01. Bertemu Si Blasteran Surga

862 127 9
                                    

( 01. Bertemu Si Blasteran Surga )

"Everything gonna be alright."

Gadis manis dalam balutan dress hitam itu merapalkan kalimat tersebut bak sebuah mantra sihir, sebelum akhirnya melangkah mantap menuju pintu kaca besar yang berada di hadapannya.

Suasana berisik menghampiri indra pendengarannya ketika dia membuka pintu, melangkah semakin dalam hingga suara hiruk-pikuk ruangan besar yang dia datangi terdengar sangat jelas di pendengarannya.

"Seulgi!"

Pekikan riang itu membuat Seulgi Astafira Darmono menoleh, memasang senyum lebar sebelum akhirnya melangkah semakin cepat menghampiri sumber suara yang memanggilnya.

"Sherry," kata Seulgi pada bartender yang dengan sigap mulai membuat pesanannya.

Bahkan tanpa perlu mengucapkan keinginannya dengan lantang, Dev, bartender yang sedang menuangkan minuman, sudah tau apa pesanan Seulgi. Karena pesanan gadis itu selalu sama sejak dulu, Harverys Bristol Cream - Sherry yang disajikan dengan Sherry glass dan sepiring tartlet.

"Lo hampir ketinggalan acara istimewa!" pekik gadis dalam balutan kaos croptee dan hotpans itu mengguncang tangan Seulgi.

"Apa yang istimewa?" Seulgi tersenyum ketika menerima uluran gelas dari Dev, lalu meneguk isinya tanpa keraguan. Menutup mata ketika menyadari alkohol mulai menjalar di tubuhnya. 

Hanya ini yang gadis itu butuhkan sekarang. Sherry, tartlet, dan keramaian.

Seulgi tidak banyak bicara sementara teman berbaju croptee itu masih bercerita dengan antusias. Matanya mulai bergerak menelusuri ruangan yang sebenarnya cukup besar dan terbilang mewah untuk ukuran kelab malam itu.

Beberapa kelompok kecil tampak memenuhi meja-meja dan sekelompok besar sudah turun ke tengah ruangan hanya untuk sekedar bergerak ke kanan ataupun ke kiri mengikuti tempo lagu.

Beberapa pasangan nampaknya mulai bertindak kelewatan dan Seulgi sama sekali tidak peduli. Itu pemandangan yang biasa dia temukan di kelab manapun. Seulgi tidak akan mencampuri urusan mereka.

"DJ hari ini ganteng banget, Gi!" dia berkata menggebu-gebu sebelum akhirnya melanjutkan cepat, "nah itu dia jalan ke sini."

Seulgi menoleh malas ke arah yang temannya tunjukan. Seulgi tidak pernah merasa tertarik dengan siapapun yang ditemuinya di sini. Bahkan Dev, bartender ramah yang selalu menjadi temannya sejak pertama kali datang ke sini, tidak pernah membuat Seulgi tertarik.

Dia baru saja berniat membuang muka ke arah lain ketika pemuda jangkung yang tampak tak asing mulai melangkah menembus keramaian kelab, membuat keningnya berkerut semakin dalam setiap kali langkah pemuda itu mendekat.

Gadis itu mengerjap kebingungan. "Jaebum?"

Sorot kaget Seulgi membuat pemuda itu, Jaebum Altaksa, berhenti melangkah dengan ekspresi yang lebih sulit didefinisikan.

"Seulgi?"

Seulgi berusaha keras menutup mulutnya yang masih terbuka lebar. Dia baru saja melihat Jaebum Altaksa, Si Replika Kamus Besar Bahasa Indonesia yang sekaku kanebo kering, berada di kelab malam dan sedang berjalan ke arahnya?

Astaga dunia mungkin sudah gila.

Gadis itu meneguk Sherry dalam gelasnya cepat-cepat, sementara teman kelab berpakaian croptee-nya sudah melengos entah ke mana. Mungkin berniat bergabung di lantai dansa yang ramai.

Taksa #JaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang