Bagian ketujuh

222 40 20
                                    

"Kak Eunha."

"Hm?"

"Kakak kenapa berantem dengan Jungkook?"
Tanya Umji dengan wajah lugu.

"Cuman masalah sepele kok, gak usah khawatir."
Jawab Eunha sambil tersenyum paksa.

"Masalah sepele tapi kok sampe nangis-nangis dan nampar Jungkook gitu?"
Tanya Umji curiga dan membuat Eunha gak bisa mengelak lagi.

"Oh gitu..."
Ucap Umji sambil ngangguk saat kakaknya selesai menceritakan semuanya.

"Kamu biasa aja? Gak sakit hati gitu?"

"Kan kenyataan kak."

"Uhuk!uhuk!"

Mendengar jawaban polos adeknya, bikin Eunha yang lagi minum langsung keselek sampe batuk-batuk.

"Ya ampun! Kakak gak papa?! Kok bisa sampe keselek?!"
Ucap Umji panik dan memberikan air minumnya pada kak Eunha.

"Kamu beneran biasa aja gitu?!"
Tanya Eunha heran.

"Jungkook kan kalo ngomong emang langsung asal ceplos aja, jadi gak usah dimasukin ke hati. Memang keterlaluan sih tapi kita juga harus ngerti posisi dia gimana. Saat itu keadaan lagi panik dan pernyataan kakak mungkin gak bisa buat dia mikir panjang. Gak ada yang salah dari pertengkaran tadi."
Jawab Umji lembut.

"Jadi! Kalian itu harus memaafkan biar damai! Kalo kedua belah pihak lebih mengedepankan ego dan perasaan masing-masing–ya kapan dan gimana bisa baikan? Mau musuhan terus dengan dia? Gak enak loh nyimpen dendam ke orang."
Lanjut Umji sambil senyum dan membuat Eunha terdiam dengan pikiran berkecamuk–karena omongan Umji ada benernya juga.

"Terus kakak harus minta maaf duluan?"
Tanya Eunha sambil merengut dan Umji mengangguk.

"Dia kan orangnya tsundere dan gengsian, mana mau minta maaf duluan kak. Jadi mau gak mau kakak yang harus ngalah."
Jawab Umji menyatakan pendapat.

"Dasar gak gentle!"
Ucap Eunha pelan dengan kesal sambil menatap Jungkook yang lagi membuat api.

"Kenapa lu liat-liat?!!"
Tanya Jungkook ngegas pas nyadar kalo dia diliatin.

"Aku punya mata! Bebas mau liat kemana aja!"

"Terus kenapa nengoknya kesini?! Kayak gak ada tempat lain aja lu!"

"Emang kenapa?! Hutan ini punya kamu?!"

Mereka yang liat pertengkaran Eunha dan Jungkook yang gak ada habisnya langsung nepuk jidat pelan.

"Berantem mulu anjir! Mereka yang adu bacot gue yang capek! Gak pegel emang congor mereka yak?!"
Gerutuk Sunoo lelah.

"Elu juga jangan ngejulid mulu! Capek kuping gue dengernya!"
Balas Jay kesel.

****

"ANJIR!!ANJIR!! WOY TOLONG WOY!!!!"

"HEH!! HEH!!! STOP!! LU NGAPAIN?!!"

"ANGKAT!! ANGKAT!!"

"TOLOL GAK USAH DIPELIHARA!!"

Suasana kembali panas dan mencekam saat Jungwon dan Ni-Ki tiba-tiba bertengkar hebat di salah satu halaman di hutan.

Masalah Jungkook dan Eunha aja belum beres terus sekarang ditambah Jungwon sama Ni-Ki–hari ini kenapa orang-orang pada sensi semua sih?!! Bukannya tenang untuk mikirin rencana untuk kedepannya malah berantem mulu!

Ledakan mematikan dari halilintar Jungwon dan kuatnya angin yang dikeluarkan oleh Ni-Ki benar-benar membuat mereka kesusahan untuk memisahkan kedua vampire itu.

We Are Different From The Others Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang