13. Lenna Terluka

10 3 0
                                    

  Mentari pagi menembus jendela kamar seseorang, hingga membuat orang tersebut  merasa terganggu lalu membuka matanya.

   Keadaan pagi ini memang terlihat sangat sejuk, burung burung berkicauan membuat suasana terlihat tenang tapi tidak dengan perasaan Lenna sekarang.

   Dengan mata sembab nya Lenna berjalan ke arah jendela dan mengambil benda pipih yang tergeletak di atas meja, jangan ditanya semalam Angga sangat marah dengan Lenna bahkan pagi ini gak ada notif satu pun dari Angga, sebenarnya apa hubungan Angga dan Laskar hingga Angga semarah itu? pertanyaan itu selalu di benak Lenna.

   Dengan Langkah gontai Lenna berjalan ke arah kamar mandi setidaknya menghilangkan stress sesaat, ini bukan kali pertama nya Lenna di acuhkan Angga bisa di bilang Lenna sudah kebal dengan sikap cuek Angga.

   disisi lain Angga masih terlelap, dengan keadaan kamar yang bisa di bilang seperti kapal pecah sebab malam tadi Angga melampiaskan amarah nya dengan benda-benda di kamar nya.

   Drett....

   Drett....

   Drett...

   "Berisik banget sih!" ujar Angga mengambil HP nya.

   "Bos lo dimana? cepat ke SEMANSA pasukan Pasgar mau nyerang kita, mereka melanggar aturan!" isi chat yang di baca Angga, siapa lagi yang kirim kalau bukan Regan si rempeyek.

   "Shitt..., apa apan mereka!" geram Angga dengan wajahnya yang mengeras tanpa ekspresi.

   Lenna belari mencari angkot pukul telah menunjukkan angka delapan, Lenna tau kalau gerbang sekolah sudah tutup dan satu lagi hari ini pelajaran pak Winto membuat Lenna makin panik.

   Untung nya ada angkot yang masih kosong,  Lenna langsung belari menuju angkot tersebut mudah mudahan pak Winto belum masuk kelas.

   Cithhhh...

Angkot tiba-tiba terhenti membuat semua orang yang berada di dalam tersentak.

  "Hati-hati dong pak!" ucap salah satu penumpang.

  "Maaf buk, di depan ada anak sekolah yang berkumpul sambil membawa senjata masing-masing!" ucap pak supir, dan membuat Lenna penasaran.

   Lenna turun dari angkot dan melihat ke depan tempat di mana banyak siswa yang membawa sejata, contohnya balok, rantai dan juga besi, sebentar Lenna memperhatikan jaket yang di kenakan salat satu pasukan tersebut, Logo Abstrak.

   Mata Lenna menyusuri dan menangkap sosok Regan, Elang, Niko, Bima dan Bagas untung nya disana tidak ada sosok yang di cari Lenna, Lenna berbalik dan berencana untuk menaiki angkot kembali.

   "Pengecut! sebelum kalian menginjak SEMANSA, gua pastikan kalian jadi bangkai!!" Teriak seseorang dan berhasil membuat langkah Lenna terhenti dan menghadap ke arah asal teriakan tersebut, dan berhasil membuat wajah Lenna berubah panik.

   "Gak usah mimpi lo!!" Teriak Alex pemimpin pasukan Pasgar.

  "Wah nantang dia bos! Mau kita jadikan rempeyek kayak nya!" Ujar Regan, si juragan rempeyek.

  "Hadeh cepat bos, gua ada ulangan matematika ni!" Ujar Niko panik, prinsip Niko boleh nakal tapi tugas sekolah jangan bolong.

  "Kutu buku lo!" Remeh lawan, sambil tertawa.

  "Wah sekate kate lo ya, Gas pegang buku gua! Awas lo nyontek!" Tegas Niko menuju ke arah lawan, ini adalah pertunjukan langka dimana Niko yang mimpin duluan biasanya Niko paling malas mengotori tangannya dengan hal gak penting.

Angga Dirgantara [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang