Prologue

4.1K 151 44
                                    

Eng Translator: NyX
Editor: Onihikage
Ind Translator: akuanu69

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
akuanu69 note: Cuma mo bilang. Semua note dr gw itu formatnya gini: (kalimat). Tepatnya kalo ada nemu kalimat yg di dalam kurung+font italic alias huruf miring, itu brrti note dr gw. Soalnya gw males nulis 'akuanu69 note' tiap mau bikin catatan kaki. Maklumin ya. Hehe..
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku, Tenjou Yuuya, sedang dibully. Itu bukan perkembangan terkini; sudah seperti itu sejak lama... sejak TK. Tidak peduli seberapa banyak aku meminta mereka untuk berhenti, mereka hanya akan menganggapnya lucu dan mengeskalasi, dan tidak peduli seberapa banyak aku memberi tahu guru tentang hal itu, mereka tidak akan membantu.
(Eskalasi: kenaikan; pertambahan volume, jumlah, dsb. Sc: KBBI)

Sebaliknya, mereka malah akan mengatakan bahwa akulah yang salah.

Akan baik-baik saja kalau aku hanya dibully oleh orang-orang di sekolah dan para guru...

Tapi aku telah mencapai titik di mana aku bahkan tidak mendapatkan kasih sayang dari keluargaku.

Tepat setelah aku lahir, orang tuaku mengira aku akan menjadi anak yang lucu. Bagaimanapun, aku adalah anak sulung mereka. Tapi, mereka akhirnya menyerah pada pemikiran itu.

Wajahku semakin jelek dari waktu ke waktu, terlepas dari apa yang kulakukan. Meskipun aku hanya makan makanan dalam jumlah normal, tubuhku semakin gemuk dan gendut. Aku mencoba untuk berolahraga, tetapi berat badanku terus bertambah, seolah-olah tubuhku sendiri sedang mengejekku. Meskipun aku tidak mengubah jumlah makanan yang aku makan. [ED: Nah, itu masalah Anda]
(Gw malah gabisa gemuk sebanyak apa pun gw makan. Kan jabingan..)

Mungkin semacam penyakit. Pada saat pikiran itu muncul di benakku... kasih sayang dari orang tuaku benar-benar hilang. Alasannya adalah adik kembarku lahir.

Tidak seperti aku, keduanya cantik, dan orang tuaku menghujani mereka dengan kasih sayang.

Perlakuan mereka terhadapku benar-benar berubah saat itu. Si kembar akan selalu makan makanan segar yang enak, dan aku hanya mendapatkan sisa makanan kemarin. Sungguh, sisa makanan adalah yang terbaik yang aku dapat, dan kebanyakan hanya sisa-sisa dan hal-hal yang sudah kedaluwarsa atau asam.

Aku tidak diizinkan untuk mencuci pakaianku bersama dengan si kembar karena mereka mengatakan pakaian si kembar akan tercemar kalau aku mencucinya bersama-sama, lalu pakaianku tidak boleh dicuci karena "hanya akan menyia-nyiakan tagihan air".

Jadi, sejak SD, aku selalu mencuci baju sendiri menggunakan air mancur minum taman.
(Di sana air PAM nya bisa lgsg diminum.)

Bicara soal baju, si kembar bisa membeli yang baru, tapi aku selalu pakai baju compang-camping. Dari SD sampai SMA, tasku lusuh dan compang-camping, tapi si kembar selalu punya barang baru.

{LN} Isekai de Cheat Skill ....... ~Level Up wa Jinsei wo Kaeta~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang