#From Tokyo : To Seoul

127 99 71
                                    

...☜☆☞...

TOK!
TOK!
TOK!

"OSI!!"

"OSSI!"           "OY OSIII~!"

"Bangun woy, Ini sudah jam berapa hah?"

Lama tak ada jawaban, seorang pemuda bertubuh tinggi yang kini telah mengenakan seragam sekolahan rapi, Lengkap dengan dasi serta Jas Alma mater warna biru tua.

Buru-buru masuk kedalam kamar yang tadi ia teriaki, yang nyatanya sama sekali tak dikunci. Menyesal ia yang malah teriak-teriak didepan pintu tanpa memutar kenopnya terlebih dahulu.

Ia menyibak tirai jendela hingga berpindah kesudut, membuat sinar matahari pagi ikut masuk terburu buru kedalam.

Menerangi hampir seluruh kamar.

Lalu beralih kearah sisi kiri ranjang dan duduk disana.

Mengamati pemilik kamar yang masih tertidur pulas.

"mau telat ya?" ujarnya seraya mengoyang tubuh ramping Osi yang masih terlelap didepannya, sementara tangan kiri mengengam hp.

"hari ini kan hari pertama kamu dan Ayos masuk sekolah"

"sudah kelas 3 smp masih saja suka molor. mana lupa waktu..."

"h--"

lama tak ada respon, sang Pemuda menarik kasar ujung selimut didepannya dan sukses membuat pemiliknya membuka mata dengan sedikit terkejut.

Sejurus kemudian yang dipanggil Osi itu sepenuhnya terbangun.

dia berusaha menatap lekat-lekat lalu mengucak kedua mata.

melemparkan guling kearah pria didepannya itu begitu tersadar. Namun tentu saja dapat ditangkap dengan muda.

Osi meringis kesal,

"Ayos sudah siap dibawah, kamu gak mau dia marah kan?" ujar sang pria.

"Ayos? Yoshi?"

"he'm"

"memang kapan sih kak, Ayos ada marah marah?"

Si pria tersenyum. "kakak gak tau..?"

Osi berdecak sebal melihat senyum kakak sulungnya yang sudah mendiebeteskannya dipagi-pagi buta.

Lagipula ia tau betul sifat Yoshi selama ini yang tak perna marah kepadanya.

Sesaat Osi menggaruk kepala dengan asal. Dan sontak membuat surai yang telah berantakkan menjadi semakin berantakan bak sarang burung gereja.

Setelah merengangkan anggota tubuhnya, Ia berdiam sejenak. Untuk mengumpulkan semangat pagi yang belum sepenuhnya memenuhi tubuhnya.

Kemudian melirik malas weker disamping tempat tidur.

Matanya sukses terbelalak ketika melihat angka yang ditunjukkan jarum paling kecil pada jam itu.

07 : 20!!

"OMG!!"

"KAK JUNGWOO!!!"

"kok bisa telat banget bangunin Osi!" teriak Osi marah bercampur panik.

Ia refleks melompat dari ranjang dan segera berlari kocar-kacir masuk kamar mandi.

"lah kok!?"

"kamu malah nyalahin kakak,?"

"Ini weker buat bangunin kamu Osi, gimana sih"

Yang ditegurnya tak menjawab, sedari tadi hanya derauan keran air yang terdengar dari bilik kamar mandi.

Make A Wish : HILANG [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang