✨Chapter 5✨

689 69 14
                                    

Riku Pov

'Mereka sepertinya mulai bergerak. Aku harus berhati hati. Kata kakek mereka sangat berbahaya.' batin Riku, saat Riku berada dikamarnya seusai makan malam.

"Aka, apakau lihat seseorang yang mencurigakan?" Tanyaku ke Aka yang sedang bertengger di lenganku.

"Iya, aku sudah memasang pelindung dirumah ini jadi dia tak bisa masuk." Jawab Aka.

"Hah...kukira hari ini akan kulalui dengan mudah ternyata tidak." Ucapku lesu.

"Apa maksudmu Riku?" Aku mulai memposisikan diri untuk bercerita.

"Ya, saat aku belajar mengendarai mobil aku hampir menabrak barang atau orang berkali kali. Lalu saat aku beekunjung kekerajaan, banyak banget hal yang membuatku terkejut. Rasanya aku ingin langsung tidur saja." Aku mengeluarkan semua keluh kesah ku kepada Aka. Aka hanya mendengarkannya.

"Riku, kau lebih baik tidur. Lusa kau akan latihankan?" Tanya Aka, aku hanya mengangguk lalu pergi kealam mimpi.

Keesokan paginya....

Aku membuka mataku karena cahaya yang menyilaukan mataku.

"Riku, bangun." Aku mendengar suara tak asing bagiku. Aku membuka mataku perlahan dan melihat Aka didepanku.

"Aka, ohayou." Sapaku.

"Ohayou. Ayo, bangun." Kata Aka, aku bangun dan menuju kekamar mandi. 5 menit kemudian aku keluar dengan penampilan yang segar.

"Riku-ni, ayo turun sarapan." Aku mendengar suara Hikari dari luar, lalu berjalan mendekati pintu dan membukanya.

"Iya, Okaa-san mana?" Tanyaku sambil berjalan menuju tangga.

"Sudah berangkat 15 menit yang lalu. Katanya akan pulang larut lagi." Aku merasa kasihan kepada Okaa-san, harus kerja lembur demi kami. Setelah itu kami makan bersama.

Karena hari ini libur, kami memutuskan untuk pergi ketaman seusai sarapan. Tentu saja Aka ikut dan untuk berjaga jaga aku membawa 4 kunai.

Di taman~

Saat ditaman, kami melihat banyak sekali orang. Entah itu bersama keluarga, teman atau sendiri. Saat kami berjalan jalan santai, tanpa sengaja aku menabrak seseorang bersurai ungu pucat.

"Sumimasen, daijobu desu ka?" Tanya dia panik.

"Daijobu, eto...." Aku menjeda kalimat ku karena tak tahu namanya.

"Osaka Sogo desu, yoroshiku onegaishimasu." Ucap orang bernama Sogo tersebut.

"Nanase Riku desu dan ini adik perempuanku Nanase Hikari desu." Kataku sopan.

"Ne bagaimana kalau kita duduk disana? Disini kita menghalangi jalan." Saran Hikari. Kami bertiga pun duduk disebuah bangku putih bawah pohon.

"Riku-kun, kamu ngapain kemari?" Tanya Sogo saat kami sudah duduk dibangku.

"Hanya berjalan jalan Sogo-san. Kebetulan kami hari ini libur dan tidak ada kegiatan." Jawabku santai.

"Sogo-san sendiri?" Kata Hikari.

"Aku sebenarnya menemani ayahku untuk pertemuan antar perusahaan." Ucap Sogo. 'Anak dari pemilik perusahaan Osaka.' batinku.

"Souka. Sogo-san dari Osaka ya?" Tanyaku.

"Bagaimana kau tahu?" Katanya terkejut.

"Hanya menebak. Sogo-san suka musik?" Ucapku. Lalu tiba tiba muka Sogo berubah jadi sendu.

"E...eto...Sogo-san.." belum juga aku menyelesaikan kalimatku Sogo menjawab.

"Tak apa, aku hanya mengingat mediang pamanku yang baru saja pergi." Jawabnya. Kami hanya mendengarkan apa yang diutarakan oleh Sogo.

I Can Do It | IDOLISH7 FanFict ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang