Bagian pertama

837 73 50
                                    

"Dilaporkan hari ini ditemukan kembali potongan tubuh mayat yang sudah membusuk di bawah jembatan dan saat ini polisi masih mencari siapa pelaku dari kejadian ini"

"Pembunuhan lagi?"
Gumam Eunha pelan.

"Hmm....dari bulan lalu, pembunuhan terus berlanjut sampai sekarang."
Balas Umji sambil memakan buah apel.

KLEK!!

Mereka tersentak saat lampu rumah tiba-tiba saja padam dan terdengar suara langkah kaki dari luar.

"Cepat sembunyi!"
Ucap Eunha dan langsung menarik tangan Umji untuk menuju kamar mereka.

Selalu saja seperti ini saat malam hari.

Mereka selalu merasa diawasi oleh orang asing.....

Tapi entah berniat jahat atau baik? Itu tidak ada yang tau.

****

TOK!! TOK!! TOK!!!

Eunha dan Umji terbangun saat mendengar pintu rumah mereka diketuk dengan sangat keras. Bahkan mereka bisa mendengar suara teriakan dan pekikan orang-orang dari dalam. Apa yang terjadi?

"Sebentar!"

Ceklek!

"Kalian harus ikut gue! Kalian udah gak aman!"
Ucap Lelaki yang menggedor pintu rumah mereka tadi dengan panik.

"Gak aman dari ap-

Umji refleks menghentikan ucapannya saat melihat kekacauan yang sangat parah di depan matanya.

Gedung-gedung rubuh, darah yang menghiasi jalanan, orang-orang berlarian seperti orang gila dan mementingkan diri mereka sendiri, suara teriakan yang terdengar sangat menyakitkan, serta ledakan besar juga api dimana-mana.

"AYOK CEPET!!!"
Ucap lekaki itu dan langsung menarik tangan kedua gadis itu dengan paksa.

Mereka terus berlari sambil berusaha menghindari orang-orang yang terlihat seperti telah terkena infeksi virus berbahaya. Ada apa dengan kota ini? Mengapa semua kekacauan ini bisa terjadi?

"AAA!"
Pekik Eunha refleks saat jaketnya tiba-tiba digigit oleh orang yang keadaannya seperti zombie.

Lelaki yang menarik tangan mereka tadi langsung menendang zombie itu kuat dan menarik kembali kedua gadis itu dengan keras. Itu membuat jaket yang dipakai Eunha tadi terlepas dan jatuh.

Mata mereka membulat saat ada segerombolan zombie lari mengarah pada mereka bertiga dan itu juga membuat ketiganya refleks berpencar ke arah yang berbeda.

Eunha mempercepat langkahnya dengan nafas yang sudah tidak beraturan.

"AARRRKKKK!!!"

"AAARGKHHHHH!!!"

"AAAARKHGGGHHH!!!"

BRUKH!!!

Dia refleks saja terjatuh saat merasa tersandung sesuatu dan menyebabkan kakinya tertusuk pisau yang ada di sana juga kepalanya yang terbentur kuat hingga mengeluarkan darah.

"AAAAAAAA!!!!"

Dirinya langsung berteriak terkejut saat melihat apa yang membuatnya tersandung tadi adalah mayat yang sudah membusuk dengan keadaan kepala yang lepas dari tempatnya, bahkan organ-organ dalamnya meleber keluar sehingga membuatnya mual seketika.

"Akhh sakit...."
Ucapnya pelan dengan kesakitan sambil memegang kakinya dan nafasnya tercekat saat para gerombolan zombie itu kembali datang ke arahnya.

Apa hari ini adalah hari terakhirnya di dunia? Kalau begitu-

Tiba-tiba saja tubuh Eunha dibawa dengan sangat cepat entah kemana dan bahkan tidak sempat melihat wajah orang yang membawanya, karena pandangannya sudah menggelap.

We Are Different From The Others Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang