Aku kembali ke sekolah setelah seharian kemarin mengistirahatkan tubuhku. Melewatkan hari puncak Turnamen Liga Olahraga yang menjadi kemenangan untuk kelas kami karena memiliki perolehan akumulasi nilai tertinggi.
"Ini nih ace cabang basket kita." Sorak Sadewa saat aku baru saja memasuki kelas. Seisi kelas bersorak membuatku tersenyum.
"Ya, meski di hari terakhir pertandingan dia malah pingsan" ungkap Putra "-nih biar badan kamu enggak lemah" Putra menyodorkan roti keju kesukaanku.
"Lemah gini berhasil cetak angka di detik - detik terakhir" ucapku menarik roti yang ia berikan.
"Ya, tapi mesti dimarahin dulu" ejek Putra tak mau kalah.
Kulihat Rachel menggeleng dari tempat duduknya "Putra lagi cari mangsa baru soalnya Sheira udah sama Jafin"
Aku terkekeh mendengar ucapan Rachel. Kemudian duduk dikursiku.
"Dari kamu, Chel?" tanyaku melihat sebotol susu berperisa melon kesukaanku.
Rachel menggeleng "bukan. Udah ada disana sebelum aku dateng. Mungkin kamu dapat penggemar rahasia" gadis itu menggodaku.
Aku mengambilnya, terdapat sebuah sticky note yang tertempel disana "jangan sakit lagi"
Aku mengangkat bahuku tak mau ambil pusing lalu meminumnya.
Tak tahu jika pengirim susu melon itu adalah Gefarin.
•••
Bel pulang sudah terdengar sejak 20 menit yang lalu, masih terisa beberapa penghuni kelasku yang belum meninggalkan ruangan. beberapa tengah sibuk berdiskusi dengan kelompok masing - masing untuk tugas yang diberikan guru bahasa inggris kami- Bu Sinta.
"Suara enggak ada bagus - bagusnya, kenapa bu Sinta malah tugasin kita nyanyi sih?" aku bergidik sendiri membayangkan diriku bernyanyi didepan kamera.
Rachel terkekeh melihatku "kamu 'kan suka karaokean lagu korea sama Sheira. Sheira aja gamasalah tuh"
Aku melirik kearah Sheira yang sedang menghapal lirik dari lagu James Ingram - Just Once. Lagu yang akan kami tampilkan dalam sebuah Music Video yang kami produksi sendiri.
"Aku enggak percaya diri sama suara aku" menyanyi sangat bukan keahlianku selain untuk bersenang - senang.
Rachel bergeser kearahku sembari mengatur napasnya "pakai suara perut saja biar enggak kedenger fals"
Aku mencoba mengikutinya, kemudian berlatih dengan yang Rachel ajarkan.
Sementara Rachel sudah maju ke tempat duduk guru dan memasang ponselnya kesaluran speaker kelas, memutar lagu yang akan kami bawakan.
Tiba - tiba Arfa duduk disampingku membuatku menghentikan kegiatanku yang tengah berlatih dan menghapal lirik.
"Fla, kelompok kalian bawain lagu apa?" tanyanya.
Aku mengangkat telunjukku "lagu ini"
"Dari melodinya kayak lagu jaman dulu" tebak Arfa.
Mengangguk membenarkan "iya memang bener. Tapi aku lupa tahun berapa. Rachel yang rekomendasiin" terangku.
"Apa judulnya? Aku juga suka lagu - lagu jaman dulu"
Aku memandang si ketua agak lama, gerak - geriknya sedikit aneh "Just Once" - "Chel, siapa penyanyi lagu ini aku lupa?" tanyaku pada Rachel yang tengah bersenandung sembari menatap ponselnya.
"James Ingram" balasnya.
"Kalau kelompok kalian mau bawain lagu apa?" aku melirik Arfa yang juga ikut menikmati lagu yang terlantun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE YOU [Selesai]
Teen FictionAku menarik tanganku lepas dari genggaman Gefarin. Hatiku sudah lebih dulu perih kala merangkai kata yang akan kuucapkan "Gefa, jangan bersikap baik sama aku. berhenti bersikap baik sama aku" disaat itu bintang dimata Gefarin meredup seiring kakiku...