✨Chapter 9✨

566 62 8
                                    

Riku masih memikirkan kalimat yang diucapkan oleh Sakura. Rei yang memperhatikan pun sempat kaget, tapi setelah berfikir lagi ia langsung memahami apa yang mereka maksud.

"Tunggu jadi, orang yang cerminan diriku itu adalah Erin?" Tanya Riku tak percaya. Mereka semua mengangguk termasuk Rei.

"Entah kenapa aku merasa ada yang aneh." Gumam Riku.

"Aneh bagaimana Riku-sama?" Tanya Rei.

"Aku merasa seperti ada yang menemaniku tapi auranya bukan manusia." Jawab Riku.

"Sudah ku duga kau menyadari keberadaanku Riku." Mereka semua terkejut akan apa yang muncul dihadapan mereka terutama Riku.

"Kamu siapa?" Tanya Riku polos.

"Astaga, kalian ternyata lupa akan diriku. Tentu saja ini aku, ajudan kerajaan Lama dan raja kerajaan sunshine, Erin." Semua orang terkejut apa yang dikatakan oleh Erin.

"Tunggu, jadi kau Erin?" Tanya Riku dan Erin mengangguk.

"Kau mirip denganku hanya saja warna matamu kenapa berbeda?"-Riku.

"Awalnya mataku tidak seperti ini. Tapi setelah aku menjabat sebagai raja, warna mataku berubah menjadi kuning keemasan." Jelas Erin dan mereka hanya bisa mengangguk.

"Erin, aku ingin menanyakan sesuatu." Kata Riku.

"Apapun Riku. Akan aku jawab." Ucap Erin dengan senyuman.

"Bagaimana awalnya kau menjadi raja?" Tanya Riku.

"Baiklah akan aku ceritakan tapi sebelum itu mungkin ini akan menjadi kisah yang panjang jadi nyamankan posisi kalian dahulu." Jawab Erin lalu mereka semua memposisikan diri senyaman mungkin.

"Dahulu, sebelum aku tahu bahwa aku adalah seorang ajudan raja Orion dari kerajaan Lama. Awalnya setelah Orion naik tahta semuanya berjalan mulus. Tapi masalah tiba tiba saja datang." Erin menarik nafas dan menghembuskannya.

"Disebelah barat kerajaan Lama ada sebuah hutan yang dahulu kabarnya sangatlah suci karena tak pernah ada yang mendekati maupun memasuki hutan tersebut, itulah hutan suci. Wilayah tersebut kabarnya akan diserang oleh makhluk dunia lain dan saat kami menerima kabar tersebut, sebagian besar prajurit Lama berada di wilayah timur."-Erin.

"Kami memutuskan untuk pergi dengan prajurit yang masih ada di istana. Sesampainya disana, kami melihat hamparan hutan yang rimbun dan damai. Musuh pun datang, awalnya kami bercekcok tapi karena mereka sudah terlalu geram, akhirnya pertempuran pun tak dapat terelakkan." Erin menahan air matanya agar tidak keluar. Riku yang berada disampingnya menggenggam tangan Erin dan tersenyum seolah mengatakan 'Daijobu.'

"Prajurit kami sudah tak tersisa begitu juga lawan. Saat itu yang tersisa hanya aku, Orion dan pimpinan musuh. Kami bertarung hingga pimpinan mereka tumbang, tapi ternyata dia menyiapkan rencana untuk membunuhku. Tiba tiba saat aku sedang mengatur nafas, ada sebuah tombak yang muncuk dari belakangku. Aku kira aku akan mati saat itu, tapi ternyata Orionlah yang mati karena menjadikan dirinya tameng." Erin tak kuasa menahan tangisnya saat mengingat kejadian dimana ia harus merelakan seseorang yang begitu penting baginya. Riku reflek memeluk Erin dan berkata menangislah.

Erin seketika menangis mengeluarkan semua perasaan yang ia pendam. Butuh waktu lama agar Erin tenang kembali, kemudian ia melanjutkan cerita yang baru saja ia jeda.

"Orion saat itu berkata kepada ku 'Larilah masuk kehutan suci dan bawalah perdamaian untuk dunia ini, Erin.' setelah itu ia menghembuskan nafas terakhirnya. Aku sangat terpukul saat itu dan kemudian aku memasuki hutan suci tersebut. Saat memasuki hutan tersebut ternyata aku disambut oleh hewan hewan yang berada di hutan itu." Lanjut Erin. Mereka masih menyimak apa yang Erin ceritakan.

I Can Do It | IDOLISH7 FanFict ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang