TIGA PULUH DUA - CEMBURU

8.6K 989 153
                                    

Sebelum baca chapter ini, ada baiknya dibaca pemberitahuan di bawah ini ya;

1. Ada secret chapter yang berhubungan dengan chapter ini. Mommy Daddy Scene (hukuman Daddy buat Mommy). Kalian bisa mendapatkan file itu di akun Instagram ymowrite. Di bio Instagram ada link, abis itu kalian pilih di menu terakhir ya.

2. Untuk kalian yang tidak tau apa passwordnya karena nggak beli fanbook Euphoria, tanya di sini >>>

3. Nah buat kalian yang sudah bisa akses, tolong bantu jawab temen-temen Gulaly yang gak tau password-nya ya!

4. Hari ini adalah hari terakhi PO Fanbook Euphoria. Link pemesanan ada di bio Wattpad ini:

Tata cara dan langkah-langkahnya sudah aku kasih tau di link pemesanan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tata cara dan langkah-langkahnya sudah aku kasih tau di link pemesanan itu. Jadi sudah jelas ya. 🥰
.
.

Park Jihye bangun dua jam lebih lambat. Pukul 8 dia baru saja bangun dan mendapati anak-anaknya yang berakhir tidak masuk sekolah. Begitu pula sang suami yang masih tertidur tanpa busana tapi tetap ditutupi oleh selimut.

Jihye mandi. Segera mengenakan pakaian rumahan sebelum keluar dari kamar untuk membuat sarapan.

"Maaf, Nyonya. Saya tidak berani membangunkan anak-anak. Anak-anak pun tidak ingin sarapan jika bukan Nyonya yang masak."

Jihye mengangguk seraya tersenyum hangat. "Tidak apa, Bibi Han. Tugas Bibi 'kan bukan untuk mengurus anak-anak dan masak," sahut Jihye santai. Wanita itu segera memasak di dapur.

Mulai berkutat dengan peralatan dapur untuk menyiapkan sarapan di saat anak-anaknya tengah sibuk di kamar masing-masing.

"Astaga, bagaimana bisa kau baru bangun?" Jihye menoleh dan mendapati sang ibu yang baru saja menikmati terik matahari di halaman belakang.

Wanita itu mengecup pipi sang ibu sebelum terkekeh. "Selamat pagi, Bu." Jihye memeluk sang ibu dan mengusap punggung ibunya. "Ibu duduk saja, biar Jiya yang menyiapkan sarapan."

"Tidak. Biar Ibu bantu."

Jihye kelewat lelah. Jungkook menggempur tubuhnya berkali-kali. Bahkan setelah makan malam bersama anak-anak dan ibunya, pria itu masih melanjutkan aktivitasnya di pukul 12 malam hingga Jihye hanya bisa pasrah.

Mereka bahkan terbangun dalam keadaan masih telanjang karena terlalu kelelahan. Bangun terlambat pun juga menjadi alasan utama dari pergulatan panas mereka kemarin malam.

"Kemarin Ibu sudah di rumahmu sejak siang. Jungkook yang menjemput Ibu di stasiun karena kau belum juga pulang," ujar ibu. "Kenapa? Kau bahkan membiarkan suamimu mengurus anak-anakmu mulai dari makan siang, mandi, dan membawa mereka ke mall bersama Ibu. Kau ke mana?"

Euphoria IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang