?"

Yujin yang lagi nunggu abangnya jemput setelah pulang kuliah, sendirian di depan pos satpam, tiba-tiba saja ditarik mundur sama Minhee. Yujin ingat kalau itu orang yang tadi dia bikin malu di kantin.

"Enggak, Kak. Maaf."

Cuma karena Yujin masih anak baru dan dia lagi sendiri aja, jadi Yujin agak gemetar sedikit. Padahal kalau lagi mode normal, sih, Yujin takol aja ini orang.

"Anak baru gak usah banyak gaya."

"Iya, Kak."

Minhee masih bersikap seolah-olah ia sedang menindas Yujin. Boleh dibilang begitu, kan? Dan Yujin dalam hati mengutuk di cowok tinggi di hadapannya, "Gak jelas. Orang dia yang salah, dia nilep gorengan, kenapa jadi gue yang mohon-mohon minta maaf, sih?"

Bahkan Yujin sudah berencana untuk mencari tau siapa lelaki ini dan akan mengajak Taeyoung untuk menggembosi ban motornya esok hari, sebagai ajang pembalasan dendam.

Tapi, beberapa menit Minhee masih mengeluarkan kekesalannya pada Yujin, dan saat itu juga Yujin menyadari sesuatu, jika sepertinya ia cukup familiar dengan wajah itu.

"Bentar, lo yang dulu sering sholat tarawih di Masjid Tombo Ati, kan? Yang kalo pake sarung sering banget melorot sampe dikaretin."

Minhee diam. Sepertinya ia juga mengingat sesuatu.

"Lo yang dulu kalo pake mukena atasannya suka beda bawahan, bukan?"

Yujin semakin yakin.

"Iya, kan, lo yang dulu gundul. Suka mainin petasan terus ngagetin orang lagi sholat."

Begitu pun Minhee.

"Iya, lo yang dulu pake kacamata tebel banget. Suka nuker-nukerin pasangan sendal sampe diomelin orang satu masjid."

Dan seperti itu bagaimana Minhee dan Yujin bertemu kembali. Semakin banyak berinteraksi membuat Minhee dan Yujin jadi semakin dekat. Kalau diingat-ingat bagaimana malunya Minhee waktu Yujin cepu masalah gorengan, sih, Minhee jadi kesal. Tapi, asyiknya Yujin kalau diajak ngobrol itu bisa membuat Minhee melupakan masalah itu. Biarkan itu menjadi satu cerita lucu tentang pertemuan keduanya.

Untuk orang lain, mungkin aneh, bagaimana bisa Yujin yang saat itu masih anak baru, bisa langsung kenal dekat dengan Minhee, yang mana posisinya Minhee itu sebagai senior yang cukup disegani. Iya, Yujin juga baru tahu ternyata Minhee dan dirinya terpaut usia satu tahun. Apalagi, Minhee itu agak segan kalau dekat-dekat sama lawan jenis. Sehari-harinya cuma ngumpul sama Hyeongjun. Tapi, sejak berteman dekat dengan Yujin, teman ceweknya Minhee bertambah. Bertambah satu maksudnya. Cuma Yujin aja.

Dekatnya Minhee sama Yujin, yang hampir setiap hari pulang pergi sekolah bareng. Di kantin juga gak jarang duduk satu meja. Kalau upacara suka sama-sama pura-pura sakit di UKS. Minhee yang sering bawain makan ke kelas Yujin kalau Yujin lagi males jalan, apalagi kalau nyeri datang bulannya menyerang. Yujin yang sering disuruh Minhee beli ini itu tiap istirahat kalau Minhee lagi ngantuk dan pengen rebahan aja di kelas.

Dan karena terlalu dekatnya mereka sampai semua orang mengira, "Yujin sama Minhee itu pacaran, kan? Gak mungkin enggak."

Padahal kenyataannya, cih tidak!

Minhee menolak mentah-mentah dan bilang kalau Yujin itu sama sekali tidak masuk dalam daftar tipe idealnya. Yujin juga tidak mau kalah dengan bilang kalau Minhee adalah lelaki terakhir yang ada di dunia ini juga Yujin lebih milih jadi jomblo seumur hidup daripada harus jadi sama Minhee.

Jadi sohib, ayo! Jadi pacar, ngimpi aja!

"Udah lah, lo berdua pacaran aja, cocok kok."

Ya gak ngerti aja mereka, bahkan Minhee tidak pernah menganggap dan memandang Yujin sebagai seorang wanita. Lihat Yujin yang lagi kesusahan ngangkat dus air mineral aja dibiarin sama Minhee. Soalnya kata Minhee, Yujin itu mirip abang-abang, apalagi kalau sudah pakai kaos oblong, celana pendek selutut sama topi buluk punyanya Lucas. Udah deh, gak ada cewek-ceweknya.

"Lo gak usah deket-deket sama gue terus kenapa? Cowok-cowok yang mau deketin gue tuh takut sama lo, dikira gue punya bodyguard kali."

"Dih, lo aja yang jelek, kok nyalahin gue. Ngaku aja kalo emang gak ada yang mau sama lo."

Dan Minhee langsung dilempar kaos kaki bekas pakainya Yohan yang baunya hm.. cobain aja.




september song

september song― minhee ; yujin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang