15. Beautiful Cake

473 67 18
                                    

"Nara!"

Baru saja turun dari mobil, tiba-tiba sebuah suara terdengar memanggilnya. Gadis itu berbalik, menatap kedua sahabatnya yang kini berlari menghampirinya.

"Ya ampun, kangen banget gue sama lo!" ujar Salwa sambil memeluk diikuti Yasmin.

Clara? Gadis itu belum sampai.

Nara terkekeh. "Gue cuma absen seminggu bukan setahun."

"Apapun itu, kita tuh kangen banget banget. Salah lo juga sih pergi gak ngabarin kita dulu, kita kan khawatir, takut lo kenapa kenapa." ucap Salwa.

"Iya, lagian tumben banget gak ngabarin ke kita. Udah gitu waktu gue ke rumah lo, sepi banget." sahut Yasmin.

"Lo kerumah gue?" tanya Nara cepat.

Yasmin mengangguk. "Bukan gue doang sih, Daffin juga tiap pulang sekolah selalu ke rumah lo. Hampir seminggu full."

"Hah, iya?" Nara terkejut.

Salwa dan Yasmin kompak mengangguk.

Nara terdiam. Fakta ini cukup mengganggu pikirannya kala dirinya sendiri sedang berusaha melupakan perasaannya pada cowok itu.

Apalagi waktu kejadian di alun-alun kota. Dimana cowok itu begitu mengkhawatirkannya sampai mau berlari kesana kemari untuk mencari obat.

Tapi disatu sisi Nara bahagia, karena bisa merasakan begitu diperhatikan oleh Daffin, cowok yang dulu bahkan enggan berbicara atau mau menatapnya.

Hingga lamunannya buyar begitu mendengar teriakan melengking dari depan gerbang. Disana terdapat Clara sedang berlari menghampirinya bersama Malik dalam genggamannya.

Clara langsung memeluk Nara begitu sampai. "Ya ampun ra akhirnya lo balik juga, sumpah gue kangen banget."

Nara tersenyum simpul. "Aduh, gue baru balik udah lihat lo bawa gandengan aja."

"Ada hubungan apa lo berdua sampai gandengan tangan? Kaya mau nyebrang aja." lanjut Nara diakhiri kekehan kecil.

"Kita udah jadian."

"HAH?" Nara langsung syok mendengar jawaban Malik. Bedanya Salwa dan Yasmin tampak biasa saja. "Kok? Kapan jadiannya? Eh sumpah gue ketinggalan apa aja selama absen."

"Kamu aja ya yang jelasin, aku udah ditungguin." pamitnya pada Clara sebelum pergi.

"Iya, nanti aku nonton paling depan." teriaknya.

"Idih, aku kamu, huek." ejek Salwa.

"Kenapa lo? Mengiri ya?"

"Ck, ngapain gue iri sama lo." jawabnya menatap sinis ke arah Clara.

Kemudian Clara menatap Nara yang sudah menunggu nunggu jawabannya. "Nanti gue ceritain dikelas, yuk." ajak Clara.

"Eh bentar, itu kok ada anak sekolah lain? Ada acara apa?" tanya Nara.

Selain penasaran dengan hubungan Clara dan Malik, gadis itu juga penasaran dengan anak sekolah lain yang berada disekolahnya.

"Oh itu, sekolah kita dijadiin tempat buat final turnamen basket." jelas Yasmin.

"Sekolah kita juga masuk final?"

Ketiganya kompak mengangguk, kemudian berjalan bersama menuju kelas.

Berbeda dengan kondisi di ruang ganti. Haikal dan Yoga kini dengan susah payah tengah membujuk Daffin.

Ya, cowok itu kembali tidak bersemangat, padahal kemarin malam berteriak seperti orang gila karena akhirnya Nara mau menjawab telfonnya.

Bawa KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang