{LN} Isekai de Cheat Skill ....... ~Level Up wa Jinsei wo Kaeta~

Chapter 3 - Legendary Dragon Part 2

Eng Translator: NyX
Editor: Blast
Ind Translator: akuanu69

“Hei, para manusia lemah di sana!”

“………., Hah?”

Aku melihat sekeliling dengan tergesa-gesa saat aku tiba-tiba mendengar suara yang tidak dikenal, tapi tidak ada seorang pun di sekitar yang sepertinya adalah pemilik suara itu. Sepertinya tidak hanya aku, tapi juga Yuti dan yang lainnya bisa mendengarnya, dan mereka semua memasang ekspresi bingung di wajah mereka.

Saat kami semua mencari pemilik suara itu, kami mendengar suara itu lagi.

"Sebagai manusia yang lemah, beraninya kalian mengabaikanku?"

“Eh?”

Aku tidak berpikir itu mungkin, tapi aku menatap wajah naga itu. Aku melihat ke arah langit sampai leherku sakit.

“Mungkinkah… kamu sedang berbicara?”

"Memang. Aku bicara padamu."

“Naga itu bicaraaaaaa!”

“Ada apa, kalian semua. Apakah aneh bagiku untuk berbicara?"

Aku tidak menyangka dia benar-benar bisa berbicara, jadi aku bereaksi seperti ini.

“T-tidak, um… Itu karena ini pertama kalinya aku bertemu naga, jadi…”

“Hmph. Aku tak mau dibandingkan dengan naga di sekitar sini, tapi aku pasti bisa mengerti dan berbicara bahasamu. Tahukah kamu apa artinya itu?”

"Hah? … I-itu berarti kamu-kamu telah bekerja keras untuk mempelajari bahasa manusia, kan…?”

"Pemahaman macam apa itu?"

Untuk beberapa alasan, naga itu melakukan tsukomi pada kata-kataku. Tidak, karena… itu satu-satunya hal yang terlintas dalam pikiran saat ditanya apakah aku tahu apa artinya…

“Eei! Itu berarti kalau aku bisa memahami kata-katamu, aku bisa memahami semua ejekan yang kalian para manusia katakan tentang aku!"

"A-aku mengerti?"

“Benar-benar kurangnya respon!”

Lalu, apa yang harus kubilang? Karena aku sama sekali tidak punya niat untuk mengejek naga di depanku…

Melihat percakapan antara naga dan aku, Kaori terguncang. Tapi entah kenapa, Yuti menatapku seolah ingin mengatakan sesuatu padaku. Apa? Apa reaksiku itu aneh?

Bukannya aku tidak tahan dengan tatapan semua orang, tapi untuk saat ini, aku akan mengajukan pertanyaan pada naga.

“Um, bolehkah aku menanyakan sesuatu…? Aku mendengarmu tertidur pada awalnya, tapi adakah alasan kenapa kamu bangun?"

"Kemana kepanikanmu tadi pergi?"

"Aku merasa lebih baik setelah percakapan itu terhenti."

“Begitu, kamu hebat, ya?”

Awalnya, aku terkejut dan mengira semuanya sudah berakhir, tapi saat aku tahu bahwa kami bisa berkomunikasi satu sama lain, aku merasa jauh lebih baik. Kalau naga ini sejak awal berniat membunuh atau memakan kami, kami tidak akan berada di sini untuk berbicara sekarang.

“Yah, tidak apa-apa. Aku dibangunkan oleh bau menjengkelkan dari "Holy" dan "Evil" ... Dan sekarang, untuk pertama kalinya dalam hidupku ... Aku, yang telah hidup sejak dunia diciptakan ... Aku tidak pernah berpikir bahwa ada bau yang aku bahkan tidak tahu bau seperti itu ada. Bau itu memikatku ke sini."

"Bau, katamu?"

"Kau ingin berpura-pura tidak tahu, ya? Ada panci tergeletak di dekatmu. Itu telah melayang dari sana."