Happy reading😚😘 jangan lupa vote dan komen ya.
*****
Setelah pulang sekolah Tiara tak kembali ke rumahnya. Ia memutuskan akan pergi ke tempat kerjanya setelah satu minggu ia izin cuti karena meninggalnya Ayahnya.Dengan terus berjalan kaki akhirnya Tiara sampai ditempat kerjanya. Ia bergegas memasuki dapur setelah ia selesai ganti baju dengan baju yang telah ia siapkan untuk bekerja.
"Hallo Tiara," sapa Mbak Dini menghampiri Tiara.
"Hallo Mbak. Apa kabar?" tanya Tiara dengan tersenyum kearah Mbak Dini.
Mbak Dini tersenyum kearah Tiara lalu merangkuk pundak Tiara dan mengelusnya. "Kamu ini Tiara ... harusnya Mbak yang nanya gitu? Lah malah kamu sendiri yang nanya gitu," ujar Mbak Dini dengan kembali mengelus pundak Tiara.
Tiara hanya tersenyum menanggapi ucapan Mbak Dini. "Ya gimana lagi, Mbak. Kan' memang aku nggak apa-apa," ujar Tiara dengan tersenyum getir.
Mbak Dini kemudian menggenggam tangan Tiara dan mengelusnya. "Mnak tau kalau kamu ini perempuan yang kuat, dan tegar. Kamu kalau perlu apa-apa, bilang ke Mbak, biar Mbak bantu kamu. Dan maaf ya Tiara, Mbak nggak sempet datang ke pemakaman Ayah kamu," sesal Mbak Dini dengan menundukan kepalanya.
"Iya Mbak, nggak apa-apa," ujar Tiara. "Makasih ya Mbak, karena Mbak selalu ada buat aku," ujar Tiara.
"Iya sama-sama. Mbak seneng bisa kenal sama kamu," ujar Mbak Dini. "Yaudah yuk, kita kerja lagi," ujar Mbak Dini yang diangguki oleh Tiara.
Kini Tiara kembali memulai pekerjaannya dengan tekun. Ia yang hanya bekerja sebagai pelayan dengam senang hati memberikan pesanan pelanggannya ketika ia menghantar pesanan tersebut.
"Silahkan dinikmati," ujar Tiara tersenyum manis kearah pelanggannya.
Lalu Tiara pun kembali ke dapur untuk membantu teman-temannya yang lain.
********
Tak terasa waktu terus berjalan kini jam menunjukan pukul 20:00. Karena hari ini banyak pengunjung yang berdatangan kearah restoran tempatnya bekerja jadi Bossnya menyuruh untuk pulang lebih awal karena restoran akan segera ditutup.
"Wah ... nggak nyangka, ternyata hari ini banyak pelanggan ya yang mampir ke restoran tempat kita bekerja," ujar Wawan. Salah seorang tukang cuci piring.
"Iya. Aku bener-bener nggak nyangkan Wan. Akhirnya aku bisa ngajak pacarku jalan-jalan," ujar Supri dengan kekehannya.
Semuanya yang mendengar tertawa karena mendengar tingkah konyol Supri. "Kamu ini ya Supri ... hadehh ada-ada aja," ujar Mbak Dini sambil geleng-geleng kepala.
"Ya gimana ya Mbak Dini ... aku, 'kan juga kepengen ngajak pacarku jalan-jalan kepasar malam," ujar Supri menimpali.
"Yasudah terserah kamu aja, Sup," ujar Mbak Dini tersenyum.
Mendengar itu Supri hanya mesem-mesem manis kearah Mbak Dini.
"Yaudah Mbak, Tiara pulang dulu ya. Udah malam. Takut su ... ehh eum ... maksudnya Ma--mama khawatir sama Tiara karena pulang malem," ujar Tiara gugup.
"Yaudah, kamu hati-hati ya dijalan," ujar Mbak Dini.
"Iya Mbak. Kalau gitu aku pulang dulu ya. Selamat malam semuanya," ujar Tiara dengan pergi meninggalkan semua teman-teman kerjanya.
"Malam," ujar semuanya.
****
Diperjalanan pulang Tiara terus melihat kesekeliling jalan yang masih tampak ramai akan kendaraan yang berlalu lalang menyusuri jalananan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM
ActionHaris Putra Setiawan seorang pria arogan yang berumur 27 tahun. Dendam di masalalu membuat tekad Haris semakin membara untuk menghancurkan keluarga Imbron. Namun, ia malah bertemu dan menikah dengan Tiara anak dari seorang Imbron yang menjadi musuh...