Aku, seorang remaja yang berumur 19 tahun, Ini bukan cerita fiksi atau karangan yang berjalur halusinasi. Bukan.. Ini tentangku, tentang bagaimana aku berjalan menuju langkah langkah pernikahan.
Memang dari segi umur aku masih tergolong terlalu muda untuk berkelana dalam dunia itu, tapi tak salah kan apabila aku mengambil langkah dengan mempersiapkan mental yang aku punya?
Tak salah kan? Jika aku mencoba berbaur dengan zona kehidupan yang sebenarnya??
Jujur saja, aku belum mempersiapkan apapun, dan aku pun belum mempunyai keahlian padahal yg ku tau menjadi seorang istri otomatis akan menjadi seorang ibu, dan seorang ibu adalah manusia yang dituntut untuk mempunyai bakat multitalenta. Harus bisa menjadi koki untuk memasak keseharian, menjadi dokter untuk merawat anak anaknya, menjadi guru karena al ummu madrosatul ula, bahkan tak banyak seorang ibu yang harus bertugas sebagai ayah karena suaminya yg telah tiada..
Tapi perlahan aku mulai belajar meski baru berada pada tahap awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Satu Aamiin
RomanceJika bukan kau, mengapa hatiku selalu memanggil namamu di sela sela doaku? Jika bukan kau, mengapa diam diam hatiku berharap Allah melipat jarak antara kita?