10 Mengantar Tiara Pulang dan Kemarahan Haris

3.2K 116 0
                                    

#Dendam
#Part 10
#Mengantar_Tiara_Pulang_DanKemarahan_Haris

Sebelum membaca jangan lupa tekan vote supaya author semangat nulisnya.

***

Hari ini Tiara telah kembali bekerja setelah beberapa hari ini ia telah mengambil cuti kerja selama 1 minggu membuat Tiara di sibukan dengan pekerjaannya.

Meski lelah Tiara tak pernah mengeluh. Ia harus kuat demi masa depan yang sedang ia perjuangkan nanti. Tak terasa ia sudah mulai belerja dari sore hingga malam, kini semua pegawai pun mulai berhamburan keluar karena jam kerja sudah selesai.

Tepat pukul 22:00 Tiara selesai dengan pekerjaannya. Sekarang yang ia lakukan hanyalah menunggu ojek online yang sudah ia pesan sejak 15 menit yang lalu, namun tak kunjung datang membuat Tiara takut jika nanti suaminya sudah pulang duluan dan tidak menemukan dirinya di rumah pasti akan marah.

Tak ingin menghabiskan waktu, Tiara pun mulai mencari kendaraan umum agar ia terselamatkan dari kekejaman Haris. Dengan perasaan kalut Tiara terus melihat-lihat jam tangan yang melingkar di lengannya. Sekarang jam menunjukan pukul 22:15 Tiara kini mulai berjalan dengan pandangan mencari-cari kendaraan.

Ya Tuhan ... kenapa ojek onlinenya tak kunjung datang juga sih?! Tuhan ... tolong beri aku sebuah tumpangan kendaraan, agar aku bisa pulang.

Tak lama sebuah suara klakson mobil membuat Tiara menengok kearah sampingnya dan melihat seseorang turun dari mobil. Orang tersebut pun berjalan kearah Tiara yang terdiam di tempat.

"Kau belum pulang?" tanya seseorang itu yang tak lain adalah Farel.

"Eh kak Farel ... aku ... aku mau pulang tapi ojek online yang sudah ku pesan tak kunjung datang juga. Makanya aku belum pulang. Oh iya, ngomong-ngomong kak Farel ngapain jam segini ada disini?"

"Oh itu ... aku barusan habis membeli martabak untuk Mama dan kebetulan aku melihatmu disini," jelas Farel.

"Oh begitu ya," ujar Tiara.

"Kamu mau pulang? Ayo aku antarkan kamu pulang!" ajak Farel.

"Eh ... nggak usah kak. Aku bisa pulang sendiri," ujar Tiara meski hatinya sudah ketar-ketir ingin pulang. Namun, Tiara takut terjadi fitnah dan salah paham antara dirinya dan Farel.

"Yakin kamu bisa pulang sendiri?" tanya Farel dengan menaikan sebelah alisnya menggoda Tiara.

Tiara dengan pe-de nya menjawab. "Ya, aku berani!" kata Tiara meski di dalam hatinya ia ragu mengucapkan kata-kata yang barusan ia lontarkan.

Sedangkan Farel ia tersenyum mendengarnya. Ingin sekali ia tertawa namun ia urungkan niatnya takut menyinggung Tiara.

"Baiklah, kalau kamu memang berani pulang sendirian. Aku akan pulang terlebih dulu. Aku takut sih karena kamu perempuan sendirian lagi di jalanan. Mana nggak ada satupun kendaraan yang lewat," ujar Farel mentakut-takuti Tiara.

"Ya sudah kalau kamu berani, aku pulang dulu ya Tiara. Bye ...," ujar Farel dengan melangkahkan kakinya munuju mobilnya.

Sedangkan Tiara, gadis itu yang mendengar penuturan dari Farel membuatnya takut dan secepat mungkin ia mengejar Farel yang akan menjalankan mesin mobilnya.

"Kak Farel! Aku ikut nebeng ya kak," mohon Tiara yang sudah ada di depan pintu mobil.

Farel tersenyum melihat tingkah sok berani Tiara yang menyebutkan dirinya berani pulang sendirian.

"Katanya berani pulang sendirian?" ejek Farel tertawa.

"A-aku nggak jadi deh pulang sendiri," ujar Tiara terbata saat menjawab.

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang