#32 MERPATI

3.2K 403 39
                                    

》£《

°

°

°

°

°
***

Brakk

Brakk

"Ayah, Ibu, tolong buka pintunya!!"

Ceklek

"Meiji ada apa, sayang?" Tanya Permaisuri Nuzi saat melihat mata sang putri sembam dan berlinangan air mata. Seketika ia panik dan membangunkan sang suami.

"Meiji, apa yang terjadi? Kenapa putri Ibu yang manis ini menangis hemm?" Permaisuri bertanya dengan lembut, tangannya membelai surai Meiji yang di dekapnya.

"Meiji, ceritalah pada kami, apa sebab kamu menangis seperti ini?"

Gadis tersebut masih terisak di dalam dekapan ibunya. Setelah di rasa tenang, kedua orang tuanya menuntutnya untuk duduk di kursi.

"Jadi, apa yang terjadi? Apa ada seseorang yang menyakiti mu?"

Meiji menggeleng lemah, lalu menatap sendu sang ayah dengan kedua matanya yang memerah akibat menangis. Lidahnya serasa tercekat saat akan berujar. "Y-Youmei, jiejie... Di-dia menemui ku tadi." Jawabannya mampu membuat sepasang suami istri tersebut terkejut bukan main.

"Ka-kamu serius, nak?"

Meiji tak menjawab, hanya mengangguk meng'iyakan. Tangisnya semakin menganak sungai, sang ibu bahkan tak dapat memebendung air mata kebahagiaannya.

"Di mana dia sekarang, Meiji?" Tanya Permaisuri dengan senyum yang mengembang.

"Dia, pergi." Jawabnya takut-takut.

Seketika senyum Permaisuri Nuzi tergantikan dengan wajah sendu.

"Apa dia baru saja pergi?" Tanya Kaisar memastikan.

"Tidak. Setelah jiejie berpamitan, aku langsung berlari ke sini memberitahu Ayah dan Ibu."

"Kalu begitu dia belum terlalu jauh?!"

Kaisar Jianwen langsung mengutus ratusan prajurit untuk mencari Putrinya di sekitar Kota. Jika masih belum ketemu juga, maka ia akan mengerahkan lebih banyak prajurit untuk menemukan keberadaan Youmei a.k.a Lisa. Kaisar bahkan turun tangan secara langsung dalam pencarian ini.

Shuxian yang mendengar kabar bahwa adiknya menemui Meiji cukup di buat murka olehnya. Karena Lisa hanya mengunjungi Meiji dan tak mengunjunginya. Tapi daripada itu, yang lebih penting sekarang adalah keberadaan Lisa. Ia harus cepat-cepat menemukan keberadaan sang adik sebelum hal buruk menimpanya, tapi semoga saja tidak.

"Meiji, putri ibu jangan khawatir ya! Karena sebentar lagi jiejie mu akan di temukan."

"Iya, Ibu. Aku percaya pada Ayah dan Kakak."

_£_

Lisa. Gadis tersebut memandang nanar pada burung merpati pos yang ada digengamannya.. Sepucuk surat ia selipkan di kaki kanan merpati tersebut. Sesekali air matanya jatuh membasahi pipinya dan dengan kasar ia akan mengusap air mata kesedihannya.

Pandangannya yang kosong menerawang ke arah langit senja. Angin sepoy-sepoy menerpa tubuhnya yang berpijak diatas pohon menambah kesedihan dihati. Matanya kembali berkaca-kaca dan dalam sepersekian detik air matanya jatuh, lagi. Mengingat dirinya telah memberi kesempatan pada seseorang dan berakhir ia pergi meninggalkan orang tersebut. Ya, jika dulu ia ditingglkan, kini ia lah yang meninggalkan. Tak ada dendam ataupun amarah, hanya rasa trauma akan cinta yang membuatnya pergi begitu saja. Takut di sakiti lagi dan lagi, hanya itu yang ada dalam benaknya.

Menurut Lisa hanya ada 1 solusi yang bisa menyelesaikan masalahnya yang berhubungan dengan cinta.

Pergi.

Tak perduli dengan konsekuensinya. Lisa akan mencari cara agar bisa lepas dari jeratan cinta. Karena semenjak menghilangnya orang-orang yang di sayanginya, ia jadi berfikir kalau cinta itu hanya omong kosong semata, yang terucap lewat bibir manis seseorang.

"Le, gua tau perbuatan gua ke lo itu jahat, tapi gua beneran nggak bisa nerima cinta lo. Maaf kalo selama ini gua cuma ngasih lo harapan palsu. Andai, andai gua nggak trauma sama yang namnya cinta dan andai si bajingan Jung itu nggak muncul di hidup gua, pasti kita udah bisa bahagian sama-sama sekarang. Tapi sayangnya alur cerita cinta kita nggak semulus alur cerita novel-novel romantis di luaran sana." Lisa menjeda kalimatnya sebelum lanjut berbicara. Kekehan kecil terlontar dari bibir mungilnya. "Sad banget ya kita berdua. Lo naksir gua dan gua ngasih harapan ke lo, tapi sayangnya gua yang ngalamin trauma jadi nggak bisa bales cinta lo... Dan di sini gua ngerasa kalo gua itu orang yang paling nggak tau diri dan jahat, karna udah ninggalin lo. Semoga kelak lo dapet pasangan yang lebih baik di banding gua, Zhong Chenle."

Kini pandangan Lisa beralir pada merpati pos tersebut. "Gua berharap lo bisa nyampein surat ini ke, Chenle." Setelahnya ia melepas merpati tersebut agar terbang menyampaikan pesannya pada sang hewan kontrak.

"Semoga gua ngambil jalan yang tepat!!" Gumamnya.

__________________

Hai guyss...
Sorry banget kalo part kali ini sedikit dan gak menarik seperti dulu. Sedikit cerita... Seharusnya Author udah up cerita dari beberapa hari yang lalu, tapi dikarenakan ada beberapa kalimat yang terhapus jadi terpaksa Author tulis ulang. Tapi karena kondisi saat itu lagi down dan nggak fokus jadi aku mutusin untuk ngebuat cerita jadi lebih singkat dan pada. Dah yahh hasilnya hanya jadi beberapa ratus kata dan mungkin ini bakaklan jadi part tergagal dalam cerita The Past ini. Dan kalian pasti kecewa banget
Sorry buat kali para readers yang udah nunggu lama.

Mungkin itu aja dari gua, tapi sebelumnya gua mau promosi.

https://www.wattpad.com/story/265855490?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=Rey_nn&wp_originator=SjgR8HEEFxv%2BGBkgnDLWaPPpvFdtsyf68snhQN1ySUA%2FebO9hjWdghEgr4d746jflL6HceTWK6dFyq4%2FRmSCqHCf59FMU82OBMcms2ajEz8KfVjngb6rP4PQl4c1WNVN

Sepesial Ramadhan Bareng Lisa.
Silahkan mampir dan di baca, jangan lupa kasih vote dan komennya.

NEXT~~~





THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang