Abraham menunggu hasil kerja dari gadis itu, Wendy. Saat Abraham sampai bersama Kyungsoo, dan mereka disambut oleh gadis berambut sebahu dengan warna rambut yang berbeda, hitam.
Abraham tau, sudah pasti Helio menyuruhnya untuk berganti style sesuai dengan kesukaan Helio.
Abraham akui tak suka dengan keputusan Helio, ia takut jika Kyungsoo akan dipengaruhi oleh Helio.
Dirinya, William, dan Matthew yang tidak bisa dipengaruhi oleh Helio, tetapi Abraham meragu sepenuhnya untuk Kyungsoo.
Ia tak mau Kyungsoo menjadi alat Helio untuk menuntaskan segala amarah terpendamnya.
Abraham menikmati americano coffee, dan juga cemilan beberapa piece doughnuts dengan glaze yang menggugah selera.
William baru saja menyelesaikan urusannya dengan Helio, ia masih memiliki urusan lain tetapi sepertinya ia akan istirahat sejenak karena dirinya merasa sedikit jenuh.
Dan William menangkap sosok yang dikenal sedang duduk menunggu didekat air mancur.
William menghampirinya, "Aku tak tau jika kau mau datang ke sini tanpa kepentingan sendiri," sindir William.
"Kyungsoo, aku melakukannya demi dia," jawab Abraham, "Lalu apa yang kau lakukan disini, Tuan Muda yang terhormat?"
William mengepalkan kedua tangannya. Dia tak suka dipanggil sebutan Tuan, meskipun dia adalah salah satu rekannya.
"Abraham, beruntung sekali dirimu bahwa aku tidak ikut mengutarakan pendapat kepada Helio untuk merubahmu,"
"Apa maksudmu, Will?!" tanya Abraham menaikan sedikit suaranya. Namun terdengar
William tertawa mengejek, "Bukan sesuatu yang kau sukai pada akhirnya, tetapi si sialan Helio itu melakukannya pada Kyungsoo."
"Kau bertele-tele dalam menjelaskannya, William. Aku malas sekali mengobrol denganmu jika kau membuat lawan bicaramu selalu penasaran,"
"Bukankah iu hal yang bagus?"
"Memang bagus, tetapi jika kau sedang mencoba menggoda seorang gadis atau pria untuk menghangatkan ranjangmu untuk sehari,"
William mengangguk, "Kau benar Abraham, tetapi aku sedang ingin mengerjaimu,"
William menahan senyumnya kala Wendy membawa seseorang yang ia kenal, Abraham belum menyaksikannya. Ia masih sibuk pemikirannya, memikirkan Kyungsoo dan tugas seperti apa yang akan dibebankan kepada Pemuda itu.
"Aku rasa kau harus melihatnya, Abraham. Dia berada dibelakangmu, dia sempurna."
Abraham berbalik badan, dia melihat Wendy dengan senyum khasnya dan juga seorang Gadis manis yang berada disisi kanan Wendy, wajah Gadis itu tampak tak asing.
"Fuck!" Abraham menutup mulut, ia tak sengaja menyumpahi seseorang karena terkejut. "Kenapa kau merubahnya, Wendy?"
"Tuan Helio yang memintanya,"
"Si Bajingan itu rupanya memiliki strategi cadangan yang tidak diketahui oleh Orang-Orang, sialan." maki Abraham kesal.
Sementara William hanya memperhatikan, ia sudah mengetahuinya sejak awal, pantas saja dirinya merasa tak asing dengan sosok Kyungsoo.
Kyungsoo tak nyaman mengenakan pakaian gadis muda yang Wendy berikan. Ia tak suka melakukannya, tetapi Helio telah membebankan tugas ini kepadanya. Mau tak mau, pemuda itu merelakan dirinya memakai penyamaran seperti gadis.
"Apakah aku terlihat aneh?" tanya Kyungsoo.
Abraham mengatupkan bibirnya erat, 'Sialan kau Helio', batinnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clinquant | ChanSooHun
Mystery / Thriller[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Violence, Abuse, Harsh Words/Cursing. [ S I N O P S I S ] The butterfly effect, keputusan sekecil apapun ma...