FRIEND • LISA × BOBBY

413 56 1
                                    

© rougannu, All Right Reserved.

© rougannu, All Right Reserved

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Friend

"Wassup bestie." 

Ah, dia lagi, pikir Lisa. Pria itu dengan santainya memukul sok akrab pundaknya, mengacak rambutnya pelan, lalu menduduki kursi di sebelah Lisa.

"Good," Jawab Lisa singkat masih dengan membaca sebuah novel tebal tentang Sapiens itu.

"Jutek banget sih. Ini apa lagi coba, lagi di kantin tuh istirahat. Ngapain malah baca novel gini coba, mending lo tuh kalo butuh hiburan ikut gua nonton ke bioskop." Si cerewet itu merebut buku dari tangan Lisa seenaknya.

"Apaan sih Bob?! Gak usah gila deh!" Teriak Lisa dongkol. Lisa lantas kembali merebut buku kepemilikannya dan berlalu begitu saja.

Niat hati pergi ke istirahat menenangkan diri setelah kuis dadakan dosen killer-nya, malah bertemu kera gila di kantin fakultas sebelah.

"Lah... kok malah marah? Gua kan cuma bercanda..." Ujarnya pria bernama Bobby itu begitu pelan sembari menggaruk rambutnya yang tak gatal.

💢💢💢

Lisa sedang becermin di kaca toilet. Sebetulnya mata kuliahnya hari ini  telah usai. Tetapi demi menghindari pertemuan dengan si kera gila yang selalu mengganggunya alias tetangganya, Lisa memutuskan mengulur waktu pulangnya. Seusai membenarkan makeup serta membasuh muka, Lisa pergi tanpa banyak berpikir.

"Hai!"

"Shi*, lo ngapain sih masih di sini?!"

Lisa benar-benar geram ketika ke luar toilet justru disambut kehadiran Bobby yang begitu santai. Ia bahkan tak mengerti sedikitpun bagaimana jalan pikir Bobby ini. Sangat aneh, tidak pernah waras baginya.

Bobby hanya menyengir sedikit, "Ya nungguin lo lah. Udah buru yuk, kita nonton." Bobby kemudian menarik tangan Lisa begitu saja. Lisa sangat ingin berontak, tetapi rasanya tidak pantas ketika para senior tengah memusatkan perhatian pada keduanya.

Di mobil Lisa belum juga buka suara, apa lagi sekedar memprotes. Diamnya Lisa bagi Bobby adalah persetujuan. Jadi pria itu hanya tersenyum sendirian kesenangan. Bobby menyetel musik dari radio dengan volume yang kencang, tapi lagi-lagi Lisa tetap tidak memprotes.

Sesampainya di gedung parkiran pusat perbelanjaan di jantung kota bukannya ikut mengarah masuk ke dalam, justru Lisa berjalan pergi menjauhi Bobby.

"Lisa! Lisa, lo mau ke mana?" Teriak Bobby sedikit panik.

Tetapi sepertinya racauan Bobby cukup berpengaruh, gadis itu memutar arahnya memasuki bangunan mall. Dan tanpa basa-basi mengarahkan kakinya menuju bioskop dengan diikuti Bobby di belakangnya yang kembali menyerocos tanpa henti.

"Nonton ini ya kita?" Tanya Bobby pada Lisa yang secara langsung mengangguki.

Berjalan perlahan menuju salah satu teater tujuan Bobby terus memperhatikan Lisa yang terus setia memasang wajah juteknya. Saat iklan masih diputar pun masih sama, Lisa menekuk wajahnya.

"Kenapa sih ditekuk mulu? Senyum dong lo, ntar keriput lo kebanyak ditekuk,"

Bukannya menebar ramah senyumnya Lisa justru memberikan seringaian sinis pada Bobby.

"Lo emang gak tau diri ya Bob," Perkataan tiba-tiba Lisa cukup mengejutkan bagi Bobby, tetapi ia tetap pasrah mendengarkan.

"Hidup lo enak banget tau gak sih Bob,"

Bobby mengerniyt, "Maksudnya?"

Sedikit menghela napasnya, Lisa kemudian mengubah arah pandangnya dengan tajam menatap Bobby.

"Iya enak. Lo gampang banget kayaknya ngejalanin hubungan apa aja. Temen? Sial*n, gak ada waktu gua buat temenan sama mantan basi kayak lo!" Lisa berucap menggebu-gebu. Seketika Bobby merasa ditusuk kencang, ah jadi ini yang membuat Lisa begitu kesal kepadanya selama ini.

"Li, tapi kan lo sendiri yang mutusin gua. Bilang katanya kita masih bisa temenan," Kata Bobby membela diri.

"Huh, itu makanya gua bilang lo tuh gak tau diri. Siapa emang yang mau bertahan sama cowok yang pernah selingkuh terus ngasih alesan gak logis kayak lo? Temenan? Makan tuh temenan! Gua gak pernah ngusulin buat temenan. Gua setuju cuma karena waktu itu lo nangis bombay depan rumah gua ya! Dan lagi kita tetangga,"

"Gua udah nahan-nahan dari lama. Tapi gua udah beneran gak kuat sekarang. Orang kayak lo tuh gak pantes emang dikasihanin dikit aja, ngelunjak,"

Sebelum beranjak pergi dari teater yang sebentar lagi akan memutar tayangan film tersebut Lisa berkata, "I hate the way you loved me. And I hate that I ever cared about it."

Lisa meninggalkan Bobby yang termangu. Memang benar, penyesalan selalu ada diakhir. Menjadi teman yang 'asik' nyatanya tidak mampu menghapuskan luka yang sudah terlanjur dituai sedari awal.

*

*

*

end

✍🏻1st April 2021

much love,

happyaraaa

happyaraaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PS. pembuka april pendek aja ya!~

POIGNANT •|• SERIES OF LISA'S ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang