Happy Reading***
Pagi harinya Tiara terbangun dari tidurnya dan menatap kesekeliling ruang kamarnya, serasa ada yang aneh dengan ruang kamarnya. Dan tepat dugaannya, ternyata ia tak di kamarnya.
Pikiran negatif mulai muncul dibenak Tiara. Tiara pun dengan panik segera turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar dan mencari Jane dan Haris, namun tak kunjung ia temui.
"Jane ... kau dimana?!" teriak Tiara kesegala ruang yang ia temui tapi tetap tak ada satu orang pun yang ia temui.
"Kemana semua orang? Mengapa hanya aku disini sendirian?" tanya Tiara pada dirinya sendiri. "Tuan Haris ... Anda dimana ...?" tanya Tiara dengan menangis karena ia merasa ia sedang di dalam ruangan yang hanya ia tempati seorang diri.
"Kalau begini terus, lebih baik aku pergi saja!" ujar Tiara berjalan kearah pintu. Saat akan membuka pintu, ternyata pintu tersebut dikunci membuat Tiara terus menggedor-gedor pintu, namun tetap tak bisa dibuka.
"Apa yang terjadi dengan pintunya? Tuhan ... kumohon berikan aku keajaiban untuk membuka pintu," pinta Tiara memohon.
Namun nyatanya pintu tersebut tetap tak bisa dibuka membuat Tiara terus dihantui rasa takut yang mulai menghantuinya. Tiara terus mencari cara agar bisa keluar dari rumah yang besar ini.
Tiara pun melihat jendela ia sangat senang kala jendela tersebut menghadap jalan raya. Segala cara Tiara lakukan untuk keluar, namun ia tak bisa melakukan apa-apa dan hanya duduk dan menangis menunggu keajaiban atau pertolongan datang.
***
Kantor
Hari ini Haris sedang meeting penting yang mengharuskannya pergi agar tak terlamat. Setelah kemarin malam ia pindah dengan Tiara yang memang sudah tertidur lebih dulu membuatnya harus menggendong Tiara.
Setelah meeting selesai Haris memutuskan akan makan siang karena semalam ia belum makan karena pulang kerja juga.
Setelah sampai di restoran, Haris segara memesan makanan dan minuman. Tak berapa lama pesanannya pun sudah datang, Haris pun mulai melahap makanannya.
15 menit kemudian Haris telah selesai makan dan membayar ia pun kembali ke kantor karena pekerjaannya yang banyak.
***
Tepat malam hari Haris sudah selesai dengan pekerjaannya ia pun bergegas pulang ke rumah yang tak terlalu jauh itu.
Sesampainya di rumah Haris segera membuka pintu yang ia kunci saat pagi tadi. Saat akan memasuki dalam rumah, samar-samar ia mendengar suara orang menangis dengan sesenggukan.
Haris pun lupa dengan Tiara yang memang ada di dalam rumah. Apalagi saat pagi tadi ia malah langsung pergi meninggalkan Tiara yang masih tertidur, pastilah gadis itu mencarinya.
Haris pun mulai menyalakan semua lampu hingga ia melihat Tiara yang sedang menangis di pojok dinding dengan menelungkupkan kepalanya diantara lengannya.
Haris pun mendekati Tiara yang masih menangis. "Tiara!" panggil Haris.
Mendengar ada yang memanggil namanya Tiara pun mendongakan kepalanya dan menatap orang yang baru saja memanggilnya.
"Tuan ...," lirih Tiara dengan langsung memeluk Haris yang memang sedang berjongkok dengan satu lutut menjadi tumpuannya.
"Tuan ... jangan tinggalkan aku ... Tuan ...," tangis Tiara dengan mengeratkan pelukannya pada tubuh Haris.
"Jangan tinggalkan aku ...." tangis Tiara kembali. "Aku takut ditinggal sendiri disini ...." ujar Tiara masih menangis dan bergetar tubuhnya.
Haris yang tiba-tiba dipeluk oleh Tiara pun kaget dan merasakan hatinya ada yang berbeda. Dengan kaku Haris pun membalas pelukan Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
ActionHaris Putra Setiawan seorang pria arogan yang berumur 27 tahun. Dendam di masalalu membuat tekad Haris semakin membara untuk menghancurkan keluarga Imbron. Namun, ia malah bertemu dan menikah dengan Tiara anak dari seorang Imbron yang menjadi musuh...