Bagian kedua puluh dua

179 18 13
                                    

Jungkook berjalan menyusuri gedung yang sangat besar ini untuk mencari jalan keluar. Semakin hari, kondisi semakin memburuk. Bahkan untuk menggerakkan anggota tubuhnya sudah terasa sedikit sulit.

"Itu Jungkook!!"

Shit!!

Dia berlari kencang untuk menghindari orang-orang yang mengejarnya dengan senjata di tangan mereka. Jujur saja tubuhnya sudah sangat sakit sekali, tapi dia gak mau mati gak berguna disini.

Brak!
Pintu terbuka dengan kasar setelah dia memilih ruangan secara asal dan menguncinya sebelum orang-orang itu menyadarinya.

"Hah...hah...."
Jungkook mengatur nafasnya sambil menunduk.

Kepalanya mendongkak saat telinganya mendengar suara nyanyian perempuan. Terdengar sangat menggoda dan sensual. Dia gak bodoh dengan tidak mengetahui itu suara siapa. Mereka Siren–yang sekarang mencoba menghasutnya untuk berkhianat pada Lionaxar.

"Jungkook...k-kamu bisa d-dengar...aku?"

Jungkook tersentak saat suara putus-putus dan tidak jelas memenuhi indra pendengarannya. Dia mengernyit dalam dipenuhi kebingungan karena suara itu.....

Seperti suara Eunha.

"Lo coba komunikasi dengan gue?"
Tanya Jungkook pelan, berusaha mencari tau.

"Y-ya...kamu...g-gak...papa?"

"Hah? Suara lo gak jelas ha."
Tanya Jungkook lagi dan mencoba memahami sendiri suara tidak jelas itu. Mungkin Eunha bertanya kondisinya?

"Gue gak papa."
Respon Jungkook setelah beberapa detik.

"K-kook....bertahanlah....

"Hmm. Lo belum bisa keluar ha?"
Ucap Jungkook yang sudah mengetahui kalau Eunha berada di alam lain. Sudah lama dia menyadari hal ini, karena Eunha yang sekarang berada di dunia seakan memiliki sorot mata yang gelap. Itulah mengapa dia berusaha sedikit menjaga jarak dengan "Eunha palsu".

Dia juga tau kalau "Eunha palsu" menyukainya. Itulah alasannya "Eunha asli" bisa terjebak lama disana.

"B-belum...a-aku....bersama J-Jungwon..."

Deg!

"Jungwon?!"
Ucap Jungkook kaget. Gimana bisa vampire halilintar itu ikut terjebak disana?!!

"K-kook...pokoknya....aku ha-harap kamu bertahan....kami akan b-berusaha keluar....lindungi Lionaxar..."

Setelah itu, Jungkook gak bisa mendengar suara Eunha. Dia tau pasti sangat sulit berkomunikasi dari dunia mimpi ke dunianya sekarang. Eunha cukup kuat untuk itu.

Jungkook berjalan ke depan–mengikuti nyayian Siren yang seperti sudah menanti kedatangannya. Tapi disana dia melihat seseorang berjubah hitam sedang menaruh sesuatu di atas meja.

"Simpan baik-baik. Takdirmu ditentukan oleh kunci ini."
Ucap Seseorang berjubah hitam tersebut.

Keningnya kembali mengernyit saat melihat benda di atas meja itu adalah kotak yang berisi kunci. Dia sangat familiar dengan ini–bukankah kotak ini sudah disimpan sangat baik oleh kelompoknya? Kenapa ada disini?

"Kunci ini untuk apa?"

"Kau akan tau nanti."

"Kap-
Jungkook mengehela nafas kasar saat orang misterius itu menghilang dalam sekejap mata. Kenapa hidupnya tidak jauh dari teka-teki?? Emang dia mainan?! Seenaknya takdir mempermainkannya!

We Are Different From The Others Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang