© rougannu, All Right Reserved.
All The Bad Girls Go To The Heaven
Wanita yang seringkali disebut sebagai wanita ular dengan bisa yang paling mematikan itu tengah duduk dengan wajah manisnya di atas sebuah kursi yang terlihat elegan. Ia tak terusik atas pandangan yang menggunjing. Begitu pula atas pandangan memohon dari dua pria di hadapannya. Justru dengan bangga ia terus memandang pada nail art yang baru saja dipoles pada kuku-kuku cantiknya.
"Lisa, jadi bagaimana?" tanya salah satu dari mereka yang duduk di paling pojok kanan.
Lisa hanya mendengus, malas untuk menjawab, "Ya gak gimana-gimana."
BRAK
Meja itu digebrak kencang, sungguh mengerikan bagi para pengunjung kafe yang sama. "Aku sudah muak Lisa! Beritahu kami kebenarannya!"
Lisa mengernyit, setelahnya menunjukan senyuman miring. Sepertinya gadis itu suka bermain-main. "Baiklah-baiklah, tidak bisakah santai sedikit, Jongin oppa?" Matanya yang besar diubah menjadi mode memelas, siapa pun pasti ikut meluruh jika diberi tatapan seperti itu.
Setelah Jongin terlihat sedikit lebih tenang, dan Junmyeon--pria di sebelah Jongin- masih terlihat menunggu, gadis itu kemudian menghela napas dalam bersiap untuk menjelaskan--secara terpaksa-.
"Yeah . . sebenarnya apa salahnya mencintai dua orang dalam satu waktu?" ucapan Lisa yang kelewat santai jelas berdampak besar bagi dua lelaki tampan di hadapannya.
Bagi Junmyeon, pria itu hanya memejamkan matanya sesaat untuk menenangkan diri sendiri. Ya, setidaknya ia benar-benar mencintaimu Jun.
Tetapi berbeda dengan respons dari Jongin, pria bermarga Kim itu membiarkan giginya bergemelatuk kencang. Ia menahan segala kekesalan agar tidak bermain fisik dan menampar si wanita. Tahan Jongin, dia tetap saja seorang perempuan.
Lisa menyilangkan kakinya juga melipat kedua tangannya. "Memang benar awalnya aku memacari kalian berdua karena Dita dan Shannon yang meminta, tetapi saat ini aku sudah bersungguh-sungguh mencintai kalian. Kalian bisa memegang omonganku." sekali lagi Lisa membela diri dengan tenang.
Kemudian Jongin menyambutnya dengan decihan, "Cih . . memangnya kamu pikir aku masih peduli? Dengan kamu bersikap seperti ini membuatku lebih yakin untuk pergi, tahu?"
Junmyeon yang sedari tadi hanya terdiam mulai angkat bicara, "Lisa . . memangnya mungkin untuk mencintai dua orang dalam waktu yang bersamaan?" ucap Junmyeon penuh harap.
"Hyung! Jangan bertanya hal yang sudah jelas! Lagi pula memangnya hyung mau berbagi dengan adikmu sendiri huh?!" Jongin mengatakan dengan urat yang sudah menonjol. Sedangkan Junmyeon tak menjawab, ia hanya menahan Jongin dengan menggenggam telapak tangannya yang mengepal.
". . tentu, mengapa tidak bisa? Bukannya semua orang pun begitu? Lihatlah, misalnya kalian berkata mencintai orang tua kalian, dan mereka ada dua orang. Jadi apakah itu suatu hal yang tidak mungkin terjadi?" Lisa balik bertanya, masih dengan senyuman indah yang terpatri.
Semuanya terdiam. Sepertinya tengah tenggelam dalam pikirannya masing-masing.
Setelah lima menit waktu berlalu semenjak ketiga terdiam, Lisa kembali bersuara.
"Baiklah, aku akui aku melakukan kesalahan. Tapi sebetulnya itu bukan sepenuhnya salahku. Kalian berdualah yang masing-masing memutuskan Dita dan Shannon tanpa alasan, sehingga mereka memintaku membalaskan dendam pada kalian. Tapi beginilah nyatanya, sekarang aku benar-benar jatuh cinta pada kalian. Aku bersungguh-sungguh Jongin oppa, Junmyeon oppa."
Penjelasan Lisa yang cukup masuk di akal benar-benar mampu menghipnotis. Keduanya mencerna kalimat demi kalimat yang dilontarkan sang pujaan hati dengan cermat. Tentu sebelum akhirnya Jongin berdesis, seperti sarkas akan suatu hal.
"Haha . . lalu apa yang sebenarnya kamu inginkan pada akhirnya?" Jongin bertanya meskipun sudah dapat menebak jawabannya.
Tanpa menimbang Lisa mengatakan dengan lugas, "Tetap bersama hingga akhir. Aku, Jongin oppa, dan tentunya Junmyeon oppa."
"Baiklah jika itu maumu, tapi aku belum pernah berbagi dengan siapa pun sebelumnya Lisa. Jadi jika aku diharuskan berbagi, kau juga harus mau berbagi." kata-kata Jongin cukup menohok, tetapi Lisa tak begitu sakit mendengarnya.
Yang dilakukan pemuda itu selanjutnya hanyalah pergi meninggalkan mereka--Lisa dan Junmyeon-. Menyisakan keduanya, membuat mereka saling tatap dengan fokus.
"Aku baik-baik saja dengan berbagi." binar mengasihankan di mata Junmyeon dihadiahi anggukan semangat oleh Lisa.
"Jadi, kita baik-baik saja bukan?" Junmyeon ikut mengangguk.
Maka, kisah cinta trio itu, baru saja dimulai.
"Because, all the bad girls go to the heaven."
*
*
*
end
✍🏻23rd February 2021
much love,
happyaraaa
KAMU SEDANG MEMBACA
POIGNANT •|• SERIES OF LISA'S ONESHOT
Fiksi PenggemarPoignant /po·ig·na·nt/ Pedih ; Tajam ; Perih ; Sedih ; Yang memilukan ; Pedas Lisa dan kisah-kisahnya. [ONESHOT] 🏅#1 - lisaxboys © 2020, rougannu.