Apa kabar Gulaly?!!!!
Sehat semu? Ada yang sakit nggak?Ini tumben banget sih. Aneh bin ajaib bisa apdet jam segini soalnya aku belum tidur wkwkwk
Kalo ada typo, maafin ya. Happy reading, Gulaly!!!
.
.
.Belum pernah Gail membuat kesalahan sebelumnya. Akan tetapi, kali ini kesalahan Gail agaknya mampu memancing emosi sang ayah hingga ketiga anaknya yang lain dipaksa masuk ke dalam kamar utama sementara Jungkook kini berada di dalam kamar Gail dengan Gail yang menunduk—tak berani menatap sang ayah.
"Bilang apa pada Daddy?"
Gail diam. Anak itu hanya terus menundukkan kepala saat sang ayah berdiri di hadapannya yang tengah duduk di bibir ranjang.
"Jawab Daddy, Iyel!"
Gail kemudian mendongakkan kepala untuk menatap sang ayah setelah mengumpulkan keberaniannya.
"I'm sorry," ucap Gail lirih. "I made a mistake."
"Kesalahan apa? Jawab Daddy." Suara Jungkook benar-benar rendah. Tidak ada teriakan kemarahan sama sekali. "Kesalahan apa, Hyungie?"
Sejenak, Jungkook dan sang putra menoleh manakala pintu kamar Gail terbuka. Setelah itu, muncul Jihye dari sana dengan rambut digelung dan diikat.
Usai menutup pintu dan menguncinya, Jihye segera melangkah mendekat.
"Keluar. Jangan ikut campur. Jangan pernah membela anakmu saat anakmu salah!"
Jihye menggelengkan kepala. Wanita itu lalu berdiri di sebelah sang suami dan menatap ke arah Gail.
"Iyel, tatap Mommy, Sayang ..." Gail segera menatap sang ibu. Setelah itu, air mata Gail jatuh ketika Jihye memberikan tatapan teduh.
Dengan cepat Gail berdiri dan memeluk tubuh sang ayah dengan sangat erat. Jemarinya meremas kaos yang Jungkook kenakan sembari terus menangis kencang.
"Daddy, maaf ... Iyel salah. Seharusnya Iyel tidak sibuk dengan ponsel dan mengabaikan panggilan Daddy—hiks."
"Ambil ponselnya. Daddy sita ponsel Iyel!"
Gail melepas pelukan sejenak. Anak itu kemudian melangkahkan kakinya untuk meraih ponsel yang ia letakkan ke atas meja belajar. Setelah itu, Gail memberikan ponselnya pada sang ayah, lalu kembali memeluk Jungkook saat melihat tatapan marah ke arahnya.
"Maaf, Iyel salah. Jangan marah." Anak itu terus menangis sembari mengeratkan pelukan. Jemarinya kembali meremas kaos sang ayah.
"Tidak akan Daddy izinkan bermain ponsel selama satu bulan penuh, Yel! Apa janji Iyel pada Daddy saat Daddy memberikan ponsel baru waktu itu?"
Mengambil napas panjang untuk meredakan sesak di dadanya karena menangis, Gail kemudian menjawab, "Tidak boleh terlalu fokus dengan ponsel. Harus segera datang saat Daddy dan mommy memanggil. Harus belajar lebih giat."
Jungkook menatap sang istri yang kini duduk di bibir ranjang. Wanita itu agaknya terlihat tidak tega mendengar suara isak tangis putranya. Akan tetapi, Jihye tidak bisa membela Gail begitu saja.
"Daddy sudah memanggil Iyel lima kali, dan Iyel tidak datang sama sekali," tutur Jungkook penuh penekanan. "Iyel tahu 'kan apa yang Daddy tidak suka?" Gail mengangguk di perut sang ayah. "Apa yang tidak Daddy sukai?"
Dengan takut-takut, Gail pun lekas menyahut, "Harus menurut dan langsung berangkat ketika Daddy dan mommy memanggil atau memberikan perintah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria II
FanficKehidupan keluarga Jeon yang satu ini benar-benar memusingkan, tapi juga menggemaskan karena tingkah konyol para jagoan Jeon, juga sang ayah yang tentunya tak bisa lepas dari Jihye. Jeon Gukie masih tetap menggilai Thor, hingga di usia 14 tahun wakt...