Associated Names:
I Got A Cheat Ability In A Different World, And Become Extraordinary Even In The Real World
I, Who Own a Cheat Skill From Another World, Became Peerless in the Real World (Level Up Changed My Life)
Isekai de Cheat Skill wo Te ni Sh...
Eng Translator: NyX Editor: ultrabrandon12 Ind Translator: akuanu69
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku──Yuuya Tenjou, yang datang ke ibukota kerajaan Kerajaan Alceria untuk bertemu dengan ayah Lexia-san, Raja Arnold-sama, dan bertemu dengannya. Pada saat itu, aku memberikan Lexia-san [Paradise Futon] sebagai oleh-oleh, tapi tampaknya memberi tempat tidur kepada lawan jenis berarti lamaran pernikahan di dunia ini, dan aku membuat Arnold-sama marah.
Aku panik karena menyinggung raja, Arnold-sama, tapi kemudian tiba-tiba, seorang penyerang masuk selama audiensi. Selain itu, penyerang menggunakan beberapa alat yang mencurigakan dan memblokir sihir escort pribadi Arnold-sama.
Selain itu, tampaknya mereka telah mengerahkan apa yang tampak seperti penghalang selama audiensi, dan tidak mungkin mengharapkan dukungan dari para penjaga. Aku tak tahu kenapa, tapi para penyerang itu tidak hanya menyerang Arnold-sama, melainkan juga Lexia-san dan yang lainnya, lalu pertempuran dimulai.
Aku benar-benar tidak habis pikir, dan untuk menyelesaikan situasi, aku mengalahkan para penyerang, tapi salah satu penyerang tampaknya punya sesuatu yang berkaitan dengan lambang pangeran negara ini di atasnya, dan ternyata semua serangan ini direncanakan oleh pangeran itu.
Saat Arnold-sama tahu fakta ini, dia kembali ke kamarnya, dan Owen-san memintaku untuk membantu menyelesaikan keributan… dan itu untuk mengawal Lexia-san. Tentu saja aku menerimanya.
Semua tentara juga sibuk bergerak di sekitar kastil untuk menahan pangeran itu, tapi aku tidak bisa berjalan begitu saja tanpa berpikir dua kali sebagai orang asing. Akan jadi bencana kalau ini membuat mereka mencurigaiku juga.
Lalu, saat aku bertanya-tanya apa yang bisa kulakukan, Lexia-san menyarankan padaku.
"Lalu mengapa kita tidak melakukan tur ke ibu kota kerajaan ini?"
“Eh?”
Mata Lexia-san berbinar saat dia secara tak terduga memberikan saran itu dengan sedikit pemikiran.
“Yuuya-sama telah datang ke kota ini dan belum pergi kemana-mana, kan? Jadi aku akan mengajakmu berkeliling!"
“Hei, Lexia. Anda pikir bisa melakukan itu dalam situasi ini?”
Meskipun Luna, mantan pembunuh bayaran, mengatakan sesuatu yang masuk akal sambil kecewa dengan kata-kata Lexia-san, sikap Lexia-san tetap sama.
“Ara, tidak apa-apa. Tidak ada yang bisa dilakukan di sini; sebenarnya, kita lebih baik menjadi penghalang, kan?”
"Anda tidak berhak memutuskan apakah kami akan menjadi penghalang atau tidak; itu hak tentara negara untuk memutuskannya."
“Kalau begitu, aku akan bertanya. Owen, apa kau keberatan kalau aku mengajak Yuuya-sama berkeliling?”
Lexia-san segera bertanya kepada Owen-san, yang menjaganya di dekatnya, tapi Owen-san memegangi kepalanya seolah-olah dia menahan sakit kepala.
“Lexia-sama… seperti yang Luna katakan, kenapa menurut Anda gagasan itu bisa diterima dalam situasi ini…”
