Brak!
Helio mengadahkan kepalanya untuk melihat sosok yang telah berani mengganggu waktu bermesraannya dengan tumpukan berkas-berkas penting.
Shawn menggebrak meja kerja Helio dengan menggunakan berkas yang dia ambil dari kamarnya.
“Apa yang saat ini kau coba, sialan?”
Helio menyingkirkan berkas yang Shawn berikan, dan memilih tidak menggubris adiknya dan kembali mengerjakan tugasnya seolah-olah tak ada yang mengganggunya.
Shawn tersulut emosi, “For God's sake, Helio! What are you trying to do with her??!”
Helio mendadak bingung, tetapi Pria itu segera menormalkan raut wajahnya menjadi datar. “What do you mean?”
Helio melihat ada lebam biru keunguan disekitar wajah Shawn, ia mendadak merasa bersalah atas dirinya yang telah reflek melukai adiknya.
“Hei, soal lebam it─”
Shawn memotong perkataan Helio, “Kenapa kau membawanya kembali, dan kenapa dia tidak mengingatku? Apakah kau mencuci otaknya sehingga ia melupakan diriku, dan juga identitasnya?”
Helio sedikit tersenyum, “Apa tak mengerti semua yang kau maksud itu, Shawn.”
“Alana!” bentak Shawn, sementara Helio tetap stay dengan wajah datarnya. “Dia melupakanku dan juga identitasnya!”
Helio mengambil sesuatu dari laci meja kerjanya, sebuah berkas milik seseorang yang telah ia dapatkan dari jauh-jauh hari dari Orang kepercayaannya.
“Open it,” bujuk Helio.
Pria itu mengambilnya dengan ragu, dan mulai membacanya. Kedua bola matanya membulat, ia tak menerima dengan fakta yang ada didalam berkas tersebut.
Shawn mengambil bukti jejak lewat foto tersebut dengan hati yang hancur, dia meremat foto tersebut hingga menjadi tak berbentuk.
“Alana hanya melakukan tugasnya dengan baik sebagai makhluk pemikat kaum adam, dan kini ia sudah mendapatkan posisi yang enak. Seharusnya kau melupakan dia yang sudah menjadikanmu batu loncatannya,” ungkap Helio tampak tenang, “Sudah selayaknya kau berhenti memikirkan gadis itu, bahkan sepertinya dia tidak melakukan yang sama denganmu, memikirkanmu tentunya.”
“I don't give a shit, she's still my lover,”
“Manusia seperti dirimu sudah dibutakan oleh cinta, sudah jelas itu dirimu. Bodohnya hingga mendarah daging hingga kesalahan dianggap sebagai pembenaran,” sindir Helio kejam.
“Tetapi aku tak ingin kau menganggap salah satu anggotaku sebagai kekasihmu itu, dia mempunyai nama dan jangan mengusik kehidupannya dengan menjadikannya ia sebagai Alanamu itu,” Helio menekankan kata diakhir kalimat.
Walaupun ia tampaknya tak peduli, tetapi sebenarnya yang terjadi adalah ia mengkhawatirkan keadaan anggotanya jika diusik oleh Shawn.
He's very dangerous.
Dan Helio bukan sosok yang baik ketika seseorang mengusik dirinya, meskipun Orang tersebut adiknya sekalipun.
“Aku tidak bisa berhenti mengusiknya, karena dia Alanaku. Dan izinkan aku bergabung dalam misi ini!”
Helio menertawakan keinginan Shawn. Pria itu bahkan sampai berurai airmata, dia mengusapnya. “Aku tak yakin kau akan bertahan dalam misi kali ini, K-12. Bukan misi yang mudah ditaklukan bagi kita yang sudah biasa menaklukan misi paling sulit pun, resiko kegagalannya sangat besar. Dan aku tak mau kau menjadi korbannya,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Clinquant | ChanSooHun
Mystery / Thriller[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Violence, Abuse, Harsh Words/Cursing. [ S I N O P S I S ] The butterfly effect, keputusan sekecil apapun ma...