Semenjak Yoona dan Jungwoo sampai, Kyungsoo merasa sedikit membaik, ia tidak terlalu mencemaskan keadaan mereka saat jauh didesa. Dan kini, adiknya bisa mendapatkan perawatan dirumah sakit yang sudah Helio tentukan.
Omong-omong soal Helio, sejak tadi pagi. Ia banyak bicara dengan Kyungsoo dan menanyakan banyak hal, termasuk adiknya, Jungwoo. Dan lagi-lagi Helio membantunya, dia menawarkan rumah sakit yang akan merawat Jungwoo hingga sembuh, dan ia juga menjamin biaya operasi dan yang lain akan ditanggung olehnya.
Kyungsoo tak memahami Pria itu, dia tampak baik dengan senyum manis dan dimple yang menawan. Tetapi Kyungsoo tak bisa memungkiri ia takut terhadap aura kegelapan dan tatapan tajam yang dimiliki oleh Pria itu.
Jungwoo pun menghampiri Kyungsoo yang duduk terdiam di kursi menunggu giliran, Jungwoo tak tau apa yang dialami oleh Kyungsoo, tetapi ia bisa merasakan bahwa Pemuda itu dalam keadaan tak baik.
“Boss Kakak sangat ramah, dia baik. Berbeda dari Boss yang ada diluar sana,”
“Dia memang ramah, dan juga baik.” ujar Kyungsoo tanpa sadar tersenyum sendiri.
“Dia yang selalu menolong Kakak ya?”
“Bisa dibilang ya, dia banyak membantuku melewati semua ini, aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku tanpa bantuannya.”
“Kak, aku tidak tau apa yang Kakak alami hingga detik ini, aku yakin semuanya sulit. Tetapi Kakak sudah melewatinya dengan baik, dan terima kasih banyak karena sudah mau berjuang dan membantuku dan Ibu, dan maaf, aku hanya menyusahkan Kakak hingga detik ini,”
“Kenapa mendadak berbicara seperti itu. Apakah kau baru saja menyaksikan film sedih sehingga kau bertutur kata seperti ini?” canda Kyungsoo, ia tak mau berada dalam suasana sendu seperti saat ini.
“Walaupun aku masih muda, aku takut, Kak. Penyakit ini bersamaku sejak lama, dan kita tidak tau kapan kita akan berakhir bukan?”
“Kita masih memiliki harapan, Jungwoo. Semua bisa berubah jika mau berusaha, termasuk takdir.”
Jungwoo mencoba kembali seperti semula, tersenyum untuk menunjukan sakitnya. “Benar, kita tak boleh menyerah ya?” gumamnya pelan.
Jungwoo tak bisa memberitahu Kyungsoo apa yang sebenarnya terjadi padanya saat di mansion Helio, semuanya pun turut membantunya. Ia tak mau membebani sang Kakak yang selama ini sudah berjuang demi dirinya dan Yoona.
“Bukankah biaya operasi sangat mahal? Lebih baik uangnya Kakak simpan untuk keperluan nanti, toh penyakit ini rasanya tidak mungkin bisa disembuhkan, aku juga sudah lelah dengan meminum macam-macam obat pahit yang selalu aku minum setiap hari,”
“Kita manusia, wajar merasakan lelah dan putus asa. Tetapi kita tidak bisa terus berada pada posisi itu, kita bisa bangkit dan mencobanya berkali-kali, dan tidak ada yang perlu dicemaskan saat ini, lebih baik kita mencoba dan mencoba. Mungkin dengan percaya bahwa operasi ini akan berhasil?”
“Tapi bisa saja semua usaha kita gagal, dan aku takut gagal,”
“Tidak ada salahnya mencoba, dan hilangkan sifat pesimismu. Sesulit apapun keadaan yang akan kita hadapi nanti, tolong jangan menyerah.”
Abraham datang bersama William, ia baru saja menyelesaikan urusan dengan salah satu dokter di sana.
“Apakah ini merupakan kebetulan, atau takdir yang membawamu kembali bertemu denganku?” tanya William dengan smirk, Kyungsoo tak terpengaruh.
“Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua sudah pasti terencana. Dan aku datang untuk mengantar adikku, dan entah apa yang kau lakukan disini,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Clinquant | ChanSooHun
Mystery / Thriller[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Violence, Abuse, Harsh Words/Cursing. [ S I N O P S I S ] The butterfly effect, keputusan sekecil apapun ma...