(Name) POV
Aku tidak tahu sekarang berada di mana, aku hanya melihat seorang kakek berjalan entah mengapa aku merasa ada yang tidak beres, keadaan di sini sungguh mencekam.
Apa aku sedang bermimpi? Tapi mengapa mimpiku berada di tempat seperti ini, kakek itu tiba-tiba menghilang.
Aku melihat di depanku ada tangga aku pun segera menaikinya, aku juga mendengar ada suara di lantai atas.
Aku melihat kakek itu yang juga sedang menaiki tangga.
"Betapa manjanya kau sekarang, wormtail"aku mendengar suara dari salah satu ruangan di lantai atas dan orang itu menyebut wormtail, dia kabur saat kami ingin memasukkan nya ke azkaban di tahun ke 3.
"Seingatku kau pernah menyebut selokan air sebagai rumah"ucap suara itu lagi.
"Apakah tugas untuk mengasuh ku ini sangat melelahkan bagimu?".
"Oh,tidak tuanku Voldemort"ucap suara lain.
Saat mendengar wormtail menyebutkan Voldemort aku kaget benar benar tidak menyangka.
"Aku hanya berpikir, mungkin kita bisa melakukan tanpa bocah itu"ujar suara itu aku sudah mencapai lantai atas dan dapat kulihat disana ada wormtail dan seseorang yang sedang duduk namun aku tak bisa melihat nya mungkin itu Voldemort.
"Ini tak bisa dilakukan tanpanya, dan semua akan berjalan seperti kehendakku!"ucap Voldemort ,tiba tiba ada laki laki aku tak tau dia siapa.
"Aku takkan mengecewakanmu, tuanku"ucap laki laki itu.
"Bagus".
Aku masih mengikuti kakek tua itu yang mendekat keruangan wormtail, Voldemort,dan laki laki itu.
"Pertama, kumpulkan kawan-kawan lama kita, berikan mereka tanda".
Aku bisa melihat di belakangku ada seekor ular yang berjalan memasuki ruangan yang ku hampiri,dia melewati ku dan kakek tua itu.
Ular itu seperti mendesis."Nagini mengatakan padaku bahwa pak tua penjaga rumah itu sedang berdiri di balik pintu"itu Voldemort, aku pun menyuruh kakek tua itu untuk sembunyi namun kakek tua itu seperti tidak melihat ku.
Wormtail segera menghampiriku dan kakek tua itu dan benar dia tidak melihatku.
"Menyingkir wormtail, supaya aku bisa menyambut tamu kita dengan layak"ucap Voldemort.
Wormtail pun segera membuka pintu.
"Avada kedavra!".
Aku bisa melihat cahaya hijau menyambar ke arah kakek tua itu seketika aku langsung tersadar.
Aku terbangun dengan peluh keringat bercucuran di kening ku.
Tuk...tuk...tuk
Aku mendengar burung hantu mengetuk jendela kamar ku, burung hantu itu membawa surat dari Hermione yang mengajak ku ke quidditch world cup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect {HARRY X READER} ✓
FantasiaAlur cerita tidak terlalu sama dengan film dan mungkin ada beberapa yang berbeda. Ini kisah Harry Potter dengan seorang gadis yang menyukai nya. Harry Potter by J.K. Rowling High rank: # 2 - wizard