Guru dan Murid.

1K 69 21
                                    

Menatap tajam kearah Madara dan Minato, terlihat di bagian dada armor Issei diq tengah mengumpulkan energi secara besar-besaran.

"Vali, Cao Cao tolong buat mereka sibuk sebentar, aku akan menyiapkan Longinus Smasher !."

"Oi Hyudo apa kau serius menggunakan Longinus Smasher ?!, dalam mode itu bisa saja salah satu anggota tubuhmu berubah menjadi tubuh naga."

"Vali benar Issei, dalam mode itu kau bisa saja menjadi naga seutuhnya."

Dengan pandangan tak percaya Issei menatap keatas yang dimana terlihat Azazel yang berada dalam mode balance breaker datang bersama Sirzech dan beberapa anggota fraksi pahlawan seperti Siegfrieed, Leonardo, dan Jeanne.

"Sieg, dimana Georg dan Herakless ?." Tanya Cao Cao sambil menatap pemuda berambut dark silver yang bernama Siegfrieed itu, tapi yang dia dapat hanya gelengan kepala yang menandakan kalau Georg dan Herakless telah tiada.

"Georg tewas bersamaan dengan Herakless dan Maou Bellzebuub, mereka berkorban untuk mengunci rubah raksasa itu kedalam celah dimensi."

Menatap Jeanne dengan wajah tak percaya, Cao Cao terlihat mengeratkan genggaman pada tombaknya namun dia tahu kalau pengorbanan mereka ber 2 tak sia-sia.

Sebuah pusaran angin tercipta di depan ke 2 mantan edo tensei tersebut dan tampak muncul seorang Naruto yang menatap semua musuhnya dengan santai.

"Gawat... jika dia ikut bertarung maka kesempatan menang kita tidak akan ada, apalagi kondisi Hakoryuuko dan Sekiryuutei tidak baik." Gumam pelan Azazel yang tampaknya kehabisan akal karena musuh utama di perang besar ini telah muncul didepan mereka.

"Yare yare jangan tatap aku dengan mata penuh kebencian itu karena... akulah yang seharusnya menatap kalian seperti itu." Ucap santai Naruto tapi diakhiri dengan nada tajam yang sangat menusuk. Menoleh kearah Issei tampak Naruto tersenyum geli.

"Sampai minta bantuan pada wanita cerewet itu, kalian memang ras rendahan yang hanya bisa besar bicara, apalagi keluarga gadis berambut merah itu." Ejek Naruto yang secara langsung menjelekkan keluarga Gremory.

Issei yang mendengar perkataan Naruto tentunya tak terima dan langsung melesat kearah mantan teman baiknnya itu dengan penuh amarah, melihat itu sebuah senyum miring kembali menghiasi wajah Naruto.

Boost... boost... boost... boost... boost... boost... boost... boost....

"Mati kau Naruto...!."

"Kau saja yang mati... Issei."

Taaaaaakkkss....

Dengan mudah Naruto menepis pukulan Issei menggunakan tangan kiri, tapi belum sempat terkejut sebuah pukulan keras berlapis chakra menghantam perut Issei tak hanya itu Naruto kembali menghantamkan pukulan kuat ke armor wajah Issei sehingga armor bagian kepala pemuda cokelat itu hancur berkeping-keping.

Sraàaaaat....

Issei terseret di tanah cukup jauh namun dengan cepat dia kembali ke posisi siap sekaligus memperbaiki armornya yang rusak.

"Ayah, Madara kalian mundur dulu dan persiapkan pemanggilan Gedo, aku akan membereskan mereka."

Mendecih kesal karena tak bisa bertarung lagi, Madara pun hanya bisa menurut karena hutang budi pada Naruto begitu pula dengan Minato yang juga ikut pergi tapi sebelum itu dia mengatakan 'hati-hati anak ku' pada Naruto.

"Tanpa ayah ingatkan pun, aku akan selalu hati-hati." Gumam Naruto sambil tersenyum tipis. Melukai ibu jarinya, Naruto pun merapal handseal cukup panjang dan setelah selesai dia menghentakkan tangannya ketanah.

I am stupid ?  : destiny of the world. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang