25 Rasa Bersalah Dan Kemarahan Haris

3.2K 96 9
                                    


Hallo guys, sebelum baca jangan lupa buat tekan bintangnya ya😘😘

*****

"Kak Farel," ucap Tiara dengan menangis dipelukan Farel.

Tangis Tiara dipelukan Farel membuat laki-laki itu menatap bingung pada Tiara yang tiba-tiba saja menangis dipelukannya.

"Tiara, kamu kenapa menangis?" tanya Farel lembut. Namun srpertinya Tiara enggan untuk menjawab.

"Tiara, kamu kenapa? Ayo cerita sama Kakak. Siapa tau Kakak bisa bantu kamu?" ucap Farel dengan mengelus rambut Tiara.

Namun sepertinya ucapan Haris bagai angin lalu karena Tiara tetap tidak menjawab pertanyaannya. Dan itu membuat Farel dibuat bingung.

Baiklah. Mungkin Farel akan membiarkan Tiara menangis dengan puas lalu setelah gadis itu tenang, barulah Farel mempertanyakan kenapa Tiara menangis.

Beberapa menit kemudian Farel sudah tidak mendengar suara tangis Tiara. Kemudian pria itupun mendunduk kesampingnya dan melihat wajah Tiara yang tertidur pulas dipelukannya.

Farel. Pria itu kemudian menghembuskan napasnya merasa tenang karena Tiara sudah berhenti menangis. Lalu pria itupun menggendong Tiara dan membawanya ke mobil dan di dudukan di kursi penumpang.

"Ternyata dia tidur. Aku pikir apa?" gumam Farel. Kemudian Farel pun menjalankan mobilnya dan membawa pulang Tiara menuju apartemennya.

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya Farel sampai di unit apartemen miliknya. Buru-buru pria itu menggendong Tiara dan memasuki unit apartemennya.

Setelah memasukan kode sandi apartemen miliknya, Farel kemudian membawa Tiara masuk ke kamarnya dan membaringkannya diatas kasur miliknya. Lalu setelah itu Farel pun menyelimuti tubuh Tiara yang terlelap.

"Tidur yang nyenyak Sweetie," ucap Farel dengan mengelus kepala Tiara.

Lalu setelah itu Farel pun pergi keluar dari kamar dan ia akan tidur di kamar yang lain.

*****

Sementara itu di kantor, Haris terlihat sangat bersalah karena ia sudah sangat kasar pada Tiara istri kecilnya. Harusnya ia tak main kasar. Bagaimanapun juga Tiara datang ke kantornya juga atas izinnya. Namun, yang terjadi sebaliknya. Tiara dan seorang Recepsionis malah bertengkar dan itu membuatnya marah besar dan main kasar.

Dengan kasar Haris meraup wajahnya dengan kasar. Ia sudah merasa sangat bersalah karena sudah menapar Tiara. Haris bisa menebak, pasti gadis itu akan sangat terluka setelah apa yang ia perbuat.

Namun itu juga bukan salah Tiara. Harusnya sebagai pemimpin, Haris seharusnya menyelidiki masalah tersebut. Bukan main kasar dan memperlakukan istrinya dengan tidak baik.

Bahkan Wahyu sendiri ingin rasanya memukul wajah Haris karena pria itu sudah tidak adil pada Tiara. Jelas-jelas yang disini terbukti salah adalah Lusi seorang Recepsionis yang lebih dulu menghina Tiara dan menjambaknya hingga terjadilah pertengkaran.

Dengan wajah frustasinya, Haris langsung membuat perhitungan dengan memecat Lusi karena sudah berani berbohong.

"Wahyu! Pecat perempuan itu. Buat semua perusahaan agar tidak menerima perempuan itu!"

"Baik Tuan," jawab Wahyu dengan menganggukan kepalanya.

Melihat Haris yang marah Lusi pun memegangi kaki Haris dengan derai air matanya.

"Tuan, aku mohon maafkan aku, Tuan. Aku mohon Tuan jangan pecat aku," ujar Tiara memohon agar dirinya tidak dipecat.

Namun dengan kasar Haris menendang Lusi hingga gadis itu melepaskan kaki Haris.

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang