*Aku lagi suka banget sama lagu snowman ini*
(Name) POV
Setelah selesai makan malam kami segera kembali ke asrama.
Harry terlebih dahulu memasuki common room banyak murid murid yang melihat Harry dengan mungkin tatapan tidak suka."Dean, Seamus"panggil Harry.
"Liburan yang menyenangkan?".
"Ya".
"Lebih baik dari Seamus".
"Ibuku tak Ingin aku kembali tahun ini"ucap Seamus.
"Kenapa tidak?" Tanya Harry.
"Begini. Karena kau, daily prophet menuliskan banyak hal tentangmu Harry tentang Dumbledore juga".
"Ibu mu mempercayai nya?".
"Tidak ada yang berada di sana saat kau tahu siapa bangkit, bisa saja kalian berbohong"ucap Seamus.
"Kurasa kau harus membaca prophet seperti ibumu yang bodoh".
"Itu akan memberitahumu semua yang perlu kau tahu"lanjut nya.
" Jangan berani-berani membicarakan ibuku seperti itu" ucap Seamus marah.
"Aku akan menghardik siapapun yang menyebut ku penipu".
"Hei, apa yang terjadi" ucap Ron.
"Dia gila".
"Siapa yang menyebut dia gila" ujarku memasuki common room.
"apa kau mempercayai omong kosong nya tentang kau tahu siapa?" tanya Seamus.
"Ya, aku memercayai nya" ucap Ron yang berada si samping Harry.
"Apa ada lagi yang memiliki masalah dengan Harry"semua hanya terdiam.
"Dia sudah bangkit hanya saja dia belum menampakkan diri".
"Jika kalian tidak mempercayai nya tak apa" lanjutku lalu pergi ke kamar.Aku sudah berada di kamar dan melihat Hermione, Parvati yang sedang sibuk sendiri.
Aku duduk di pinggir kasur, Hermione yang melihat ku pun mendekat.
"Ada apa lagi, seperti nya kau sedang banyak pikiran".
"Tidak, hanya masalah kecil".Aku mengambil vitamin yang di berikan dokter waktu itu dan meminum nya.
"(Name) kau sakit?".
"Tidak mione ini hanya vitamin".
"Baiklah ini sudah malam ayo tidur".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ini tempat apa kenapa banyak bola ramalan, sebuah pintu dan tangan seseorang yang memiliki kuku yang mengerikan...
Bukankah itu tangan Voldemort.
"(Name) hey bangun kau kenapa gelisah begitu". Aku terbangun karena guncangan dari Hermione.Hufftt cuman mimpi ternyata.
Kami akan memulai pelajaran dengan Umbridge.
Kelas berjalan dengan tenang sampai.....
"Menggunakan Matra,xixix" tawa nya sangat menyebalkan.
"aku tidak tahu kenapa kalian perlu menggunakan mantra di kelasku".
"Kita tidak akan menggunakan sihir" tanya Ron.
"Kalian akan mempelajari mantra pertahanan, dengan cara bebas resiko yang aman".
"Apa gunanya? Jika kita akan diserang, itu tidak akan bebas resiko"ucap Harry.
"Siswa harus mengangkat tangan saat berbicara di kelasku".
Aku mengangkat tangan untuk bertanya? No aku mengangkat tangan untuk membuat nya emosi.
"Ya, Ms. Deyler".
"Tidak seru jika tidak menggunakan sihir dan resiko apa yang akan terjadi, bilang saja kau tak bisa mengajari kami".
"Ms. Deyler jangan lancang".
"Kau mau aku mati untuk kedua kalinya ya".
"Ini adalah pandangan dari kementerian bahwa pengetahuan teoretis akan cukup untuk membuat kalian melewati ujian kalian yang , bagaimanapun juga adalah inti dari sekolah".
"Bagaimana teori mempersiapkan kami akan apa yang ada di luar" tanya Harry.
"Tidak ada apa-apa di luar sana, sayang" sayang sayang palak mu.
"Siapa menurut mu yang ingin menyerang anak anak seperti mu?".
"Entah lah, mungkin Voldemort"ucap Harry.
"Biar aku memperjelas nya, kalian sudah diberi tahu bahwa penyihir gelap yang terbebas sekali lagi ini adalah kebohongan".
"Itu bukan kebohongan. Aku melihat nya, aku melawannya".
