14. Oh, Ternyata Punya Pacar?

313 91 15
                                    


( 14. Ternyata Punya Pacar? )

"Mark, Rasi siapa?"

Kevlar Mark Adinata mengerjap bingung, menyambar diktat penuh warna yang sudah Jisoo tulis sebelumnya.

Saat ini, tentu saja sama seperti rutinitas sederhana yang mereka lakukan hampir setiap hari. Mereka—Mark, Jaebum, dan Jinyoung maksudnya—tengah berada di halaman belakang rumah Jisoo Naviraputri yang damai.

Biasanya sebelum Jaebum pergi ke Heaver, mereka memang menyempatkan waktu untuk kumpul seperti sekarang. Entah untuk mengerjakan tugas yang jelas berbeda, atau hanya untuk sekedar duduk-duduk santai dan berbagi cerita.

"Rasi siapa?" Jisoo balas bertanya, sementara tangannya sibuk membuka setiap bungkus jelly yang ada di dekatnya. "Anak Pradnyais? Gue nggak pernah tau ada anak Pradnyais namanya Rasi."

"Gue nggak tau dia anak mana," jawab Jaebum tak acuh. "Ah, lagian ... gue juga nggak peduli dia anak sekolah mana."

"Kalau nggak peduli, ngapain nanya?" keluh Jisoo, melemparkan bungkusan kosong Jelly yang baru dia makan.

Iya juga ya, ngapain gue nanya? Jaebum mengembusksn napas berat. Sepertinya dia harus lebih sering berbicara dengan dirinya sendiri, agar paham apa yang sebenarnya dia inginkan.

"Kebiasaan banget, sih. Kalau ingin tau itu ya bilang dong. Nggak usah fire-fire segala."

"Fire-fire apaan?" Mark bertanya dengan alis terangkat.

"Api-api," jawab Jinyoung baru saja kembali ke halaman belakang dengan empat bungkus nasi goreng panas di tangannya. "Permisi ... Akang dan Teteh. Pesanannya sesuai aplikasi ya."

"Api-api apaan?" Mark kembali bertanya sebal. "Pakai bahasa manusia tolong."

"Males banget. Niat awal mau nge-jokes, eh malah jadi harus jelasin semuanya," keluh Jisoo, memutar bola matanya sebal. "Dah, ayo makan dulu. Gue udah laper. Bum, ayo makan."

Jaebum Altaksa mengangguk kecil. Kenapa juga dia harus memikirkan siapa sosok yang menghubungi Seulgi sebelumnya.

Memang dia siapa harus peduli hal-hal seperti itu?

"Jadi, ada apa sama Rasi? Dia siapa, Bum?" Mark kembali bertanya setelah menyuapkan satu sendok besar nasi ke dalam mulutnya.

"Lah, Rasi siapa?" tanya Jinyoung yang jelas tertinggal pembahasan sebelumnya.

"Kalau gue tau, gue nggak akan nanya sama lo," jawab Jaebum malas. "Lagian, dia bukan siapa-siapa."

Jisoo mengerjap dengan mata menyipit. Bergegas mengeluarkan ponselnya lalu tengelam di baliknya tanpa bicara sepatah kata pun.

"Lo nanti malem ke Heaver?" tanya Jinyoung dengan senyuman lebar penuh godaan. "Ketemu Seulgi dong? Eh, dia tiap hari ke Heaver nggak, sih?"

"Gue tiap hari ketemu di sekolah, nggak usah lebay. Lagian, mana gue tau dia mau ke Heaver atau nggak," keluh Jaebum, kini menoleh ke arah Jisoo yang sejak tadi masih saja sibuk dengan ponselnya. "Tumben lo main hape kalau ada kita."

Tentu saja mereka tidak punya aturan tertulis tentang larangan penggunaan ponsel ketika berkumpul, tetapi rasanya cukup aneh melihat Jisoo seperti itu.

"Rasi bukan orang sini. Kalau lihat foto sama lokasi foto, dia tinggal di Baltimore, Maryland," ujar Jisoo, menunjukan layar ponselnya ke arah Jaebum yang termenung dengan mulut terbuka. "Rasi followers Instagram-nya Seulgi. Kebetulan akunnya nggak private, lo mau lihat?"

Taksa #JaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang