02. Menanti kabar

100 63 35
                                    

Hai semuanya kembali lagi sama othour yang imut😉 wkk, ayok stay terus yah Angga Dirgantara yang tampan 😎di jamin seru deh😆 jangan lupa Votemen yah tolong hargai Othour sedih aku tuh kalau kalian gak aktif Votemen😢 dah lah malah curhat hehe lanjut......

               

                           ***

Keadaan kelas XII IPA 3, yang tak beraturan kelas yang penuh dengan suara berisik dan hamburan kertas kertas di mana mana, membuat suasana seperti pasar, ada yang saling mengobrol, mencoret papan tulis, bahkan pacaran di dalam kelas, serasa dunia milik berdua.

Ya, Kelas XII IPA 3 sekarang sedang jam kosong, ini sangat di sambut gembira para murid termasuk kelas IPA, dimana kelas IPA adalah kelas yang paling terkenal pintarnya, dan Jarang sekali menemui jam kosong.

Semua murid bersorak gembira mentambut jam kosong kecuali gadis yang berada di pojok kelas dekat jendela, tatapan nya kosong menatap arah langit entah memikirkan apa?

Ya, Lenna sedang menatap langit dengan pikiran yang selalu tertuju kepada seseorang,
perasaan nya terus khawatir sebab tak menemui kabar dari orang yang di tunggu nya, jangan kan kabar pesan nya pun tak di balas.

"Len...., gue punya berita buruk ni?" Teriak seseorang di balik pintu.

Lenna yang di panggil pun langsung melihat ke arah asal suara, Lenna tidak asing dengan suara cempreng tersebut dan sangat mengenal orang itu.

"Len...., lo tau gak? Astaga ini berita penting banget buat lo!" Teriak Kara dengan napas yang tak beraturan, sebab habis lari dari toilet yang kira kira jauh nya satu kilo?

"Apa, awas kalo gak penting yah!" Ucap Lenna memperingati, sebab kemarin dia bilang ada berita penting, ternyata cuma kucing yang habis tercebur ke parit, haelah ada ada aja.

"Kalau ini penting banget buat lo! Dengar yah baik baik, gue bilang cuma sekali!" Ucap Kara memperingati.

"Angga dan para geng gak jelas nya itu kena hukum bersihin toilet selama satu bulan dengan pak Winto!" ucap Kara histeris tanpa jeda.

Lenna yang mendengar itu hanya menanggapi santai perkataan Kara, itu bukan berita yang menarik, karena dari dulu Geng Abstrak selalu buat masalah.

"Lah, kok lo santai aja? Gak asik mah lo!" Ucap Kara dengan gaya ngambek nya.

"Emang aku harus gimana? Harus loncat loncat gitu atau teriak teriak gak jelas?" Ucap Lenna bertanya, "Emang kenapa Angga dan yang lain nya bisa di hukum pak Winto?"

"Yang gue dengar yah? Mereka habis tawuran sama sekolah Angkasa!" Ucap Kara santai.

Lenna yang mendengar langsung mematung di tempat, dengan raut wajah panik nya yang di khawatirkan nya ternyata terjadi.

"Lo kenapa Len? kok panik gitu!" Ucap Kara khawatir.

"Temani aku cari Angga?" Ucap Lenna sambil menarik tangan Kara.

"Lah, lo kebiasaan deh, tadi mah santai sekarang panik sendiri!" Ucap Kara sambil mengikuti langkah kaki Lenna.

"Tunggu, kalau lo nemuin Angga? otomatis gue ketemu Regan dong! Len, gue gak usah ikut yah!" ucap Kara memelas.

"Kamu mah tega sama sahabat sendiri!" Ucap Lenna kecewa.

"Tuh kan, mulai sudah jurusnya!" Ucap Kara memutar bola matanya malas, sejujurnya Kara malas ketemu sama Regan, sudah di bilang jangan tawuran masih aja, biar aja gue diami sama satu tahun biar tau rasa.

Disisi lain Angga dan temannya sudah menyelesaikan tugas dari pak Winto, gak nanggung geng Abstrak di suruh bersihin seluruh toilet Semansa sama satu bulan.

"Huh, gila capek banget gue, itu toilet kayak penampungan sampah bau banget!" Ucap Regan mengeluh.

"Haus haus, tolong gue haus?" Ucap Bayu memegang lehernya.

"Haredang, haredang, haredang, panas, panas, panas!" Nyanyi Bagas keluar WC yang baru di bersihinya, prinsip  hidup itu harus santuy.

"Baju gue basah anjir! Gara gara tikus ngeselin!" Ucap Bima memegang baju nya yang basah kuyup.

"Haha, lo habis ngapain sama Tikus? habis mandi berdua?" Ucap Regan mengejek dan di ikuti tawa yang lain nya.

Angga yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas, sebenarnya Angga bingung kapan temannya bisa Serius?
"kantin yuk, Nanti gue traktir!" Ucap Angga dan di kasih teriakan heboh dari temannya.

Angga berjalan ke arah kantin dengan kelima temannya, banyak sosok mata yang melihat kagum ke arah mereka berlima, walaupun dengan kondisi muka yang babak belur mereka tetap kelihatan tampan.

"Angga muka lo kenapa?"
Ucap seorang gadis cantik dengan rambut panjang terurai nya.

 "Aduh, gue merasa Jomblo" ucap Bima menyindir Vina dan Angga.

Tanpa mereka sadar di depan sana Lenna  sedang mematung melihat dimana Vina sedang memegang pipi Angga yang memar dan mengobatinya.

Sakit itu yang dirasakan Lenna sekarang, "Kara kita balik yuk, sepertinya aku telat?" Ucap Lenna dengan senyum manis nya dan ingin berlalu pergi dari sana.

"Loh, tadi mau ketemu Angga?" Ucap Kara dan menoleh ke arah mata Lenna melihat dan mengerti keadaan sekarang,
"lo duluan aja Len, gue mau ketemu Regan!" Ucap Kara berbohong.

"Baiklah, aku duluan ya!" Ucap Lenna tersenyum dan meninggalkan Kara.

"Lo bisa tersenyum, tapi gue tau perasaan lo?" Ucap Kara di dalam hati dan menghampiri keenam orang di depan nya.

"Regan coba lihat di depan ada siapa?" Ucap Bagas menyenggol bahu Regan.

Regan langsung melihat ke arah yang di tunjuk Bagas, matanya membulat sepeti nya akan ada perang Dunia ke lima, "Duh, gimana ni Kara pasti marah gue ikut tawuran tadi?" ucap Regan meminta bantuan ke Bagas.

  "Terima aja bro, kalimat pedas nya!" Ucap Bagas tertawa, teman susah malah di ketawain, dasar teman laknat.

Kara menatap sinis ke arah Regan dan berlalu pergi menghampiri Vina dan Angga.

Plakkk.....

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Vina dan membuat yang di tampar meringis.

"Ini hadiah buat lo yang sudah berani nyakitin hati sahabat gue!" Ucap Kara tegas sambil menarik kerah baju Vina.

Semua yang di sana langsung diam mematung melihat perbuatan Kara, sebab Kara yang terkenal anggun dan imut hilang seperti di telan bumi.

"Apa apaan, lo hah!" Ucap Angga membentak Kara dan ingin mendorongnya.

Tapi terhalang oleh Regan yang berdiri di depan Kara, "kita memang teman, tapi gue gak anggap lo teman kalau lo berani nyakitin cewek!" Tegas Regan.

Angga yang melihat itu hanya diam tak bersuara, "gue gak akan nyakitin dia, kalo dia gak nyakitin Vina!" Tegas Angga balik, ada suasana haredang uhuy.

"Lo gak sadar, lo ngelindungi cewek ini! Tapi lo buat luka hati seseorang yang benar benar menyayangi lo, dan lo tau siapa orang nya? Dia adalah pacar lo sendiri Lenna!" Tegas Kara kepada Angga.

"Dan gue sebagai sahabat nya gak rela sahabat gue disakiti sama cowok kayak lo! Kalau lo gak serius? Tinggalkan Lenna!" Ucap Kara lalu pergi dari sana.

Angga yang mendengar ucapan Kara hanya bisa mematung di tempat tanpa berkata apa apa, dan berlalu pergi meninggalkan tempat itu tanpa memandang temannya yang bertanya tanya.

"Regan, cewek lo ternyata ganas juga yah! Takut gue lihat nya, baik baik lo di jadikan sambel terasi?" ucap Bagas memperingati.

Sejujurnya Regan juga panik tadi kenapa kelakuan Kara bisa berubah seperti itu, dan satu lagi yang di tandai Regan jangan pernah membangunkan singa betina bisa mari diterkam.


***
Hayok seru gak? Komen dong kalau kurang nanti othour ngehayal lebih tinggi wkk😂
Sampai jumpa lagi jangan pindah haluan dari Angga yah😊
Aku bakal up 1 minggu 3 kali hari tergantung aku😂

Angga Dirgantara [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang