Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
((Nama asli eunwoo : lee dong min))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prison
Dress bermotif floral dengan warna merah muda yang cukup mencolok diantara para pengguna warna hitam yang berjejer di sebelah gadis itu menjuntai dengan apik. Namanya Lisa, gadis berdarah biru yang memiliki image bersih serta polos. Tapi nyatanya gambaran akan dirinya sangat tidak pantas bersanding bersama dengan sifat aslinya. Mungkin hanya satu, dress floral yang mencolok itulah sifat aslinya. Floral bukan melambangkan kesucian dan kemurnian, tetapi sayangnya bunga lily berwarna oranye yang menjadi corak dominan dress tersebut memiliki arti kesombongan, kebencian, dan sebuah penghinaan.
Kesombongan itu memang tak pernah nampak ketika ia menyapa rakyatnya, namun di istana ternyamannya semua terlihat jelas. Kebencian serta penghinaan ia tujukan untuk ibu suri agung istana, serta menantunya yang menggelikan. Menantunya? Bukankah berarti itu adalah ibu untuk Lisa? Begitu yang orang ketahui. Nyatanya Lisa hanyalah seorang anak keturunan selir raja yang sayangnya adalah satu – satunya keturunan kandung keluarga kerajaan alias penerus dari kerajaan.
"Lisa, Jangan kurang ajar kamu! Sudah berapa kali saya katakan, berhentilah berbuat ulah!" Sang ibu suri meneriakan hal itu disaksikan langsung beberapa bodyguard berbaju hitam kepunyaan Lisa.
"Apa pedulimu? Bukankah itu hal kecil untuk kalian? Kalian hanya perlu membayar agar mereka tutup mulut dari sedikit uang kepunyaanmu kan. Apa lagi yang harus dikhawatirkan." Katanya kelewat santai.
"Kamu hampir menghilangkan nyawa seseorang Lisa! Kamu menabraknya hanya karena dendam pribadi dan masih bersikap santai?!"
"Menghilangkan nyawa orang katanya? Ha-ha-ha . . kau lucu ibu suri. Aku hanya mematahkan sedikit tulangnya bila kau lupa."
Ibu suri menatap Lisa nyalang. Benar – benar marah akan kelakuan gadis itu. "Bawa dia ke penjara!" perintahnya pada para penjaga.
Beberapa bodyguard-nya beringsut mundur memberi jalan penjaga istana, ini hal yang sudah kerap kali terjadi sehingga menjadi lumrah. Ketika marah ibu suri tak segan membuat gadis itu mendekam di penjara istana selama beberapa hari bahkan minggu.
