Peeves 🧙🏻

6K 995 411
                                    

Paginya aku terbangun dengan rasa berat di tangan kananku. Saat aku lihat ternyata itu Draco yang tertidur. Wajah nya saat tidur terlihat sangat tenang. Aku refleks mengusap wajahnya. Aku mengusapnya dengan sangat lembut agar ia tak terbangun.

Tapi ternyata, dia termasuk orang yang mudah sekali terbangun.

"Enghhh, oh, [Name]. Kau sudah bangun" suaranya saat bangun tidur itu astaga.

"E-eh iya. Maaf ya aku mengganggu tidurmu"

"Tidak apa-apa"

"Uhm, Draco, kenapa kau tertidur di tanganku?"

"Oh, maafkan aku. Tanganmu kesemutan ya? Atau bahkan sakit?" dia menarik tanganku lembut.

"Eh, tidak kok. Tapi pasti badanmu yang sakit"

"Iya sedikit"

"Kenapa kau tidak tidur di kasur? Kan kau sendiri yang bilang kasur disini banyak"

"Awalnya aku memang akan tidur di kasur. Tapi tadi malam, kau memegang tanganku. Aku takut kau terbangun" jelasnya.

"Eh? Uhm, benarkah? Ah, aku jadi merasa tidak enak. Maaf ya Draco"

"Tak apa [Name]. Kan aku jadi dekat denganmu hehe"

Aku hanya tersenyum mendengar itu. Aku pun memutuskan untuk duduk.

"Sini" ucapku menepuk samping kanan kasurku.

Tapi dia malah memandangku tidak mengerti.

"Astaga, duduk sini Draco. Cepatlah" dia pun segera duduk.

"Ish, duduknya jangan menghadapku. Duduklah membelakangiku"

"Baiklah"

Aku mulai memijit punggungnya pelan karena aku tahu tidur semalaman sambil duduk pasti membuat punggung pegal.

"Apa itu terasa lebih baik?"

"Ya, terima kasih [Name]"

Dia membalikkan badannya menghadapku.

"Apa? Sebentar, belum selesai Draco"

"Aku tidak mau dipijat. Aku mau yang lain"

"Hah? Apa maksudmu?"

"Aku mau peluk"

Tunggu.. apa?

"Bagaimana? Bolehkah?" tanyanya membuyarkan lamunanku.

"Eh? Yasudah sini" aku merentangkan tanganku dan dia pun memelukku.

"Apa kau semudah itu memeluk laki-laki?" tanyanya.

"Ya kan kau temanku juga. Aku bahkan sudah sering memeluk Cedric, Harry, Ron, Fred, George, Oliver, bahkan Neville. Dan beberapa teman asramaku"

"Benarkah? Ugh, sepertinya aku tidak akan tahan jika aku menjadi pacarmu. Pasti aku akan selalu cemburu" ucapnya.

"Memangnya kau tidak pernah memeluk teman perempuanmu, Draco?" tanyaku.

"Perempuan yang pernah kupeluk hanya Ibu. Dan kau adalah teman perempuan pertama yang kupeluk" jawabnya.

"Bagaimana dengan Pansy? Kalian kan sudah lama berteman. Kau tidak pernah memeluknya?"

"Tidak mau. Eh, Kau sepertinya sangat suka coklat ya [Name]? Sampai-sampai rambutmu sangat wangi coklat. Membuatku ingin memakanmu" ucapnya mengelus rambutku.

Eh? Apa dia tidak paham maksud dari 'memakanmu'. Astaga otakku.

"Ah curang. Kau bisa menebak wangiku tapi aku tidak bisa"

My Choice [Draco x You x Cedric]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang