Hari libur. Seperti kegiatan biasanya, Jihye akan melihat keempat anaknya berkumpul di ruang tengah untuk menonton film bersama, sementara Jungkook sibuk di rooftop karena harus merakit beberapa meja dan kursi yang baru saja pria itu beli.
Lebih dulu Jihye menyiapkan camilan berupa kekian untuk anak-anaknya. Tidak lupa es cokelat dengan es krim vanila di atasnya untuk menemani anak-anaknya menonton film.
"Kalau mau cari Mommy ... Mommy di atas bersama daddy, ya." Keempat anak itu mengangguk. Jihye mengusap pipi Chloe yang duduk dipeluk oleh Gyeom. "Mommy sudah buatkan es cokelat dengan es krim. Cepat habiskan, Sayang."
Chloe kemudian meraih gelasnya dan fokus dengan minuman yang sudah ibunya buatkan.
Setelah itu, Jihye bergegas menaikia anak tangga hingga ia menuju rooftop.
Di sana, Jihye dapat melihat Jungkook yang sedang berjongkok untuk memasang kaki meja. Tentu saja Jihye tidak naik dengan tangan kosong. Wanita itupun membawakan kekian yang sudah ia buat untuk sang suami beserta secangkir kopi susu.
"Dad, aku ingin makan siang di luar saja. Aku lelah memasak. Dapur sama sekali belum aku bersihkan," kata Jihye. Sejenak tangannya dikibaskan di depan wajah manakala asap rokok Jungkook mengarah ke arahnya.
Jungkook menganggukkan kepala.
Seraya mengapit rokok pada sudut bibir, pria itu menatap sang istri dan segera berdiri untuk menghampiri istrinya.
Tangannya dengan nakal meremas pelan payudara sang istri sebelum mematikan bara api rokoknya dan meletakkannya ke atas asbak.
"Seksi sekali, Mom," ucap Jungkook membuat Jihye terkekeh.
Jungkook menyeruput kopinya, lantas meraih potongan kekian sebelum melahapnya.
"Mau makan di mana?" Jungkook mendekatkan wajah untuk mengecup bibir sang istri. "Gail ingin mencoba restoran baru di dekat sekolahnya. Mau ke sana?"
Jihye mengangguk. "Boleh," sahutnya. Jihye kembali melihat sang suami yang sibuk dengan pekerjaan awalnya.
Selesai sarapan, Jungkook sempat mengobrol dengan anak-anaknya untuk membahas masalah liburan bersama. Lalu pria itu naik ke rooftop saat mengingat bahwa ada barang yang perlu ia rakit.
"Kantor benar-benar membuatku pusing, Mom." Jungkook memulai obrolan saat melihat sang istri hanya fokus menatap ke arahnya. "Aku bisa meeting enam kali dalam sehari sementara ada orang yang terus menyuruhku pulang."
Jihye melotot. "Daddy ...," Jihye merengek karena Jungkook baru saja menyindirnya.
Sementara Jungkook kini kembali melanjutkan, "Seharusnya saat malam hari aku mendapatkan bonus karena pulang buru-buru setelah meeting, tapi aku justru dibiarkan begitu saja karena asyik dengan skincare."
Jihye berdiri menghampiri Jungkook. Memeluk sang suami sambil tertawa usai mendengar sindiran sang suami yang menurutnya sangat lucu.
"Akan kuberikan bonusnya nanti malam, Dad."
"Sudah telat." Jungkook memukul pelan puncak kepala Jihye—tapi tidak menyakiti sang istri sama sekali. "Kau tahu aku sangat sibuk. Seharusnya tidak menyuruhku untuk buru-buru pulang seperti itu."
"Maafkan aku. Aku hanya tidak mau kau makan malam di luar terus-menerus," jawab Jihye jujur.
"Hanya beberapa kali. Itupun karena aku harus meeting sampai malam, Mom. Aku selalu izin padamu dan anak-anak setiap kali aku makan di luar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria II
FanfictionKehidupan keluarga Jeon yang satu ini benar-benar memusingkan, tapi juga menggemaskan karena tingkah konyol para jagoan Jeon, juga sang ayah yang tentunya tak bisa lepas dari Jihye. Jeon Gukie masih tetap menggilai Thor, hingga di usia 14 tahun wakt...