Holla... Author balik lagi😉
Jan lupa vote oke...
Happy Reading😘》£《
°
°
°
***"HENTIKAN!" Terika salah seorang wasit menengahi kala melihat lawan Lady Devil sudah jatuh terkapar tak berdaya di atas arena. Lisa yang hendak menghabisi wanita yang menjadi lawannya ini, seketika berhenti dan tersadar atas tindakannya. Dan para prajurit segera menyeret wanita tersebut keluar arena karna telah di anggap kalah.
"Kenapa gua jadi nggak kekontrol gini sih??" Batin Lisa. Tangannya terulur untuk mengambil pedangnya, tatapan tajam ia layangkan pada wasit tersebut saat netra keduannya saling bertemu. Seolah tau apa yang Lisa maksud, wasit tersebut segera maju mendekat kearah Lisa, mengangkat tangan kanannya dan berteriak.
"PEMENAGNYA ADALAH NONA LADY DEVIL" Terikanya lantang.... Dan Lisa seperti biasa, ia akan langsung menghilang dari tempat pertanadingan tanpa meninggalakan jejak sedikit'pun.
Sedangkan di tempat lain, yaitu singasana Kaisar sedang terjadi obrolan antara Kaisar Xian dan Kasim kepercayaannya.
"Apa kau sudah mengetahui siapa itu Lady Devil?" Tanya kaisar tanpa menoleh menatap Kasim tersebut.
Kasim tersebut menunduk penuh rasa hormat. "Maaf Yang Mulia, lagi-lagi kami tak mendapatkan secuil informasi'pun. Tentang siapa itu Lady Devil, atau bersalah dari manakah ia..." Jelasnya.
Kaisar mengepalkan tangannya menahan emosi. Ini sudah 2 hari saat ia memberikan tugas pada Kasim kepercayaannya ini.. Tapi apa? Tak ada hasil sedikit'pun. "Pergi, cari tau lagi tentangnya sampai kau mendapat informasi yang penting!!" Seru Kaisar saat amarahnya mulai mereda.
"Baik, segera hamba laksanakan Yang Mulia.." Ucapanya sembari membungkuk dan segera undur diri meninggalakan arena pertandingan.
"Siapa kau sebenarnya?" Gumam Kaisar yang hanya dapat di dengar oleh Permaisuri dan Putra Mahkota Yi Fan.
"Fhuang kenapa kau sangat bodoh? Padahal orang yang kau cari-cari adalah Putri Sulung dari Kekaisaran sebelah.." Batin Yi Fan sembari bersmirk tipis, sampai-sampai tak ada yang mengetahuinya.
_£_
Lisa berteleportasi langsung menuju ke Hutan Kematian, atau lebih tepatnya ke Istana tempatnya biasa berkultivasi. Setelah sampai di halaman belakang Istana, Lisa langsung memuntahkan seteguk darah segar, bukan hanya sekali namun sampai tiga kali. Tangannya mencengkram kuat kayu yang berdiri kokoh menopang bangunan tersebut. Rasa sesak kian memenuhi dadanya dan berkali-kali pula ia memukul-mukul dadanya, berharap rasa sesak tersebut mengilang.
"Ukhhh... Ahh sial!!" Rancau Lisa. Dengan langkah lambat namun pasti Lisa berjalan menuju kamar yang sering ia gunakan untuk beristirahat. Tangan kanannya menelusuris tembok agar ia tetap berdiri tegak, sedangkan tangan kirinya sedari tadi ia gunakan untuk memukul dan menekan dadanya.
"Ch-Chenle, Chenle!!!" Teriak Lisa di akhir seruannya. Ia terlanjur putus asa dan yang bisa ia lakukan kini hanay'lah memanggil-manggil 'Chenle'.
Kegelapan mulai menguasai Lisa seakan menyuruhnya untuk terlelap. Namun Lisa tetap mencoba terbangun dengan menggeleng-gelakan kepalannya, berharap ia tak pingsan sebelum masuk ke dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST
FantasyJiwa Lalisa Manoban bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang gadis bernama Li Youmei, Putri sampah yang dibenci oleh Ayahnya sendiri. ⚠WARNING BAHASA NON BAKU⚠