Adellya Frasetya✔

Duapuluhlima

Aku merasakan pusing luar biasa. Perut ku sakit juga perih, hadeh mungkin telat makan.

Ya beberapa menit yang lalu adell sadar dari pingsannya.

Ceklek
"Dah sadar?"Tanya haris

"Belom"

"Lahhhh ko nyaut kalo belom"Haris kebingungan sendiri.

"Begooo dasar"dumel adell seraya bangkit.

"Eitt mo kemana?"

"Kelaslah"

"Lo ga liat itu jidat bedarah?"haris menaikan sebelah alisnya.

"Ckk nanti juga kering"

"Batu banget"Gumam haris sambil noyor kening adell agak kenceng.

"Gilaaaaa sakitt"Adell frustasi sendiri sama ini mahluk satu ribetnyee.

"Makan. Gue tau lu belum sarapan"Sambil menyodorkan satu bungkus roti beserta susu kotak.
"Ambil elah lama amat, sosoan diet mati tau rasa lo"omel harris karna adell tak kunjung mengambil makanan itu.

"Kaya situ gabakal mati aja"gumam adell yang masih didengar oleh harris.

"Nyaut mulu sih heran gue. Udah lah makan tinggal makan aja gausah bacot terus"Harris dibuat gemes sendiri.

"Ngapa sih kamu jadi so baik gini elah herman saya"Tanya adell.

"Maaf maaf nie gue bukan so baik tapi emang baik dari sananya. Kalo gue so soan baik ngapain gue tadi cape cape bopong lo jauh jauh"Harris dibuat pusing sama kelakuan ni anak satu disuruh sarapan aja susah nya beuhhhh.

"Oh iya satu lagi nanti lo pulang sama gue"Ok itu bukan ajakan melainkan paksaan.

"Enak aja gue pulang sama ab-

"Abang lo udah izinin balik bareng"

"Lahhh"

"Dah sana makan trus istirahat, tar pulang tungguin gue disini jangan kemana mana dulu sebelum gue datengg oke?"

"Hmm"

"Yodah gue ke kelas dulu"

Sebelum benar benar keluar dari uks harris menglus rambut adell pelan.

"Duhh kenapa dia jadi perhatian gini sihhhhhh"Monolog adell.

Ok sepertinya jantung nya sedang mengadakan konser.

Sialan kenapa degdegan jirrr.

Ahhhhhhh

Harris sialan aku baperrrr arggghhhhhh.

Bersambung....