Detention 🧙🏻

8.2K 1.2K 453
                                    

"Eh [Name] temani aku disini dulu" ucap Malfoy.

"Huh?! Tidak tidak, aku mau pergi sekarang juga" ucapku beranjak pergi dari sana.

Tapi tanganku ditarik oleh Malfoy. Apa apaan ini? Jarak wajahku dengannya hanya sejengkal sekarang. Pipiku memanas. Dan aku malah melakukan hal yang bodoh, memiringkan kepalaku seperti akan menciumnya.

"Hei, kau mau menciumku?" tanyanya dengan seringaian khasnya.

"T-tidak! Aku pergi sekarang!"

"Terserah! Jika kau pergi, aku tidak akan berhenti mengganggumu"

Tolong panggilan kepada Lord Voldemort yang gapunya idung, avada kedavra saja dia.

"Baiklah baiklah" ucapku pasrah karena aku tidak ingin diganggunya.

Akhirnya aku pun menemaninya sampai Madam Pomfrey mengizinkannya untuk pergi. Padahal tidak ada hal penting yang dilakukannya, entah kenapa dia malah menyuruhku menemaninya.

***

"Hei, kenapa kau? Kulihat sejak kau pulang menemani Malfoy wajahmu begitu kusut" tanya Harry.

"Tidak Harry, aku hanya-"

"Hei! Apa kau terluka? Apa dia menjahilimu? Ah benar-benar orang itu-"

"Tidak Harry, aku hanya kelelahan. Dia sama sekali tidak menjahiliku" ucapku memotong ocehannya.

"Ah, kalau begitu, sana lah pergi tidur. Ini juga sudah malam" ucap Ron.

"Tak apa Ron aku ingin bersantai dulu disini"

Dari awal tahun ke-3 dimulai, Harry sering sekali terlihat pucat, cemas, takut, entahlah. Ya, seperti sekarang.

"Umm, aku bosan. Sepertinya aku akan berkeliling dulu" ucapku sambil meninggalkan tempat dudukku.

"Hei, kau bilang kau kelelahan. Dan juga ini sudah malam. Bagaimana jika Mr. Filch dan kucingnya memergokimu. Diluar juga dingin, [Name]" omel Hermione.

"Kau ini. Apa kau baru mengenalku?"

Kemudian aku pergi begitu saja.

"Sudahlah, dia memang begitu. Aku mau tidur dulu" ucap Harry pergi ke kamarnya disusul Ron.

Sementara Hermione, dia masih membaca buku di ruang rekreasi. Itung-itung sambil menunggu [Name] kembali.

Dingin. Benar kata Hermione. Dan bodohnya aku hanya memakai piyama ku. Tapi tak apa aku sudah terbiasa, dan aku menyukainya.

Sebenarnya aku bingung mau kemana. Akhirnya, aku pergi ke toilet Moaning Myrtle.
Aku selalu bercerita dengannya.

"Hi Myrtle"

"Oh hai [Name] hihihihi" dia terbang berputar-putar di atasku. Membuat rambutku agak basah.

"Myrtle, apa kau kenal dengan anak Slytherin yang bernama Draco?"

"Huh? Hmm.. siapa itu? Aku kan jarang keluar dari toilet ini"

"Ah, benar juga. Sepertinya hanya aku yang sering mengunjungimu, ya?" tanyaku.

"Hm, sepertinya iya. Tapi tunggu, ada satu orang laki-laki yang beberapa kali kesini"

"Hah? Laki laki? Mau apa dia? Ini kan toilet perempuan. Bahkan perempuan pun tidak ada lagi yang kesini"

"Dia hanya marah-marah tidak jelas. Kemudian menangis. Marah lagi, menangis lagi. Saat kutanya, dia malah lari. Aku tidak mengenalnya"

"Hah? Siapa dia? Hm, kasihan. Sudah berapa kali dia kesini?"

My Choice [Draco x You x Cedric]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang