Seorang namja berkulit putih dan dengan pipi chubby apalagi dengan postur tubuh yang tinggi sekali mengundang banyak orang yang menyukai dirinya.
Namja itu adalah Jisung. Merupakan si bungsu dari keluarga serbuk berlian bagi masyarakat sekitar, tapi dibalik kebahagia atau ketampanan mereka. Mereka semua tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu dan ayah sekaligus.
Mereka hidup hanya hidup sederhana, dan sang kakak sulung yang menafkahi adik-adik kecilnya itu.
Namja itu memasuki rumah besarnya atau lebih tepatnya rumah kakak sulungnya dan tak lupa menata sepatu sekolahnya di rak sepatu.
Dirinya pulang sehabis sekolah. Waktu sudah menunjukkan jam 2 siang menjelang sore, dirinya langsung bergegas mengganti pakaiannya dan mandi sebelum hyung-hyungnya tiba dirumah.
Dirinya tinggal bersama dengan 6 hyungnya tanpa orang tua.
Dia turun ke lantai bawah setelah mandi dan mengenakan pakaian. Dia menyapu semua ruangan disana, ternyata hyung-hyungnya belum pulang dari sekolah, dan sari kantor.
Dia memegangi perutnya yang sedaritadi cacing-cacing didalam memberontak ingin makanan.
Dia pergi ke dapur dan hanya memandangi alat-alat dapur disana. Dirinya tau kalau dia tidak bisa memasak apa-apa.
Dirinya membuka lemari es dan menemukan sebuah cake yang ia tau itu adalah punya salah satu hyungnya.
Dengan tak enak hati dirinya memakan cake itu karena sedaritadi perutnya memberontak ingin makanan.
Dia memakan cake itu dengan lahap sampai cake tersebut habis.
Pekikan seseorang membuatnya menyemburkam air yang sedang ia minum.
"JISUNG!! KAMU MAKAN CAKE YANG ADA DI LEMARI ES!?"pekik seseorang yang tak lain salah satu hyungnya.
"Iya kenapa hyung?"tanya Jisung dengan tampang polosnya.
Lawan bicaranya itu sebenarnya gemas dengan dongsaengnya namun ia harus mengontrol raut wajahnya.
"Cake itu udah ada di lemari es sudah 2 Minggu yang lalu, sudah tidak layak lagi dimakan"jawabnya kesal.
Jisung yang mendengarnya, berlari menuju ke kamar mandi dapur dan memuntahkan sisa makanannya tadi.
Hyungnya tadi membututi Jisung sambil meminjat tengkuk dongsaengnya.
"Udah baik kan?"tanya hyungnya lembut. Berbeda dengan yang tadi.
"Tidak apa-ap—huek uhuk"
Hyungnya mengelus punggung Jisung sesekali ia tepuk pelan punggungnya itu.
"Kamu tadi lapar ya? Sampai-sampai cake itu kamu makan?"tanya hyungnya itu.
Jisung hanya mengangguk pelan, ia tak bisa berbicara karena keadaannya sangat lemas dan terlalu capek mengeluarkan isi dari perutnya.
Wajahnya pucat yang mengundang khawatir oleh hyungnya.
Hyungnya menangkup wajah pucat Jisung. "Kamu gak papa? Cepetan, hyung bawa kamu ke kamar"sambil menarik Jisung untuk menidurkan Jisung ke punggungnya.
"Jaemin hyung Jaemin hyung hiks hiks sakit hiks perut Jisung hiks sakit hiks"ricau Jisung.
Ya, hyungnya yang membantunya tadi adalah Jaemin yang notabennya adalah anak ke lima dari tujuh bersaudara.
Dia membawa Jisung ke kasur milik Jisung sendiri dan membaringkan tubuh bongsor adiknya dengan perlahan.
Dia mengusap kelopak mata adiknya yang terkena air matanya sedangkan adiknya itu sudah tertidur karena efek obat yang Jaemin berikan sebelum ia membawa Jisung ke kamar Jisung sendiri.
Tangannya terengkat untuk mengusap surai rambut Jisung dan mendekap tubuh dongsaengnya dengan erat.
Dan jadilah Jaemin tertidur dengan Jisung di kamar si bungsu.
.
.
.
.
.Seorang namja bukan seorang tapi beberapa orang namja tengah memasuki rumah dimana Jisung tinggal.
Ya, mereka adalah saudara Jisung semua.
"Kok berasa sepi ya? Apakah Jisung dan Jaemin belum pulang dari rumah?"tanya seorang namja dengan tubuh agak kecil dari Jisung.
"Jun, kamu cek aja deh di kamar Jisung"suruh saudara yang paling tua di antara mereka.
Orang yang dipanggil Jun tadi langsung berdiri dari sofa ruang tamu dan langsung menuju ke kamar si bungsu.
Renjun adalah kakak tertua ke dua. Dia memiliki kembaraan bernama Jeno.
Renjun dan Jeno memiliki postur tubuh yang bertolak belakang. Namun, sifat mereka sama-sama memiliki sifat pendiam dan melerai saudaranya saat bertengkar.
Selain sifatnya yang penyabar, ia memiliki sebutan 'golden hand' karena apa yang ia buat nanti akan menjadi lebih sempurna dan juga ia memiliki sifat tsundere.
Bekerja part time dan masuk jurusan seni karena ia suka sekali dengan menggambar sesuatu terutama Moomin boneka kesayangannya.
Ia menuju ke kamar Jisung dan membuka pintu secara perlahan-lahan seperti orang yang sedang mencuri barang ruang orang lain.
Ia langsung melihat Jaemin yang memeluk Jisung dan Jisung yang mendusel-dusel di pelukan Jaemin.
Bibirnya terangkat ke atas membentuk senyuman tipis.
"sweet dream"
Voment juseyo💚
1-12-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Always Happy With Jisung END
Fanfiction❝Hanya demi sang kakak, ia harus melakukannya walaupun ia akan berakhir dengan 2 mayat nantinya. Semoga keberuntungan ada dipihaknya... ❞ Judul lain: ❝The Miracle / Mirror❞ Start: 30 Oktober 2020 End: 28 Juli 2021 Jeannise✨