[11] - Change

1.7K 271 23
                                    

Votement ya gais^^

AUTHOR POV

.

Dahyun bisa merasakan aura mencekam yang teramat mendalam sekarang. Ya, saat ini ia dan Jaehyun sedang makan malam dirumah keluarganya Jaehyun.

Entah kenapa Dahyun bisa merasakan jika suami yang kerap kali menyiksanya itu terlihat begitu ketakutan sekarang.

"Maaf tidak memberitahumu sebelum pernikahan tentang gangguan jiwa yang dialami putra kami" utar ayahnya Jaehyun.

Entah Dahyun harus bereaksi apa sekarang, ia hanya mengangguk canggung lalu memperhatikan Jaehyun disebelahnya.

"Karena kau sudah tau, tolong pastikan bocah ini meminum obat nya, kepribadian nya yang lain sangat kasar dan pembangkang" kali ini, satu satunya pria renta disana yang bersuara, ah atau bisa disebut sebuah titahan.

"Aku tidak punya penyakit jiwa Appa"

"Jae, Eomma ingin kau cepat sembuh dan menjalani kehidupan normal, tolong jangan buat penolakan yang makin membebankan dirimu" Lee Young Ae langsung memegang tangan putranya itu, ia merasa dunia terlalu tak adil padanya. Setelah saudara kembar Jaehyun meninggal, lalu Jaehyun malah memiliki gangguan kepribadian jiwa yang sangat kentara, semua usaha untuk membuat Jaehyun sembuh seakan sia-sia saja .

"Ayo kita pulang, ini sudah larut" ajak Jaehyun, ia sedikit menarik paksa tangan Dahyun.

"Kami izin pulang" Jaehyun mengatakan itu serasa memasang senyuman palsunya, lalu langsung menyeret tangan Dahyun untuk mengikutinya.

Semua pelayan disana langsung memberi hormat selagi Jaehyun dan Dahyun keluar dari sana .

Salah satu supir disana langsung membuka pintu mobil untuk mempersilahkan Jaehyun dan Dahyun masuk.

Karena Jaehyun dan Dahyun dijemput oleh mobil keluarga Jung, jadi saat pulang mereka pun diantar lagi.

Hening, Dahyun tak berani bersuara untuk saat ini. Ia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana tertekannya Jaehyun saat konsultasi kepada Psikiater tadi. Jaehyun terus mengatakan jika ia tidak memiliki kepribadian ganda. Tapi kenapa kepribadian Jaehyun sebelumnya begitu kontras .

•O•

Setelah sampai ke rumah, tanpa bicara apapun lagi Jaehyun langsung masuk saja ke kemarnya, Wonwoo yang sedang menonton tv di ruang tengah bahkan sedikit tersentak karena bunyi dentuman pintu yang dibanting Jaehyun.

"Cih, apa dia sudah berubah menjadi kasar lagi sekarang." gumam Wonwoo pelan.

Dahyun menghela nafas berusaha memaklumi sikap Jaehyun sekarang, ia lalu duduk disebelah Wonwoo , melepas tas dan cardigan yang dipakainya, "Kau sudah makan?" tanya Dahyun tanpa ragu, hubungannya dan Wonwoo sudah cukup membaik beberapa hari ini.

"Kukira kau tidak peduli bahkan ketika aku mati kelaparan" dengus Wonwoo tanpa menoleh, ia masih berfokus pada tontonannya.

"Wonwoo" Panggil Dahyun.

"Wae?"

"Kau marah padaku ya?"

Saat itu juga akhirnya Wonwoo menoleh , "Eoh, kenapa masih bertanya? Kau pilih kasih Dahyun! Kau memastikan Jaehyun mandi air hangat sedangkan aku tidak. Terkadang kau memasak bubur tak berasa yang membuatku mual saat melihatnya, ingatlah suamimu bukan hanya Jaehyun, tapi aku juga" keluar sudah kata-kata yang Wonwoo tahan belakangan ini.

My Life(JJH×KDH×JWW) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang