✨Chapter 11✨

556 55 9
                                    

"Hah? Bukankah ada pelindung yang dipasang itu kuat banget ya?"-Farhan.

"Iya, tapi pelindung itu melemah seketika. Jadi banyak banget oprang yang ingin menguasai kerajaan tersebut, terlebih lagi pelindung tersebut melemah."-Riku/Erin.

"Baiklah, kita harus membantu mereka. Aku akan kirimkan 1/4 prajuritku."- Farhan.

"Arigato, kami juga akan mengirimkan 1/3 tim Omega."-Riku/Erin.

"Erin kau memang niat membantu mereka ya? Sampai kau mengirimkan tim Omega." Riku/Erin hanya menghela nafas

"Keluarganya sangat membantu, sekali kali lah aku membantunya juga. Lagipula aku dengar yang ingin menguasainya adalah para vampire." Ucap Riku/Erin, seketika Farhan terkejut.

"Ap....apa....VAMPIRE!???!!!!!" Kata Farhan menggebrak meja yang ada dihadapannya.

"Ou-sama tenanglah." Ucap ajudan Farhan, Adi.

"Bagaimana aku bisa tenang kalau lawan kali ini adalah musuh abadi keluargaku!!!!" Bentak Farhan.

"Arhan-san, kau duduklah dahulu dinginkan kepalamu." Ucap Riku/Erin menenangkan Farhan yang masih kelihatan kesal dan juga gelisah.

Karena Farhan terlihat tidak tenang, Riku pun bernyanyi.

Kuri kaeshite nobotte iku
Rasen no youna merodii no uzu
Hajimari wa chiisai oto hitotsu demo

Farhan mendengar suara Riku/Erin yang lembut seketika ia mulai tenang kembali seperti semula. Sang ajudan terpukau dengan suara Riku/Erin yang bisa menenangkan Farhan.

Hitori kiri ja kansei shinai
SEPTET wa nanatsu no hikari
Bokura o tsunagu niji no you da ne
Dare ka no tame ni kanadeyou

Riku/Erin melihat Farhan yang sudah kembali tenang pun melanjutkan topik pembahasan.

"Jadi? Kita sepakat kan?" Tanya Riku/Erin.

"Baiklah sepakat. Tapi Erin ingat, vampire bukanlah makhluk biasa mereka adalah makhluk abadi yang tidak bisa dibunuh dengan cara apapun kecuali dengan cara cara tertentu." Jawab Farhan.

"Aku tahu itu, maka dari itu aku kirimkan tim omega yang bergabung dalam pemburu vampire." Ucap Riku/Erin santai.

'Astaga Riku-sama, kau terlalu santai kalau ada hal yang sangatlah penting. Padahal orang lain panik, tapi ya itu membuatnya tidak mudah kambuh.' batin Rei melihat perilaku Riku/Erin.

"Baiklah, kami pulang dahulu. Jaga kesehatan Erin, jaa ne Erin." Riku mengangguk sebagai jawabannya dan Farhan keluar menyisakan Rei dan Riku.

"Hah.....Rei, jadwal latihan bisa diundur tidak? Aku ingin istirahat." Tanya Riku sambil menyederkan tubuhnya dikursinya.

"Kebetulan Seth-sama tidak bisa menemani latihan dan Putri-sama sedang berada diluar negeri. Jadi mungkin latihan ditunda." Jawab Rei.

"Yosh, Rei aku ingin kau menggantikanku kalau ada hal yang mendadak. Untuk alasannya, terserah kau tapi jangan alasan yang merugikan. Aku pulang dahulu Rei, jaa." Riku pun berteleport ke kamarnya. Seusai ia berganti pakaian, ia langsung pergi ke alam mimpinya.

Keesokan harinya....

Riku bangun pukul 6 pagi karena merasakan dadanya yang sangatlah sesak. Biasanya Riku akan bangun saat pukul 7 pagi, kecuali saat Riku punya job pagi hari.

Riku mencoba mengambil inhaler yang ada diatas nakas samping kasurnya.

"Uhuk...uhuk....kenapa....uhuk...jauh...banget....uhuk...uhuk..sih....payah..." Setelah berusaha akhirnya Riku berhasil mengambil inhalernya lalu ia memakainya.

I Can Do It | IDOLISH7 FanFict ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang