[5] no promises

263 84 36
                                    

"Makasih ya."

"Iya, sama-sama."

Yujin diam, begitu pun Doyoung.

"Mau mampir dulu?"

Niatnya cuma basa-basi aja, tapi, kok..

"Lain kali aja gue mampir. Boleh?"

"Boleh.."

Doyoung tersenyum lalu kembali mengenakan helmnya, "Gue balik dulu ya. Bye, Yujin."

"Bye."

Dan akhirnya Yujin terbebas dari dua puluh menit kecanggungan sepanjang jalan, yang sudah berasa dua jam.

Awalnya Yujin menerima tawaran Doyoung untuk mengantarnya hanya sampai halte depan sekolah, sampai Yujin bisa menemukan angkutan umum dan mengantarnya sampai rumah. Tapi, motor Doyoung terus melaju lurus dan tak berhenti walau Yujin sudah berkali-kali menepuk pundaknya.

"Sekalian aja, sejalan kok."

Akhirnya Yujin diam di boncengan belakang motor Doyoung. Tak mencoba mengajak bicara dan tak melakukan apa pun. Yujin cuma diam sambil memperhatikan bangunan yang terlewat. Doyoung juga begitu, diam fokus terus menatap ke depan.

Dan dibanding diantar pulang sampai rumah dan membuat orang rumahnya heboh, apalagi Lucas yang pasti heboh kalau liat adiknya pulang diantar sama orang baru, Yujin minta diturunin di depan Masjid Tombo Ati saja.

"Loh, Jin, kok udah balik?" Tanya Chaewon yang lagi duduk di sofa depan markas remaja masjid, berdua sama Jungmo, "Katanya mau ke toko buku sama Minhee."

Nama Minhee disebut lagi, Yujin masih kesal, "Gak tau, Mini nyusruk kali nabrak portal."

Chaewon dan Jungmo saling melempar tatapan bingung.

"Itu tadi dianter siapa?" Tanya Jungmo lagi.

"Temen."

"Itu tadi Doyoung bukan, sih?" Sahut Chaewon.

Yujin berbalik menghadap Chaewon, "Kak Chae kenal?"

Chaewon menganggukkan kepalanya, "Itu tetangga gue. Lo tau Pak Hartawan yang punya taman rekreasi itu. Apa, sih, Mo, namanya? Yang kita ke sana minggu lalu."

"Playland."

"Nah, Doyoung itu keponakannya, Jin."

Ya, sebenarnya Yujin juga tidak mau tau tentang silsilah keluarganya Doyoung, sih. Tapi ya Yujin iya iya saja.

Dan pantas saja Doyoung bilang kalau jalan pulangnya searah dengan Yujin, ternyata warga Ashiap Garden City yang letaknya tak jauh dari perumahan tempat Yujin tinggal.

"Gebetan baru ya, Jin?" Yuri yang lagi ngupas apel tiba-tiba saja melongokkan kepalanya ke luar.

Yujin langsung menggeleng cepat, "Apaan, enggak lah, temen."

"Ya yang sekarang jadi pasangan juga dulunya dari temen juga." Tatap Yuri jahil, "Pak Bos sama Bu Ketu juga dulu cuma temen, tapi sekarang udah nyetak undangan nikah."

Yujin melirik Yuri tajam, "Gak jelas ah, Kak Joyul."

Yuri cuma tertawa, emang kalau gabut hobinya ngecengin orang. Jungmo sama Chaewon cuma geleng-geleng kepala aja.

"Ya kenapa gitu jauh-jauh sama orang baru. Kalo mau yang beneran dari temen jadi demen, ya Yujin sama Minhee aja," Senggol seseorang, "Iya gak, Jin?"

Itu Dongpyo, yang tiba-tiba datang sambil nusuk cilok penuh saus merah.

Yujin memutar bola matanya jengah. Minhee lagi Minhee lagi. Gak ngerti apa kalau Yujin lagi males banget denger namanya Minhee gara-gara ditinggal jalan sama gebetannya gak bilang-bilangdan bikin Yujin menunggu dengan sia-sia sampai selama itu. Mana waktu terbuangnya Yujin cuma dihargai sama telur gulung lagi.

Mau doain Minhee supaya gak jadi sama gebetannya, tapi nanti Yujin lagi yang repot. Soalnya kalau Minhee lagi patah hati, bisa sambat ke Yujin sampai pagi buta, terus mojok sambil dengerin lagu-lagu super galau, yang bikin Yujin jengah setengah mati.

"Gak usah bawa-bawa Mini deh. Lagi kesel, nih, gue."

Dongpyo cuma ngangguk-ngangguk, "Lagi berantem ya?"

"Halah, gak usah jadian sama temen sendiri, Jin. Iya kalo long last forever sampe akhir, kalo putus di tengah jalan? Gede, Jin, resikonya kehilangan temen."

Ini lagi Seungyoun yang gak tau kapan dan dari mana datangnya, bisa tiba-tiba muncul dan ikut nimbrung.

"Lagian bosen tau pacaran sama temen sendiri, yang udah sering banget ketemu tiap hari, udah kenal sampe dalemannya. Jadi gak ada sensasi buat kenal lebih jauh lagi, gak ada misteri buat menerka-nerka." Lanjut Seungyoun lagi.

"Bukannya malah enak ya, Bang, kalo udah kenal. Kan, udah tau baik buruknya doi gimana."

"Pengalaman gue sendiri aja, nih. Dulu gue sama Minseo juga gitu, baru jadian 3 minggu eh udah bosen, jalan 2 bulan putus juga."

"Itu, sih, emang Bang Youn yang gak cocok aja sama doi." Cibir Dongpyo.

"Enak, tuh, kayak Jungmo sama Chaewon. Seru, kan, bisa kenal dari awal?" Tanya Seungyoun.

Jungmo dan Chaewon sama-sama cuma senyum-senyum aja.

Dan Yujin cuma mendengus malas, "Lagian siapa juga yang mau jadian sama Mini, sih?!"

"Heh, apaan, nih? Ngomongin gue ya?"

Lagi-lagi satu orang tak diundang datang. Orang yang jadi bahan pembicaraan sejak tadi. Minhee yang berjalan mendekat sambil cengar-cengir, dengan helm yang masih terpasang di kepalanya.

Dan mendengar suara yang begitu familiar di telinganya membuat Yujin langsung memperhatikan kedatangannya.

"Udah pulang lo? Katanya lagi mau jalan sama Kak Lucy. Kenapa, gak jadi ya?" Tanya Yujin dengan nada mengejek yang sangat ketara.

Yujin masih kesal pokoknya sama Minhee perkara masalah tadi.

Tidak merasa disindir, Minhee ya masih cengar-cengir aja sambil garuk-garuk kepala, "Gak jadi hehehe.."

Yujin cuma melirik, "Ditinggal di toko buku ya lo, dia kabur?"

"Ya jangankan masuk ke toko buku, baru juga ngambil tiket parkir eh dia minta pulang, katanya dia lupa kalo harus cepet ke rumah hari ini."

Yujin mau ngetawain Minhee atas ketidak berhasilannya hari ini, tapi sudah kepalang males lah.

"Kita ke toko bukunya besok aja ya? Atau nanti malem deh kalo gue gak males."

Kita? Kita siapa, nih? Apa maksudnya Minhee ngajak Yujin lagi setelah tadi Yujin disuruh pulang begitu saja setelah menunggu tanpa hasil? Haha, no!

"Lo gak ada acara, kan?"

Lagi-lagi Yujin cuma melirik tajam pada Minhee, lalu melanglah meninggalkan semua yang ada di sana dan masuk ke dalam markas. Dengan kaki yang melangkah menghentak cukup kencang. Benar-benar menunjukkan kekesalannya.

"Lah marah dia?"

Yang ada di sana cuma menatap Minhee sambil menghela nafasnya.

"Baru kemaren dia ngambek gara-gara gue beliin martabak jagung keju. Eh, marah lagi dia sekarang. Maunya apa coba?"

"Lo pikir sendiri aja deh."

Dan Minhee ditinggal sendiri di sana.




september song

september song― minhee ; yujin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang