Hai😉 kembali lagi dengan Angga Dirgantara Outhor tak pernah bosan mengingatkan agar selalu Votmen😉 oiya sebagian cerita akan di privasi jdi follow dlu yah yg pasti di part yg seru biar kalian penasaran ckk😂
*
*
*
*
*
*
-----------------------------------------------------"Siapppp?" Tanya Angga kepada seluruh Anggota Abstrak, dan di jawab antusias oleh mereka.
"Uhuyyy, ini yang gue tunggu tunggu?" Ucap Bayu tak sabaran.
seluruh pasukan Abstrak keluar dari markas dengan membawa senjata andalan mereka masing-masing, kecuali Bima yang hanya membawa diri saja.
"Woii bambang, mana senjata lo!" Teriak bagas ke Bima.
"Gua gak perlu senjata, lihat muka gue yang tampan ini aja musuh langsung tepar," ucap Bima menyombongkan diri sambil mengibas rambut nya.
"Gue mau muntah!" Ucap Bagas sambil memegang perut nya.
"Gas, lo hamil anak siapa?" Tanya Niko polos, dasar tololl mana bisa cowok hamil.
Angga hanya memutar bola matanya malas melihat kelakuan temannya sambil menaiki motor gede nya, di situasi gini aja masih bisa bercandaan, terkadang Angga heran terbuat dari apa otaknya?
"Kalian kalau mau bercanda, gak usah ikut!" Geram Angga.
"Santai atuh bos, garang amat!" Sahut Niko dan langsung dapat tatapan tajam oleh Angga.
Niko yang melihat langsung mengidikan bahunya ngeri, "ayok atuh berangkat!" Ucap Niko kepada yang lain dan di balas kikikan dari pasukan Abstrak, "bisa mati gue kena terkam singa!" Ucap Niko di dalam hati.
Mereka melajukan motornya ke jalanan dengan membawa bendera berlogo Abstrak, dan tidak ketinggian dengan balutan jaket kesayangan mereka.
Mereka membelah jalanan Bandung yang ramai dengan berbondong-bondong tak menghiraukan tatapan orang yang menilai rendah ke arah mereka.
Pasukan Abstrak sampai di tempat yang sudah di janjikan oleh lawan, tempat yang sepi dan gelap hanya ada lampu jalanan beberapa yang menerangi mereka.
Angga memberhentikan motornya di depan lawan, dan di ikuti dengan pasukan Abstrak yang lain nya, tak perlu menunggu lama mereka sudah di sambut dengan pasukan Tiger.
"Hari ini lo pasti kalah!" Ucap Bram ketua pasukan Tiger yang tak pernah kapok, apapun pasti di lakukan untuk melumpuhkan pasukan Abstrak.
"Jangan mimpi lo!" Ketus Angga.
"Hahaha, Kevin bawa dia keluar!" Perintah Bram dan di balas banyak pertanyaan dari pasukan Abstrak, tipu muslihat apa lagi yang sedang di rencana kan pasukan Tiger.
Seketika Mata Angga membulat sempurna dengan raut wajahnya yang mengeras serta kedua tangan yang terkepal keras, dia adalah gadis yang sangat Angga kenal.
"Woi sukinem, ngapain lo disana?" Teriak Niko sambil menepuk jidatnya.
"Hadeh nyusahin aja terus!" ucap Bima, emang dasar yah cewek itu nyusahin dan ribet, dasar Vina tolol kan udah gue bilang main boneka aja di rumah kok malah main di sarang Tiger.
Ya perempuan yang sedang terikat itu adalah Vina, sejujurnya Vina cuma mau lihat mereka tawuran, haelah malah kena tahan, emang kalau cewek cantik itu banyak pengemar nya.
"Menyerah atau dia celaka?" Ucap Bram mengancam.
"Ckk, di dalam kamus Abstrak tidak kata menyerah!" Tegas Angga kepada lawan.
"Wihh gila bos, ternyata lo pintar bahasa Indonesia yah!" Ucap Niko kagum, saat gini aja masih bisa becanda dasar gak waras.
"Pecundang kayak lo gak level sama kami, sonoh main barbie!" Ucap Regan mengejek dan diikuti tawa dari pasukan Abstrak.
Bram yang mendengar hinaan tersebut tak terima, dan menyuruh pasukan nya untuk menyerang geng Abstrak, "Maju..... "
"Gua suka puncak kayak gini, udah gatal tangan gue buat membogem wajah jelek mereka!" Ucap Bima Antusias.
Hanya ada suara keributan yang terdengar, pasukan Tiger sudah beberapa yang tepar di tangan Angga bahkan ada yang tidak bisa bergerak.
"Maju woy, maju!" ucap Bima menantang lawan di depannya.
"Gak usah ketengah, entar lo bakalan di kepung!" teriak Regan namum tak di dengar oleh Bima.
"Anjirr, lo!" Teriak Bima kepada lawan yang berhasil membogem wajah tampannya, tanpa sepengetahuan Bima membuat sudut bibir nya robek, Bengal sih udah di bilangngin jangan ke tengah masih aja.
Bima menghantamkan tinjauan ala Bima Sakti ke arah lawan secara berturut-turut, membuat lawan yang bertubuh gempal itu tersungkur ke tanah dengan wajah yang penuh luka dan tidak sampai di situ Bima juga menendang perut lawan tanpa ampun merasa emosinya tersulut karena tidak Terima jika wajah tampan bak dewa Yunani nya mendapatkan bogeman hingga mengakibatkan memar, "bisa hilang semua pacar gue kalau wajah gua gini!" Ucap Bima histeris, biar gitu tetap ganteng kok.
"Maju lo sini!" Teriak lawan kepada Bayu, membuat Bayu dengan senang hati membogem wajah tirus lawan nya.
"Gak usah teriak lo! Mulut lo bau ajab!" Teriak Elang di kuping lawan yang sudah tepar di tanah.
"Maju lo sini, jangan jadi pecundang!" Teriak Angga kepada Bram yang sedari tadi hanya melihat pertempuran.
Angga maju ke arah Bram dan tanpa aba aba Angga langsung menghantam Bram tanpa ampun membuat Bram tersungkur ke tanah karena tak siap dengan kehadiran Angga yang tiba-tiba, Angga yang memiliki kesempatan pun langsung belari ke arah Vina dan membuka semua ikatan yang berada di tangan dan kaki Vina.
Seluruh pasukan Abstrak dan Tiger kompak memalingkan wajah mereka mendengar suara sirine polisi menggema membuat semua anak yang tawuran lari tak tentu arah, Angga yang melihat ada polisi pun langsung mengajak temannya untuk pergi, "siapa yang berani panggil polisi!" Geram Angga.
"Woi bantuin teman kalian, jangan ditinggalkan!" Tegas Angga dengan nafas tak beraturan.
Pasukan Abstrak yang mendengar teriakan Angga langsung membantu yang lainnya, yang tak sempat melarikan diri karena terluka parah.
"Malu maluin gue lo Regan, badan aja kekar baru di bogem dikit aja udah tepar!" Omel Angga.
"Lo belum ngerasa di pukul pakai botol kaca," lirih Regan dengan suara lemah dan mata yang agak tertutup, demi kuntilanak yang ada di Indonesia rasanya sakit buanget.
"Udah nyusahin gue, ngejawab omongan gue lagi, gue tinggalin baru tau rasa!" Geram Angga.
"Bacot lo Ga," Ucap Regan lirih.
Angga langsung membawa Regan dan pasukan Abstrak yang lain pergi dari sini sebelum tertangkap. Angga membawa temannya yang terluka ke puskesmas terdekat dan di beri pertolongan pertama, walaupun Angga itu tipe cowok tak peduli tapi tetap saja kalau yang menyangkut temannya Angga pasti akan menolong mereka.
Ponsel disaku celana Angga bergetar menandakan ada yang menelpon, tatapan Angga dingin ketika membaca siapa yang menelpon nya ternyata Dirgantara ayah Angga. dengan kurang ajarnya Angga lebih memilih untuk menolak panggilan dan memasukkan benda pipih tersebut ke saku celananya.
Tingggg......
suara pesan masuk membuat Angga kembali mengambil hpnya, Terlihat pesan dari Ayahnya, "pulang! Kinan hilang."
Angga yang membaca itu pun langsung mengegam tangannya dan melayang kan tujuan ke dinding tak peduli tangan nya yang memar dan berdarah, Angga mengusap wajah nya kasar dan berlari keluar puskesmas mencari Kinan.
Bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
Angga Dirgantara [on Going]
Fiksi Remaja[Follow sebelum membaca] "Ga lo kenapa? Dari tadi gue liat muka ditekuk terus, kayak monkey tetangga gue yang sering curi pisang emak gue!" Ucap Bagas bertanya, itu bertanya atau curhat bang. Angga melirik sinis ke arah Bagas, enak aja muka genteng...