SEBELAS - HUKUMAN [M]

20.5K 1.4K 569
                                    

Warning! Mature content! Kalian bisa tinggalkan chapter ini dan tidak membacanya. Please, jangan memberikan komentar tidak baik atau menjatuhkan kalau kamu memang tidak suka dengan konten di bawah ini.

Mengantar keempat anaknya ke rumah orang tua Jungkook, pria itu berakhir pamit setelah menyelesaikan acara minum kopi bersama sang ayah di teras rumah sembari banyak mengobrol soal pekerjaan dan perkembangan anak-anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengantar keempat anaknya ke rumah orang tua Jungkook, pria itu berakhir pamit setelah menyelesaikan acara minum kopi bersama sang ayah di teras rumah sembari banyak mengobrol soal pekerjaan dan perkembangan anak-anaknya.

Jungkook mematikan rokoknya, kembali memasuki rumah untuk mencari sang istri yang rupanya baru saja selesai menidurkan Chloe. "Jiy, ayo pulang!" teriak Jungkook.

Jihye berjalan mendekati sang suami. Melihat ketiga anaknya tengah berkumpul di ruang santai sambil fokus bermain game di ponsel Gukie, Jihye sejenak berhenti melangkahkan kakinya. "Tidak boleh nakal di sini, ya? Goo ... jaga adik-adik. Jangan merepotkan kakek dan nenek. Iyeom tidak boleh merengek dan minta ini itu. Iyel, jangan dekat-dekat dengan layar ponsel."

Gail terkejut saat namanya disebut. Anak berumur sembilan tahun itu lantas meringis sebelum mengacungkan ibu jarinya. "Siap, Mommy!"

"Sini, kiss Mommy!"

Gukie, Gail, dan Gyeom turun dari atas sofa untuk mengecup pipi dan bibir Jihye. Lantas ketiga anak itu menuju ke arah ayah mereka untuk memberikan kecupan serupa serta pelukan hangat. "Jangan nakal, eoh?" Jungkook mengacak surai Gukie. "Jaga adik-adikmu, Hyung." Gukie sontak mengangguk.

Jungkook dan Jihye masuk ke dalam mobil. Sudah pukul dua belas malam, pun jalanan sudah kelihatan sepi—tak banyak orang melewati jalanan kecuali di area jalan tol.

Suara musik mengiringi perjalanan mereka. Jungkook diam, sementara Jihye kini sibuk memijat pelipis dan menyandarkan punggungnya pada kursi mobil.

"Berapa harga sepatu Gukie?" tanya Jihye mencoba untuk mencari bahan obrolan. Sayangnya, Jungkook sama sekali tidak merespons dan terus mengarahkan atensinya pada jalanan. "Gukie 'kan tidak tahu dampak buruknya merokok. Jangan marah padanya."

"Anak SMP mana yang tidak tahu dampak buruk merokok?! Kau tidak pernah sekolah? tidak pernah belajar dampak buruk merokok?!" sahut Jungkook emosi. "Aku marah padamu. Bukan dengan Gukie!"

Jungkook menaikkan laju mobilnya manakala ia akan tiba di rumahnya. Pria itu mengurungkan niat untuk membawa Jihye ke apartemen miliknya sebab keempat anaknya telah tidur di rumah orang tua Jungkook.

Turun dari dalam mobil setelah memarkirkannya dengan asal di halaman rumah, Jungkook segera masuk ke dalam kamarnya. Melepas ikat pinggang dan ia lempar asal ke atas lantai; kebiasaannya saat sedang marah pada sang istri, Jungkook akan melemparkan barang yang ia kenakan.

Pria itu sejenak mengambil satu ikat rambut di meja rias Jihye. Mengikat rambutnya hingga kening itu terlihat sempurna. Jungkook lantas berkacak pinggang, menantikan Jihye untuk masuk ke dalam kamar mereka.

Euphoria IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang