Keesokkan harinya...
Riku terbangun karena cahaya mentari pagi masuk kedalam kamarnya. Riku yang masih setengah terbangun berjalan menuju kamar mandi dan ia langsung mencuci mukanya.
Setelah itu Riku pun mandi, seusai mandi dia mencari letak lensa kontaknya. Saat menemukannya, Riku langsung memakainya dan kemudian memakai wignya.
Saat selesai, Riku keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan yang jaraknya tak jauh dari kamarnya.
Entah apa yang ada dipikirannya, Riku berjalan ke ruang makan dengan lesu. Saat ia tiba dimeja makan, ia melihat Tsuki dan Sakura sudah ada dimeja makan.
"Ohayou ne Riku, tumben kau tidur di istana?" Sapa Tsuki.
"Ohayou mou, tidak apa hanya ingin mendinginkan kepala. Lagipula, ada beberapa berkas yang masih ada disini." Jawab Riku dengan lesu. Menyadari ada yang aneh dengan cucunya, Sakura mendekat.
"Riku-kun, apa ada masalah?" Tanya Sakura sambil membelai rambut Riku lembut.
"Daijobu ne, hanya mengingat kata kata yang muncul dibuku." Tsuki yang mengerti langsung mendekat dan memeluk Riku. Sakura yang masih tak faham hanya bisa membelai lembut rambut Riku.
"Jangan terlalu difikirkan. Yang terpenting, kau fokus dengan apa yang kau lakukan sekarang. Untuk soal semalam, kita bisa urus nanti." Kata Tsuki sambil mengelus punggung Riku.
"Aku rindu Otou-san dan Okaa-san." Ucap Riku lalu ia menangis dalam pelukan Tsuki. Melihat Riku menangis, Sakura juga ikut dalam pelukan tersebut. Butuh waktu lama agar Riku bisa tenang.
"Riku-kun, kau bisa menemuinya saat kau tak ada job kan?" Tanya Sakura.
"Terkadang saat pulang hanya Hikari yang ada dirumah karena Otou-san dan Okaa-san keluar kota." Jawab Riku lesu.
"Tak apa, lagipula kau masih bisa menelpon mereka kan?" Hibur Tsuki dan tak lama kemudian Riku tersenyum kecil.
"Sou desu ne. Ayo kita makan, keburu dingin." Ucap Riku yang kembali bersemangat. Tsuki dan Sakura bersyukur kalau cucu mereka kembali ceria seperti biasa.
Mereka pun makan dengan tenang. Seusai makan mereka berkumpul diruang singgasana.
"Riku, bagaimana kalau kau bergabung dengan organisasi pemburu vampire?" Saran Tsuki. Riku mengerutkan alisnya.
"Memang apa manfaatnya?" Tanya Riku sambil memiringkan kepala.
"Dengan kau tergabung dengan organisasi tersebut. Kita bisa mendapatkan informasi tentang Kujo lebih cepat karena secara tidak langsung yang bergabung dengan organisasi tersebut akan berurusan dengan para vampire." Jelas Sakura.
"Bisa aku memikirkannya dulu?" Tanya Riku. Tsuki dan Sakura mengangguk.
"Ou-sama, Seth-sama dan juga Nagi-sama ingin bertemu dengan anda." Ucap salah satu prajurit.
"Suruh mereka kemari." Kata Riku tegas. Prajurit tersebut tunduk dan kemudian berbalik. Tak lama kemudian Seth dan juga Nagi masuk dalam ruang singgasana.
"Salam Ou-sama." Ucap Seth dan juga Nagi.
"Tak perlu normal Nagi, Seth-nii. Ada apa kalian kemari?" Tanya Riku tak lupa dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Kami hanya ingin berkujung. Kebetulan Nii-sama sedang ada urusan dengan Osaka Soushi jadi sekalian mampir kemari." Ucap Nagi.
"Souka Riku-kun, omedetto ne. Kau sangat terkenal bahkan sampai ke Northmare." Kata Seth.
"Arigato ne Seth-nii.^^" Ucap Riku. Lalu Riku melihat jam tangannya dan jarumnya sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
"Minna aku pergi kerja dulu ya. Kebetulan ada job siang ini." Kata Riku dan dia pergi begitu saja. Setelah kepergian Riku, raut wajah orang berubah menjadi serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Do It | IDOLISH7 FanFict ( Complete )
FanfictionStatus: Selesai (tahap adaptasi) Mereka kira aku adalah orang yang ceroboh, polos dan mungkin bodoh. Tapi itu semua hanya rekayasa agar para musuh tak mengenaliku.-??? Nanase Riku seorang center dari idol terkenal yaitu Idolish7. Ia adalah seorang...