"Lenna, bangun dong! Jangan tidur terus nanti kalau lo mati gimana? Gua kan gak punya sahabat polos kayak lo!" Ujar Kara sambil terisak.
kletaakkkkk......
"Kalau ngomong suka sembarangan yah lo!" Marah Laskar menjitak kepala Kara pelan."Awwww, sakit bambang! Gua panggil kan rempeyek baru tau rasa!" Ujar Kara mengancam.
"Rempeyek? paling gua gigit udah hancur!" Ucap Laskar meremehkan, padahal Laskar gak tau siapa rempeyek, tau ah bodoamat.
"Wah sekate kate lo, gitu gitu my baby honey gua!" Teriak Kara, untung UKS keadaannya sedang sepi, emang dasar yah Kara merecon.
"Lebay lo!" Jutek Laskar.
"Wah lohh...! Oke gua gak bisa di giniin! Huaaaa Regan..., pacar lo yang cantik ini di bilang lebay sama jangkar!" Teriak Kara belari keluar UKS mencari keberadaan Regan.
Laskar hanya memijit kepala nya, "sumpah demi apapun baru kali ini gua temu cewek gesrek kayak dia!" Bicara Laskar sendiri.
Laskar memperhatikan setiap sudut wajah Lenna, kelihatan sangat damai dan itu adalah candu Laskar sekarang, Laskar mengelus kepala Lenna yang terbalut dengan perban, "pasti sakit? Kenapa lo mau sih sama Angga yang gak pernah menghargai keberadaan lo!" Ujar Laskar ke Lenna yang sedang tertidur.
Laskar tanpa sengaja melihat tangan Lenna yang terlihat biru bekas cekraman, "maaf kan gua Len, gara gara keluarga gua lo ikut imbasnya!" Ucap Laskar lirih.
Lenna mengerjapkan matanya rasanya sangat susah dibuka, kepalanya terasa sangat sakit sekarang, matanya sempurna terbuka dan menampakkan Laskar yang sedang memegang tangannya.
"Laskar kamu ngapain disini?" Ujar Lenna bertanya, dan sontak membuat Laskar terkejut, seingat Lenna hanya ada Angga yang membawa nya kesini.
"Kamu yang bawa aku kesini?" ujar Lenna kembali bertanya.
"Menurut lo?" Ujar Laskar jutek.
"Kamu yah! Aku kira Angga yang membawa aku kesini!" Lirih Lenna.
Kalau aja Lenna tau yang membawa nya kesini adalah Angga, dengan raut wajah panik nya mengendong Lenna dari gerbang sekolah sampai UKS dan itu bukan jarak yang dekat. tak peduli dengan tatap mata para murid yang terlihat kagum dan bahkan hiri kepada Lenna.
"Woiii ngelamun aja lo, kerasukan baru tau rasa! Gua dengar dengar yah di UKS ini ada..." ujar Laskar sengaja memotong perkataan nya.
"Gak usah macam macam deh Las!" Marah Lenna.
"Hahaaa, ternyata lo gemes juga kalau lagi takut!" Ujar Laskar tertawa sambil mengacak rambut Lenna.
"Laskar kepala gua sakit!" Marah Lenna.
"Ups gua sengaja, biar lo lupa ingatan!" Ucap Laskar mengejek, padahal ada bagus juga Lenna lupa ingatan, biar gak dekat dekat sama kulkas berjalan.
"Tega banget! Tau ah, aku mau ke kelas!" Ngambek Lenna sambil berdiri dan sialnya kepalanya merasa pusing dan hasil nya terjatuh namun di tahan oleh Laskar."Modus kamu yah? Sana lepasin aku!" Jutek Lenna.
"Siapa yang modus? jalan aja sendiri kalau bisa, dasar lemah!" Ketus Laskar, enak aja di bilang modus dasar cewek aneh.
"Sudah sono!" Ucap Lenna jutek dan meninggal kan Laskar dengan langkah yang tak beraturan.
"Dasar keras kepala!" Ujar Laskar, dan memboyong Lenna.
"Eh eh, mau ngapain!" Ujar Lenna namun tak di hiraukan.
"Cerewet! Nanti kalau lo jalan sendiri oleng mau lo masuk parit!" Marah Laskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angga Dirgantara [on Going]
Dla nastolatków[Follow sebelum membaca] "Ga lo kenapa? Dari tadi gue liat muka ditekuk terus, kayak monkey tetangga gue yang sering curi pisang emak gue!" Ucap Bagas bertanya, itu bertanya atau curhat bang. Angga melirik sinis ke arah Bagas, enak aja muka genteng...