WREATH • LISA × ONE

1.1K 107 1
                                    

© happyaraaa, All Right Reserved.

© happyaraaa, All Right Reserved

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wreath

Sedari awal sepasang kekasih bernama Lisa dan Jaewon memang tak pernah menjadi pasangan lovey dovey yang sempurna. Tapi tak tahu apa yang merasuki Jaewon hingga membuatnya menjadi begitu perhatian dan bahkan memperhatikan tiap detail pada diri Lisa.

Lisa bukannya tak suka, hanya merasa asing.

Tentunya juga sadar bahwa sebuah perubahan terjadi bila mana ada perubahan lainnya pula. Frasa itu memperkuat rasa asing Lisa dari segala tindakan dan perhatian baru yang seorang pria Jung bawa padanya.

"Lisa~ tada aku membawa gamjatang!" Suara nyaring serta dimanis - maniskan oleh empunya terdengar di seluruh penjuru apartemen milik Lisa.

"Loh Won? Kamu bukannya bilang mau ada kerjaan siang ini?"

"Eh iyakah? Ah- sepertinya aku salah memberitahumu, kerajaannya ditunda hingga malam ini sayang." Jaewon menjelaskannya dengan tenang, seperti biasanya. Tapi tahu yang membuat Lisa semakin merasa aneh? Fakta bahwa mereka tak pernah melontarkan kata sayang, tapi Jaewon mengatakannya saat ini.

Lisa semakin yakin ada yang aneh-- atau bahkan mungkin salah-. Namun tak dapat menyimpulkan dan mempertanyakan begitu saja.

"Oo . . Ya sudah kalau begitu, sini ayo kita siapkan gamjatangnya bersama." Lisa lalu mengambil sekantung gamjatang dari tangan Jaewon, mulai membuka plastiknya dan memindahkan pada mangkuk kesayangannya.

Ketika mereka sama-sama memegang sendok dan akan melahap suapan pertama mereka, Jaewon menahannya.

Jaewon yang mengambil ancang - ancang seperti akan bicara, membuat Lisa semakin khawatir. "Li . . Jujurlah. Kau sadar kan akan perubahan sikapku dua bulan belakangan?"

Oh tidak, ini sangat gawat dan diluar kendali. Lisa tau pasti Jaewon akan menyampaikan sesuatu yang tak mengenakan, ia takut pada satu kenyataan tersebut.

"Li kumohon jawablah . . " Jaewon bukan lagi berbicara tenang seperti biasanya, kini dengan suara yang terkesan rapuh dan memohon.

"I- iya." Jawab Lisa terbata.

Lantas Jaewon yang sudah dua bulan ini menyiapkan rangkaian kata untuk akhirnya menyampaikan keadaan sebenarnya pada Lisa justru terdiam, takut - takut akan hasil akhirnya.

"Kumohon setelah mendengar, lakukan sesuai yang aku instruksikan ya Li. Jika tidak kau hanya akan menyesal." Lisa pun mengangguk pelan.

Hati Lisa benar - benar mencelos, sepertinya harapannya telah habis diraup kalimat demi kalimat yang Jaewon lontarkan padanya.

🌕🌕🌕

Waktu telah bergulir sangat lama bila dilihat dari hitungan kalender. Tapi mengapa hati Lisa tetap sama?

Mengapa tetap sama bahkan setelah ia lakukan segala yang Jaewon instruksikan kepada dirinya?

Harusnya Lisa tak mengikuti perintah Jaewon, dengan begitu setidaknya penyesalan beserta perasaannya pada pria Jung itu bahkan setelah tiga tahun terlewati tak perlu sebesar ini.

Jelas telah tiga tahun berlalu, tapi kekosongan dihatinya tak pernah bisa dipenuhi.

"Jae . . Ini sudah tiga tahun, dulu hubungan kita sangat biasa dan datar. Tapi apa yang membuat hatiku tetap tak terlepas dari ikatan ini?" Kata Lisa sembari menitikkan air matanya yang telah ribuan kali jatuh karena pria tenang nan datar dihadapannya.

"Harusnya aku tak mengikuti perintahmu untuk pergi justru ketika kau paling membutuhkanku . . "

Ya, memang benar. Lisa pergi tepat pada waktu Jung Jaewon melaksanakan operasinya, operasi pada jantungnya yang sedari kecil telah rusak.

Jaewon menyuruhnya untuk pergi ke Jepang dengan embel-embel Jaewon ingin setelah operasinya lancar ia ingin menyantap soba, takoyaki, serta okonomiyaki dari tempat langganannya ketika ia dan Lisa pertama bertemu di Jepang dahulu.

Nyatanya, kelancaran operasi yang disebut - sebutkan oleh pacarnya itu hanyalah omong kosong belaka. Tak pernah bisa Lisa membuang rasa penyesalannya karena mau mengikuti instruksi Jaewon begitu saja.

Kini ia hanya bisa menatap salah satu dari banyaknya nama yang terukir dirumah abu itu. Lisa menaruh sebuah rangkaian bunga berwarna kuning, bunga favoritnya.

Iya favorit Lisa, karena tanpa Lisa sadari dalam hubungan nan datar yang diemban dua orang tersebut, hanya Jaewon yang terus berusaha. Bahkan Lisa tak tahu warna favorit prianya yang kini telah tiada.

*

*

*

end

✍🏻21st Oct 2020

much love,

happyaraaa

happyaraaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ps. Pendek banget untuk pertama kalinya!!! Cuma 600 words.

Anyways ide ini muncul karena tiba-tiba kangen pake banget sama ship lamaku yang terombang-ambing di tengah laut, tenggelem engga, berlayar juga engga💔

POIGNANT •|• SERIES OF LISA'S ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang