Tantangan terbesar bagi Jeon Jungkook bukanlah mencari harta karun, atau justru mencari musuh. Akan tetapi, tantangan terbesar seorang Jeon Jungkook adalah mengurus keempat anaknya tanpa bantuan sang istri.
Tentu saja hal itu dikarenakan sang istri tengah sakit. Pada akhirnya, pahlawan di keluarga gula tersebut tumbang di tengah kesibukan anak-anaknya bersekolah.
Sejak dulu jika Jihye sakit, wanita itu masih bisa memaksakan diri untuk masak dan mengurus anak-anak serta sang suami. Akan tetapi, kali ini Jihye seakan dibuat tumbang oleh rasa pusing di kepalanya.
Wanita itu beberapa kali kurang dalam istirahat. Selalu tidur di atas jam tiga pagi karena mengurus pekerjaan dan juga mengurus rumah di saat Bibi Han dan Bibi Choi pulang ke rumah masing-masing.
Bibi Han harus pulang karena ada keperluan pada keluarga besarnya, lalu Bibi Choi harus mengurus suaminya yang sakit-sakitan. Jungkook bisa menebak bahwa Bibi Choi akan mengundurkan diri sebentar lagi lantaran sudah satu bulan ini Bibi Choi belum juga kembali ke rumah untuk bekerja.
Jadwal pertamanya saat ini adalah menjemput si putri kecilnya yang cantik. Jungkook meninggalkan kantor setelah memberikan beberapa dokumen pada sang sekretaris.
Pria itu lekas mengendarai mobilnya menuju sekolah sang putri berada. Jungkook tahu ke mana perginya hari ini setelah menjemput Chloe.
Tentunya, menjemput Gyeom, Gail, lalu Gukie. Setelah itu, pria empat anak itu akan dipaksa untuk berhenti di minimarket hanya karena anak-anaknya ingin membeli camilan sebagai teman menonton film, berenang, atau bahkan belajar.
Dan beruntungnya, Jungkook sendiri memang tidak pernah menolak apa saja yang anak-anaknya mau. Bahkan barang semahal apapun yang Gukie beli, selama Jihye tidak menyaksikan saat anak itu meminta barang, Jungkook akan langsung membelinya tanpa pikir panjang.
Jungkook turun dari mobil setelah pria itu berhasil memarkirkan kendaraan roda empatnya di tempat parkir sekolah Chloe. Jungkook masuk dan tersenyum sopan ketika berpapasan dengan beberapa guru ata orang tua murid.
Agaknya pria itu sedikit telat karena ia harus meeting lebih dulu. Terlihat koridor sekolah sudah sedikit sepi sehingga membuat Jungkook menciptakan langkah lebar menuju kelas sang putri.
Benar saja, setibanya Jungkook di kelas Chloe, pria itu melihat Chloe sedang duduk menyantap sandwich yang dijadikan bekal sekolahnya hari ini.
"Princess-nya Daddy!" Jungkook berseru, membuat Chloe sontak mendongak. Kedua mata bulat anaknya berbinar ketika melihat sang ayah berdiri di ambang pintu kelas.
Chloe menutup bekal makannya. Anak itu dibantu oleh sang ayah untuk membersihkan tangannya yang kotor karena mayones dan saos tomat di jari-jarinya.
"Daddy sangat lama," cicit Chloe. Anak itu mengerucutkan bibir sebal. "Chloe sendirian di kelas. Tidak punya teman."
Jungkook mengecup pipi dan bibir putrinya sekilas. "Maafkan Daddy. Daddy harus mengurus pekerjaan di kantor," jawabnya menyesal. Jungkook membawa tas ransel Chloe di bahu kirinya, lalu menggendong putrinya di tangan kanan. "Maaf ya, Sayang? Daddy janji, besok Daddy akan datang lebih awal dari hari ini. Oke?!"
Chloe mengangguk seraya memeluk leher sang ayah.
"Mau es krim setelah menjemput oppa?"
"Mau!" seru Chloe histeris.
Jungkook buru-buru melangkah keluar dari kelas Chloe. Masih di area yang sama, Jungkook masuk ke gedung lain untuk menjemput Gyeom dan Gail karena kelas Chloe memang terpisah dengan gedung sekolah kedua kakaknya. Alasan gedung terpisah lantaran adanya renovasi yang dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria II
FanficKehidupan keluarga Jeon yang satu ini benar-benar memusingkan, tapi juga menggemaskan karena tingkah konyol para jagoan Jeon, juga sang ayah yang tentunya tak bisa lepas dari Jihye. Jeon Gukie masih tetap menggilai Thor, hingga di usia 14 tahun wakt...