"Kau dihukum, Mr. Potter".
"Jadi menurut mu (name) di serang karena keinginan nya".
"Penyerangan Ms. Deyler adalah sebuah kecelakaan".
"Itu serangan. Voldemort mengutuknya. Kau pasti mengetahui nya".
"Dasar babi pink, kau mencoba menutupi nya kan karena kalian takut bukan begitu"ucap ku, aku sekarang cukup emosi dengan si nenek ini".
"Cukup!" Teriak nenek pink.
"Temui aku nanti Mr. Potter dan Ms. Deyler di ruangan ku".
"Tuh kan apa apa detensi" ucapku lalu meninggalkan kelas.Aku dan Harry pergi untuk detensi dengan umbitch.
Kami mengetuk pintu ruangan nya.
"Silahkan masuk".
Aku dan Harry memasuki ruangan yang pink itu dan banyak sekali lukisan atau pajangan dinding kucing.
"Selamat sore, Mr. Potter dan Ms. Deyler".
"Kau akan menulis beberapa kalimat untuk ku ini".
"Tidak, tidak dengan pena kalian".
"Kau akan menggunakan penaku yang cukup istimewa".
Dia memberikan kami pena, aku cukup tau ini pena apa gini gini aku juga tidak bodoh.
"Sekarang aku ingin kau menulis 'aku tidak boleh berbohong' dan Ms. Deyler tulis 'aku harus sopan terhadap orang lain'".
"Berapa kali?" Tanya Harry.
"Katakanlah sampai pesan nya meresap".Harry mulai menulis, aku hanya diam saja menunggu reaksi di tangan Harry.
"Ms. Deyler kau tak menulis" tanya nenek pink.Aku segera menarik pena Harry karena aku melihat dia seperti menahan sakit.
"Kau kira aku bodoh, aku tahu pena ini sudah kau sihir dan saat menulis mengunakan pena ini tulisan itu akan terukir di kulit".Aku segera mematahkan pena Harry dan pena ku.
Wajahnya tampak kesal.
"Seharusnya kau tak meremehkan ku profesor".Setelah itu aku mengajak Harry untuk pergi dari ruangan menyebalkan itu.
"(Name) kau bisa tau pena itu dari mana"tanya Harry setelah kami keluar dari ruangan itu.
"Dari ayah ku".
"Dia pernah berkata saja sih dan aku juga cukup curiga dengan pena itu"lanjut ku.
"Coba lihat tangan mu" Harry memperlihatkan tangannya ke arah ku.
"Maaf ya tangan mu jadi merah begini" ucapku dan mengelus tangannya yang merah terkena pena sialan itu.
"Kembali lah ke asrama aku akan berjalan jalan sebentar" setelah itu aku meninggalkan nya.Aku berjalan di lorong untuk bertemu dengan Aidan.
Aku dan Louis tadi sih sudah bertemu lebih tepatnya berpapasan karena kami sama sama sibuk dan Louis juga berada di tahun ke 6."Aidan" aku memanggil nya yang sedang mengobrol dengan temannya.
Dia menghampiri ku.
"Ya kenapa, kita jarang bertemu ya" ucapnya.
"Kau sih tidak di Gryffindor padahal kan kita di tahun yang sama tetapi berbeda asrama".
"Sedangkan aku dan Louis berada di asrama yang sama namun berbeda tahun" lanjutku.
"Mungkin kita memang tak bersama tapi kita masih bisa bertemu".
"Ya benar, baiklah aku akan kembali ke asrama ini hampir memasuki jam malam jika aku tak kembali aku akan terkena detensi".
"Bye and good night" ucapku.Setelah itu aku kembali ke asrama dan memasuki kamar.
____________________________________
Hai pokok nya vote terus aku mau minta pendapat kalian, kalian mau Louis yang suka name apa Aidan yang suka name.
Kalau dua dua nya jangan deh, soalnya nanti mau buat ada konflik dikit di karakter mereka entah konflik sama Aidan atau Louis.
😛✌️
⚯͛
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect {HARRY X READER} ✓
FantasyAlur cerita tidak terlalu sama dengan film dan mungkin ada beberapa yang berbeda. Ini kisah Harry Potter dengan seorang gadis yang menyukai nya. Harry Potter by J.K. Rowling High rank: # 2 - wizard