Bagian kedua puluh

185 25 16
                                    

Bulan Purnama sudah lewat dan di pagi ini, mereka masih dalam kondisi panik karena Eunha tidak kunjung membaik. Apa yang dilakukan mereka terhadap perempuan ini?

"Ha buka mata lo! Jangan ditutup!"

Nafas Eunha masih tidak normal dan tubuhnya bergetar hebat–bahkan air mata serta isakannya tidak berhenti keluar. Suhu tubuhnya juga dingin.

Heeseung kembali mengambil oxycan portable dan membantu Eunha untuk memakainya. Tapi itu tidak membantu banyak.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, tapi dia tidak berani bertindak seperti itu karena dirinya laki-laki. Tidak ada perempuan disini.

Nicholas mengambil tisu dan mengusap air mata Eunha yang sedari tadi tidak berhenti mengalir.

Dan yang lain sibuk menggosok tangan serta kaki Eunha agar suhu tubuhnya bisa naik.

Jungkook datang dari suatu arah dan mengernyit saat melihat teman-temannya seperti sangat panik, bahkan ada yang tidak berhenti bolak-balik mengambil sesuatu.

"Kook!! Eunha kembali dipengaruhi oleh mereka! Dia sekarang seakan mau mati!"
Ucap Ni-Ki cemas setelah berlari menghampiri Jungkook.

Tapi lo gak papa kan semalem?! Maaf gue gak sempet bantuin lo."
Lanjut Ni-Ki yang mengkhawatirkan kondisi Jungkook.

Jungkook gak menjawab perkataan Ni-Ki dan malah memusatkan perhatiannya ke arah lelaki yang sedang duduk terikat di kursi. Itu Jake kan?

"Nik!! Bantuin gue anjing! Malah kabur lu!"
Ucap Taehyun kesal dan Ni-Ki langsung meninggalkan Jungkook.

"Hey man."
Sapa Jake dengan senyum khasnya.

"Lo yang buat dia kayak gitu?"
Tanya Jungkook dingin.

"Well, bukan gue sih."

"Elise?"

Jungkook semakin geram saat Jake mengangguk dengan raut angkuh. Bukankah dia sudah diperingatkan?

"Kalian beneran cari gara-gara gue gue hm??"
Tanya Jungkook menahan emosi.

"Lo yang mengajukan sendiri untuk perang kan?"
Tanya Jake balik.

"Licik! Dengan melumpuhkan satu persatu penyerang utama Lionaxar, supaya kalian menang kan? Kenapa? Takut kalah saing? Makanya berbuat curang?"
Ucap Jungkook yang sudah menangkap maksud Jake yang bahkan tidak memberikan kode apapun. Kecerdasan dan kepekaan orang ini tidak bisa dianggap remeh.

Grep!

"Suruh dia berhenti atau lo mati di tangan gue sekarang."
Ancam Jungkook sambil memegang kursi yang diduduki oleh Jake dan matanya yang menatap tajam tepat ke arah mata orang di depannya.

Inget Jake, gue gak pernah main-main dengan omongan gue."
Lanjut Jungkook dengan suara rendah.

"Gimana kalau gue balas dendam?"
Tanya Jungwon yang tiba-tiba datang dengan senyum miringnya dan menatap hina ke arah Jake.

"Kan disana gue disiksa mati-matian tuh! Sampe potensi gue sempet hilang dalam beberapa waktu–sekarang gantian ya. Gak adil dong kalo gue sama Kei doang."

"AGKHH!!!"

"Duh lemah amat lu! Di sentuh dikit juga! Katanya mau hancurin Lionaxar? Gini doang mah udah keliatan cupunya!"
Ucap Jungwon heran melihat Jake mengerang keras saat dirinya menyentuh bahu lelaki itu.

We Are Different From The Others Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang