Sejak kejadian itu Tiara mulai bangkit kembali. Ia tak ingin selalu terpuruk. Apalagi saat kepergian Ayahnya, ia malah tambah terpuruknya.
Dengan senyum manis dibibir Tiara mulai memakai seragamnya karena ia sudah mulai bersekolah kembali. Apalagi 1 minggi lagi ia akan menghadapi Ujian disekolahnya yang berarti ia harus bersiap-siap belajar agar lulus dengan nilai terbaik.
Setelah selesai memakai seragam kini ia mulai menyelesaikan memakai sepatunya lalu setelah itu ia keluar dari dalam kamarnya.
Saat sampai di pintu keluar Mansion ia dikejutkan dengan kedatangan Haris yang tiba-tiba berdiri di depannya dengan wajah dingin dan datarnya. Dan seketika senyum ceria yang mulai tersungging dibibirnya kian memudar.
"Tuan, kau ...?" tanya Tiara dengan menundukan kepalanya. Dengan takut-takut Tiara diam sembari menunduk takut Haris akan memarahinya jika ia melakukan kesalahan.
"Kau mau kemana sudah rapih sekali? Atau kau mau pergi menemui seorang laki-laki? Atau kau memang berniat selingkuh dibelakangku?" tanya Haris bertubi-tubi memberikan Tiara pertanyaan yang tak masuk akal, pikir Tiara.
"Tidak Tuan! Aku tidak berniat untuk pergi menemui seorang laki-laki! Aku mau pergi ke sekolah karena sebentar lagi, aku akan menghadapi Ujian. Maka aku harus giat belajar agar aku bisa lulus dengan nilai terbaik," jawab Tiara memberitahu.
Haris hanya diam tak menjawab. Sebenarnya ia sudah tau jika Tiara akan pergi ke sekolah. Terlihat dari seragam SMA yang dipakainnya saja ia sudah tau. Namun, saat melihat senyum manis di bibir Tiara membuat pikiran Haris melayang-layang memikirkan sesuatu.
"Baiklah Tuan. Aku pergi dulu ya, takutnya nanti kesiangan. Dan ya, aku sudah memasakan kau makanan untukmu dan sudah menghidangkannya diatas meja. Semoga kau suka," ujar Tiara dengan tersenyum manis dan hal itu membuat Haris terpaku melihat senyuman manis di bibir Tiara.
Dengan senyuman manis di bibirnya Tiara mulai melangkahkan kakinya menuju gerbang. Dan saat akan membuka gerbang tiba-tiba saja ia membalikan badan dan menghadap Haris yang juga tengah menatapnya.
Haris heran mengapa Tiara balik lagi? Apa ia lupa sesuatu. "Ada apa kau balik lagi? Apa ada sesuatu yang tertinggal?" tanya Haris dengan tampang dinginnya.
Tiara menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang tertinggal. Aku hanya ingin salim," ujar Tiara meraih tangan Haris dan menciumnya lembut hingga membuat jantung Haris terlonjak kaget dengan perlakuan Tiara.
Entah kenapa saat Tiara mencium tangannya, ada sekelebat rasa hangat yang menyeruak masuk kedalam dadanya. Lalu setelah itu Tiara melepaskan tangan Haris.
"Maaf Tuan, karena aku sudah lancang mencium tanganmu. Tapi inilah bakti seorang istri pada suaminya. Aku tau aku tak akan dianggap istri olehmu. Namun, aku tetap akan memperlakukan dirimu layaknya seorang suami. Aku berjanji akan menjadi istri yang baik untukmu," janji tiara dengan sepenuh hatinya.
Haris hanya diam mendengarkan kata-kata yang diucapkan Tiara padanya. Ia jadi memikirkan, apakah ia harus menyiksa Tiara lebih dalam agar rasa dendamnya terbalaskan? Atau ia harus mengurungkan niatnya untuk tidak menyiksa Tiara? Hal itu membuat Haris bimbang dengan perasaannya. Apakah ia telah mencintai Tiara istrinya? Akhhhh ... itu tidak mungkin! Pungkir Haris.
"Baiklah aku pergi dulu. Mamang gojek sudah sampai," ujar Tiara dengan melihat kearah sebuah ojek online yang telah standbye ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
ActionHaris Putra Setiawan seorang pria arogan yang berumur 27 tahun. Dendam di masalalu membuat tekad Haris semakin membara untuk menghancurkan keluarga Imbron. Namun, ia malah bertemu dan menikah dengan Tiara anak dari seorang Imbron yang menjadi musuh...